Pengertian Kredit Macet Pada Bank Sumut

B. Pengertian Kredit Macet Pada Bank Sumut

Pengertian kredit macet pada umumnya adalah kredit yang mengalami kesulitan pembayaran akibat adanya faktor-faktor atau unsur kesengajaan attau karena kondisi diluar kemampuan debitur. Persyaratan yang ketat dalam kebijakan pemberian kredit pada prinsipnya akan mengurangi kemungkinan terjadinya kredit macet, tetapi tidak akan menghilangkan timbulnya masalah-masalah yang bagi bank merupakan masalah yang harus ditangani secara serius, misalnya terjadinya penunggakan- penunggakan pembayaran yaitu kegagalan nasabah dalam memenuhi ketentuan- ketentuan dalam perjanjian atau persetujuan pemberian kredit. 74 Dalam pengertian dasar tentang kredit macet adalah debitur mengingkari janji mereka membayar bunga dan atau kredit induk yang telah jatuh tempo, sehingga terjadi keterlambatan pembayaran aau sama sekali tidak ada pembayaran. 75 Terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya kredit itu menjadi macet atau bermasalah, penyebab kredit macet terdapat 3 macam sumber, yaitu faktor intern bank kreditur, ketidaklayakan debitur dan faktor ekstern. Menurut Bank Sumut banyak faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya kredit macet, faktor yang pertama bisa berasal dari bank yaitu salah satu nya rendahnya kemampuan dan ketajaman pihak bank melakukan analisis kelayakan permintaan kredit yang diajukan oleh debitur, bank kurang memahami karakter si calon debitur dengan baik, melihat kualitas pengalaman pengelolaan usahanya, 74 Dahlan siamat, Op.cit, Hal. 220 75 Siswanto Sutojo, Op.cit, Hal. 18 dan yang terakhir harus diperhatikan oleh bank adalah agunan atau jaminan yang bisa dia berikan. 76 Selain dari pihak bank faktor lain yang dapat menyebabkan kredit itu menjadi macet adalah dari debitur yaitu adanya memang nasabah nakal, atau terganggunya hasil dari penghasilan tetap mereka seperti gaji, upah, honorium dan sebagainya. Setiap jenis gangguan terhadap kesinambungan penghasilan mereka pasti akan mengganggu likuiditas keuangan mereka sehingga bisa menyebabkan ketidaklancaran pembayaran bunga atau cicilan kredit atau debitur mengalami kecelakaan dan sakit. Pengalihan penggunaaan kredit juga menjadi faktor yang sering terjadi. Kredit digunakan tidak sesuai dengan tujuan awalnya, atau sering disebut dengan penyimpangan kredit. Setiap debitur melakukan penyimpangan kerdit, pastilah kredit itu akan macet, karena penggunan kredit itu tidak sesuai dengan hitungan awal tujuan pertama kredit tersebut. 77 Faktor lain yang menjadi penyebabnya kredit macet selain dari pihak bank dan di luar dari kekuasaan nasabah adalah faktor dari kebijakan ekonomi pemerintah atau kondisi ekonomi negara yang tidak mendukung usaha nya seperti kebijakan kenaikan BBM yang dapat mengganggu ekonomi perusahaannya, atau faktor lain diluar kuasa debitur adalah musibah yang terjadi pada perusahaannya . 78 76 Wawancara dengan Bapak Ikhwan Simanjuntak, Divisi Penyelamatan Kredit DPK, Kantor Pusat Bank Sumut, pada tanggal 18 Maret 2015. 77 Wawancara dengan Bapak Ikhwan Simanjuntak, Divisi Penyelamatan Kredit DPK, Kantor Pusat Bank Sumut, pada tanggal 18 Maret 2015. 78 Wawancara dengan Bapak Ikhwan Simanjuntak, Divisi Penyelamatan Kredit DPK, Kantor Pusat Bank Sumut, pada tanggal 18 Maret 2015. Pengertian kredit itu dikatakan macet menurut Bank Sumut berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia 72PBI2005 masing-masing pasal 12 ayat 3 tentang penilaian kualitas aktiva produktif, dibagi menjadi lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet. Hal ini di sebut dengan kolektibilitas kredit atau juga disebut dengan sandi. Yang dimaksud dengan kolektibilitas kredit adalah kondisi dimana kita memahami tingkat pengembalian dari nasabah. 79 Penggolongan kolektibilitas kredit atau sandi tersebut adalah : 80 1. Kredit lancar, dinyatakan sebagai kredit lancar adalah nasabah membayar tepat waktu atau pembayarannya lancar tidak terjadi tunggakan, artinya segala kewajiban bunga dan angsuran pokok diselesaikan oleh nasabah 2. Dalam perhatian khusus, yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok atau bunga sampai dengan 90 hari 3. Kurang lancar, yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai 180 hari 4. Diragukan, yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari, dalam hal ini tingkat keraguan bank terhadap nasabah semakin tinggi bahwa kredit tersebut akan benar-benar macet 5. Macet, pada sandi kelima ini telah dipastikan bahwa kredit tersebut dapat diaktakan sebagai kredit macet. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 hari. 79 Wawancara dengan Bapak Ikhwan Simanjuntak, Divisi Penyelamatan Kredit DPK, Kantor Pusat Bank Sumut, pada tanggal 18 Maret 2015. 80 Wawancara dengan Bapak Ikhwan Simanjuntak, Divisi Penyelamatan Kredit DPK, Kantor Pusat Bank Sumut, pada tanggal 18 Maret 2015.

C. Proses Penyelesaian Kredit Macet Pada Bank SUMUT Melalui Mediasi