Hambatan Yang Dihadapi Dalam Penyelesaian Kredit Macet Dalam

jaminan tersebut, sehinnga menjadi hak bagi pihak bank untuk untuk menjual, memindahkan, dan menyerahkan barang-barang tersebut yang menjadi jaminan kepada siapa saja yang menurut syarat-syarat dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank sendiri dan melaksanakan penjualan, pemindahan dan penyerahan itu menurut peraturan-peraturan Pemerintah serta menerima uang penjualan tersebut. Maka dari itu mediasi perbankan diharapkan dapat membantu persoalan yang dihadapi oleh nasabah dan bank. Bagi Bank Sumut hubungannnya dengan nasabah adalah salah satu hal yang sangat penting dan harus mereka prioritaskan, dengan adanya medaisi perbankan dalam menyelesaikan kredit macet ini, secara tidak langsung bank membantu pihak nasabah untuk dapat menyelesaikan hutangnya. Karena baik pihak bank dan nasabah sesungguhnya menginginkan agar hutang tersebut selesai dan tidak ada sengketa diantara kedua bela pihak. 85

D. Hambatan Yang Dihadapi Dalam Penyelesaian Kredit Macet Dalam

Mediasi Perbankan Hambatan yang dihadapi oleh pihak bank dalam penyelesaian kredit macet, menurut salah satu staf divisi penyelamatan kredit di Bank Sumut Kantor Pusat, yang telah diwawancarai adalah : 1. Adanya perbedaan pandangan atau pendapat antara bank dengan nasabah tentang masalah yang disengketakan, dimana bank pada dasarnya hanya berpegang dengan perjanjian kredit yang telah disepakati sebelumnya yang seharusnya dilakukan oleh pihak nasabah. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik atau cara pandang yang berbeda antara pihak bank dengan nasabah 85 Wawancara dengan Bapak Ikhwan Simanjuntak, Divisi Penyelamatan Kredit DPK, Kantor Pusat Bank Sumut pada tanggal 18 Maret 2015. 2. Nasabah yang mengadukan permasalahannya tidak mau menerima penjelasan dari pihak bank, karena dipengaruhi oleh faktor emosional sehingga merasa paling benar . 3. Nasabah yang telah menyepakati mediasi perbankan dan telah mendapatkan hasil dari mediasi pihak nasabah tersebut masih melakukan wanprestasi yaitu nasabah juga tidak melakukan prestasi yang sudah di sepakati dalam mediasi. 4. Adapun faktor lain yang menjadi hambatan dalam melakukan mediasi yaitu kurangnya pengetahuan pihak nasabah mengenai mediasi perbankan, dan pihak nasabah tidak melengkapi syarat-syarat yang harus ditujukan dalam melakukan mediasi. 86 Dalam melaksanakan mediasi yang menjadi hambatan utama adalah jika tidak adanya itikad baik dari kedua belah pihak untuk menyelesaikan sengketa. Salah satu yang menjadi unsur mediasi dikatakan berhasil salah satunya adalah adanya itikad baik. Jika itikad baik untuk menyelesaikan tidak ada pada diri masing-masing pihak maka akan sulit lah ditemukannya kesepakatan. Tidak adanya itikad baik dalam menyelesaikan sengketa bisa timbul dari masing-masing pihak dikarena kan masing-masing pihak merasa benar, dan tidak ada yang mau dipersalahkan. Mediasi perbankan juga memiliki hambatan, terkadang kredit macet yang dilakukan mediasi kepada pihak nasabah tidak semua berhasil, ketidak berhasilannya mediasi tersebut tetap tidak ada nya itikad baik dari pihak nasabah untuk menyelesaikan kredit nya. Putusan mediasi dapat dilihat dalam ketentuan 86 Wawancara dengan Bapak Ikhwan Simanjuntak, Divisi Penyelamatan Kredit DPK, Kantor Pusat Bank Sumut, pada tanggal 18 Maret 2015. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 yang intinya menyatakan bahwa kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat secara tertulis adalah final dan mengikat bagi para pihak untuk dilaksanakan dengan itikad baik. 87 Dan yang menjadi hambatan adalah masih adanya nasabah yang tidak mematuhi atau melaksanakan ketentuan yang sudah final dan yang sudah disepakati melalui jalur mediasi tersebut. Kelanjutan dari pihak nasabah yang masih tidak melakukan prestasi nya akhirnya akan membuat pihak bank akan lebih keras. Namun pihak Bank Sumut tidak ingin membawa permasalahannya ke pengadilan, pihak Bank Sumut masih tetap ingin menyelesaikan permasalahannya tanpa harus dengan proses yang panjang. Tindakan yang akan diambil Bank Sumut pada akhirnya akan melakukan penyitaan atas jaminan yang diberikan nasabah, kemudian dilanjutkan dengan pelelangan apabila tetap tidak ada itikand baik dari nasabah, dan jalan yang paling terkahir adalah pihak Bank akan menghapus Nasabah dari neraca Bank. Namun walaupun memiliki beberapa kendala dalam penyelesaiannya, alternatif ini juga cukup berhasil. Penyelesaian mediasi perbankan dianggap alternatif yang murah, cepat, dan baik untuk menyelesaikan sengketa dalam bidang perbankan, guna menjaga kenyamanan nasabah dan menjaga reputasi bank. 87 Khotib, Penyelesaian Sengketa Antara Bank dan Nasabah Melalui Forum Mediasi Perbankan, khotibwriteninc.blogspot.com , diakses pada tanggal Senin, 30 Maret 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN