Potensi Alam Potensi Taman Wisata Iman Sitinjo

dimiliki suatu daerah tempat wisata berada kerap sekali mempengaruhi perkembangan suatu wisata, misalnya potensi yang ada di daerah Kabupaten Dairi dan potensi yang ada di dalam Taman Wisata Iman Sitinjo sendiri. Sesuai dengan potensi yang dikategorikan menjadi tiga 3 yaitu alam, kebudayaan dan manusia, berikut adalah pemaparan mengenai potensi yang dapat mempengaruhi Pengembangan Produk Taman Wisata Iman Sitinjo.

4.3.1 Potensi Alam

Taman Wisata Iman Sitinjo sebuah wisata religi yang ada ditengah hutan pinus. Hutan pinus, kontur tanah yang berbukit-bukit, sungai yang mengalir merupakan potensi alam yang dimiliki oleh TWI Sitinjo. Disaat ini di tengah kesibukan masyarakat membuat jenuh dan selalu ingin mencari suasana alam. Oleh sebab itu pihak pengelola tidak hanya mengandalkan wujud fisik dari wisata religi ini, melainkan juga potensi alam yang dimiliki. Potensi alam ini, yaitu hutan pinus menjadi salah satu destinasi murni yang mampu menarik perhatian wisatawan. Destinasi ini kerap sekali digunakan sebagai sarana berkumpul keluarga, aara keagamaan, acara yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan, prawedding, dan lain sebagainya. Sedangkan sungai yang alirannya menuju air terjun, kerap sekali digunakan sebagai wahana mandi bagi anak-anak dengan pantauan orangtua serta pihak pengelola. Sungai juga dimanfaatkan msyarakat setempat sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sumber air untuk ladang, sawah, dan lain sebagainya. Jika dalam suatu daerah wisata terdapat lebih dari satu wisata, maka hal itu akan saling mempengaruhi atau berimbas bagi wisata lainnya yang ada di daerah Universitas Sumatera Utara tersebut. Jadi, dalam hal pengembangan Taman Wisata Iman Sitinjo, potensi alam lainnya yang ada di Kabupaten Dairi yang turut menarik perhatian wisatawan adalah:  Pantai Silalahi: berlokasi di desa Sialahi I, II dan Paropo, Kecamatan Sumbul yang berjarak 48 km dari Kota Sidikalang. Terdapat pemandangan indah nuansa alami, lokasi memaning, wahana olahraga air, lokasi perkemahan dan rekreasi. Juga terdapat fasilitas pendukung seperti warung makan, penginapan, penjual souvenir dan juga terkenal dengan penenun ulos, dan merupakan kawasan pinggiran Danau Toba.  Lae Pondom: berlokasi di desa Tanjung Beringin, Keamatan Sumbul yang berjarak 31 km dari Kota Sidikalang. Dari lokasi ini terpampang panorama Danau Toba dan desa Silalahi. Di lokasi ini juga terdapat tumbuhan anggrek dan serta satwa yang dilindungi. Lae pondom ini difungsikan sebagai tempatrekreasi, tempat perkemahan, dan basecamp PLTA Renun.  Puncak Sidiangkat, berlokasi di desa Sidiangkat, Kecamatan Sidikalang yang berjarak 8 km dari pusat kota Sidikalang. Sajian panorama indah, taman bunga serta tempat memandang ke arah Aeh Selatan dapat melihat Lautan Hindia pada sore hari dan juga terdapat gua yang mempunyai legenda tersendiri.  Lae Pandaroh: berlokasi di desa Sitinjo dan berjarak 11 km dari kota Sidikalang. Lae pandaroh ini merupakan air terjung yang lokasinya sangat dekat dengan Taman Wisata Iman Sitinjo. Lokasi ini kerap sekali dijadikan lokasi wisata alam yang indah bagi pengunjung. Universitas Sumatera Utara  Danau Sicike-cike: berlokasi di perbukitan wilayah sitinjo, yang berjarak 21 km dari Kota sidikalang. Di puncak Sicike-cike terdapat tiga 3 buah danau kecil. Masyarakat setempat mempercayai legenda ajaib yang menjelaskan terjadinya danau tersebut. Ditengah danau selalu terlihat dua ekor angsa dan tujuh batang padi. Tetapi perbukitan ini lebih penting secara ekologis karena tiga buah sungai, yaitu Lae Pandaroh, Lae Simbellen, Lae Mbilulu berhulu di lokasi ini. Air minum dan irigasi di dua keamatan sangat tergantung pada kelestarian hutan Sicike-cike.  Lae Une: berlokasi di desa Kecupuk, Kecamatan Salak yang berjarak 36 km dari kota sidikalang. Lae Une merupakan air terjun yang memiliki ketinggian ± 50 m dan memiliki pemandangan yang indah, fasilitas pendukung wisata yang seadanya dan masih perlu penataan.  Sipaulak Hosa: berlokasi di Siahisabungan yang berjarak 42 km dari Kota Sidikalang. Di lokasi ini terdapat air yang diyakini oleh masyarakat setempat menadi air yang menyehatkan bagi orang yang meminumnya.  Letter Z: berlokasi di Tigalingga yang berjarak 11 km dari Kota Sidikalang. Lokasi ini memiliki panorama yang indah dan sebagai tempat “panatapan” atau memandang keindahan alam disekitarnya.  Kandet Liang berlokasi di desa Bukit Lau Kersik, kecamatan Tigalingga yang berjarak 38 km dari Kota Sidikalang. Di lokasi ini terdapat gua yang sangat dalam dan unik, namun masih perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui lebih jauh mengenai gua ini. Universitas Sumatera Utara  Parongil Julu: berlokasi di desa Silikmatua, Kecamatan Kerajaan yang berjarak 29 km dari Kota Sidikalang. Terdapat air terjun tujuh 7 tingkat yang merupakan karakter alam yang potensial untuk dijadikan objek wisata alam Dairi.  Tor Nauli: berlokasi di desa Markelang yang berjarak 32 km dari Kota Sidikalang. Dilokasi ini terdapat perkebunan kopi dan persawahan masyarakat yang luas, sehingga lokasi ini berpotensi dijadikan sebagai tempat wisata dengan menjaga kelestarian yang ada.  Liang Tojok: berlokasi di desa Siempat Rube II yang berjarak 36 km dari Kota Sidikalang. Di lokasi ini terdapat air terjun dan gua batu yang merupakan bekas kejadian alam dimasa lampau. Jelas ini menjadi lokasi unik yang berpotensi menjadi wisata alam di Dairi. Dairi merupakan kabupaten yang dikenal dengan penghasil Kopi yang merupakan hasil alamnya dengan nama generik Kopi Sidikalang. Menurut para penikmat kopi cita rasanya tidak kalah dengan Kopi Jamaica yang terkenal itu. Kopi menjadi potensi agar wisatawan berkunjung ke Kabupaten Dairi, karena menikmati hasil alam dari daerah penghasilnya jauh lebih memuaskan. Selain kopi, ada beberapa hasil alam baik yang sudah di olah atau masih mentah seperti Nilam, Kemenyan, teh hijau, tembakau, buah enau dan raru yang di olah menjadi Pola tuak, gambir dan lain-lain. Semua potensi alam tersebut memberikan imbas positif bagi Taman Wisata Iman Sitinjo. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Potensi kebudayaan

Dokumen yang terkait

Pengembangan Objek Wisata Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Dairi Oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Dairi

23 144 112

Ekotaksonomi Tumbuhan Paku Di Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara

5 87 89

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 15

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 1 2

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 9

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

1 6 37

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

1 1 2

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 9

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

0 0 4

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

0 0 2