B. Jenis-jenis Kredit
Dalam kehidupan sehari-hari tentulah kita sangat sering mendengar istilah kredit atau bahkan berhubungan langsung dengan perkreditan. Kredit
merupakan suatu kegiatan yang sering dilakukan bagi setiap orang yang sedang memerlukan dana.
Kegiatan usaha yang lazim dilakukan oleh bank dalam menanamkan dana mereka adalah dengan pemberian kredit, investasi surat berharga, mendanai
transaksi perdagangan internasional, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan modal saham. Semua kegiatan menanamkan dana tersebut tidak
terlepas dari risiko tidak terbayar kembali, baik sebagian maupun seluruhnya.
42
Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank
dengan pihak lain dalam hal dimana pihak peminjam berkewajiban untuk melunasi hutangnya sesuai dengan jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga
yang telah di tetapkan.
43
Kegiatan penyaluran kredit bank umum tersebut pada prinsipnya dapat dibagi dalam tiga sasaran pokok, yaitu :
a. Untuk memenuhi kebutuhan kredit oleh masyarakan yang merupakan
tugas bank-bank umum b.
Untuk menciptakan dan atau memperkuat hubungan nasabah dengan membiayai usah-usaha yang memenuhi syarat atau kredit
42
Siswanto Sutojo, Menangani Kredit Bermasalah Konsep,Teknik,dan Kasus, Edisi Revisi, Jakarta, PT. Damar Mulia Pustaka, 2008 Hal. 1.
43
Dahlan Siamat, Manajemen Bank Umum, Jakarta, Intermedia, 1993, Hal. 203.
c. Kegiatan perkreditan merupakan sumber utama dari hasil usaha bank.
Pentingnya penyaluran kredit bagi perbankan dapat dilihat dari komposisi penyaluran dana nya yang sampai saat ini tetap tinggi.
44
Dalam kredit terdapat beberapa unsur-unsur yang mendukung pemberian kredit tersebut, antara lain
45
: 1.
Kepercayaan, merupakan unsur yang utama dalam memberikan kredit, ini merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit bahwa kredit yang di
berikan benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai dengan jangka waktu kredit.
2. Kesepakatan yang dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-
masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya yang dibuat didalam suatu akad kredit.
3. Jangka waktu merupakan waktu dimana masa pengembalian kredit sesuai
dengan waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. 4.
Risiko, dalam kredit juga terdapat unsur risiko yang merupakan akibat adanya tenggang waktu yang mengakibatkan tidak tertagihnya atau macet
pembayaran kredit. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah maupun risiko yang tidak disengaja, misalnya
terjadinya bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah, sehingga nasabah tidak sanggup lagi melunasi kredit yang diperolehnya.
5. Balas jasa, bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan
atas pemberian kredit, atau balas jasa dikenal juga sebagai nama „bunga‟.
44
Ibid.
45
Syafrizal Helmi, Klasifikasi KREDIT, http:www.shelmi.wordpress.com diakses pada tanggal 15 Maret 2015
Selain balas jasa dalam bentuk bunga, bank juga membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan bank.
Bank dalam memberikan kredit juga tidak sembarangan, pihak bank harus menganalisis dengan baik bagaimana karakter, kemampuan, modal dengan nilai
kekayaan, jaminan, dan keadaan perekonomian calon debiturnya. Tujuan analisis tersebut pada prinsipnya dimaksudkan untuk menilai kelayakan permohonan
kredit yang diajukan kepada bank. Berdasarkan analisis yang dilakukan selanjutnya akan dapat disimpulkan bahwa permohonan tersebut dapat dikatakan
bahwa kredit yang akan dibiayai tersebut memenuhi kriteria yaitu : a.
Safety, yaitu dapat diyakini kepastian pembayaran kembali sesuai dengan jadwal dan jangka waktu kredit yang telah disepakati.
b. Effectiveness, yaitu kredit yang diberikan tersebut benar-benar digunakan
sesuai dengan sasaran pembiayaan sebagaimana telah disepakati sebelumnya.
46
Perbankan berfungsi sebagai intermediary dalam artian sebagai lembaga penghimpun dana yang kemudian menyalurkannya dalam bentuk kredit atau
bentuk lainnya, membuat bank mengembangkan produk-produknya, baik itu dana, jasa, maupun kredit. Berbagai jenis atau penggolongan kredit atau pinjaman yang
telah dikembangkan perbankan hingga saat ini cukup banyak dan sangat beragam, antara lain :
47
1. Jenis kredit berdasarkan jangka waktu
a. Kredit jangka pendek
46
Dahlan Siamat, Op.Cit., Hal. 216
47
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta, Rajawali Pers, 2008, Hal. 76
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal
kerja. b.
Kredit jangka menengah Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun,
dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi. c.
Kredit jangka panjang Merupakan kredit yang pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka
panjang ini pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun. 2.
Jenis kredit dilihat dari segi kegunaan a.
Kredit investasi Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya
digunakan untuk keperluan perluasan usaha. b.
Kredit modal kerja Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam operasionalnya. 3.
Jenis kredit dilihat dari segi tujuan kredit a.
Kredit produktif Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha, produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa, yang hasilnya akan menghasilkan barang industri.
b. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk di gunakan secara pribadi, dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang atau jasa yang dihasilkan, karena
kredit ini hanya untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.
c. Kredit perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan untuk melakukan aktivitas perdagangannya,seperti untuk membeli
kebutuhan dagangannya yang kemudian pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Yang termasuk dalam
kredit ini adalah kredit ekspor dan import. d.
Jenis kredit dilihat dari segi jaminan a.
Kredit dengan jaminan Merupakan kredit yang diberikan dengan sesuatu jaminan, dan
jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau dengan jaminan orang. Artinya, setiap yang
dikeluarkan akan dilindungi minimal senial jaminan tersebut, atau untuk suatu kredit tertentu harus melebihi jumlah kredit yang
diajukan oleh calon debitur. b.
Kredit tanpa jaminan Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang,
dan kredit jenis ini diberikan dengan cara melihat prospek suatu usaha si calon debitur, karakter , serta loyalitas atau nama baik si
calon debitur selama berhubungan dengan bank atau pihak lain. e.
Jenis kredit dilihat dari sifat penarikannya a.
Kredit langsung Cash Loan
Kredit langsung yang menggunakan dana bank dan secara efektif merupakan hutang nasabah kepada bank. Kredit langsung ini
merupakan kredit investasi maupun kredit modal kerja. b.
Kredit tidak langsung Non-Cash Loan Kredit yang tidak langsung menggunakan dana bank dan belum
secara efektif merupakan hutang nasabah kepada bank. Kredit tidak langsung ini meliputi Bank Garansi dan Letter Of Credit.
f. Jenis kredit dilihat dari sifat pelunasannya
a. Kredit dengan angsuran
Kredit yang pembayaran kembali pokok pinjamannya diatur atau dibayarkan secara bertahap menurut dengan jadwal pembayaran
yang tellah ditentukan dalam perjanjian kredit. b.
Kredit dibayarkan sekaligus pada jatuh tempo Kredit yang pembayaran kembali pokok pinjamannya tidak diatur
secara bertahap melainkan harus dikembalikan sevara sekaligus pada saat tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan di dalam
perjanjian kredit. g.
Jenis kredit dilihat dari metode pembiyaannya a.
Kredit bilateral Kredit yang hanya dibiayai oleh hanya satu bank saja
b. Kredit sindikasi
Kredit yang diberikan dua atau lebih lembaga keuangan untuk membiayai suatu proyek atau usaha dengan syarat-syarat dan
ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama dan di
administrasikan oleh orang yang sama. Kredit sindikasi juga meliputi jumlah kredit yang besar, dan setiappeserta kredit
sindikasi masing-masing bertanggung jawab untuk bagian jumlah kreditnya.
h. Jenis kredit dilihat dari lokasi bank
a. Kredit onshore
Kredit yang diberikan kepada nasabah di dalam negeri dalam bentuk valuta asing dan dilaksanakan melalui cabang bank tersebut
di dalam negeri. b.
Kredit offshore Kredit yang diberikan kepada nasabah di dalam negeri dalam
bentuk valuta asing melalui cabang bank di luar negeri.
C. Perjanjian Kredit