BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MEDIASI
A. Pengertian Mediasi Perbankan
Bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat menjalankan usahanya terutama dari dana masyarakat dan kemudian menyalurkan
kembali kepada masyarakat. Selain itu bank juga memberikan jasa-jasa keuangan dan pembayaran lainnya.
12
Praktek transaksi yang terjadi diantara bank dan nasabah tidak terlepas dari adanya risiko. Salah satu risiko yang sering terjadi
yaitu sengketa antara pihak bank dan nasabah. Ketika hubungan hukum antara bank dan nasabah mulai tercipta, maka sejak itu terbuka kemungkinan sengketa
antar para pihak. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan masalah
sengketa yaitu melalui proses Mediasi. Mediasi merupakan salah satu pilihan alternatif yang digunakan pada saat sengketa yang terjadi antara nasabah dan bank
tidak dapat diselesaikan. Ciri utama mediasi adalah perundingan yang esensinya sama dengan proses musyawarah atau consensus. Sesuai dengan hakikat
perundingan atau musyawarah maka dalam mediasi tidak boleh ada paksaan untuk menerima atau menolak sesuatu gagasan atau penyelesaian selama proses mediasi
berlangsung.
13
Mediasi adalah perluasan dari proses negosiasi. Dimana para pihak yang bersengekta merasa tidak mampu menyelesaikan sengketanya, dimana seorang
pihak ketiga yang netral yaitu mediator, membantu para pihak yang bersengketa
12
Mediasi Perbankan Sebagai Wujud Perlindungan Terhadap Nasabah Bank, dalam http:www
. djpp.kemenkumham.go.id diakses pada tanggal 27 November 2014.
13
PTABandung, MEDIASI Pengertian Mediasi, dalam http:www. pta-bandung.go.id dikases pada tanggal 27 November 2014.
15
untuk mencapai kesepakatan. Mediator tidak mempunyai kewenangan untuk menetapkan keputusan bagi para pihak
14
. Dalam mediasi pihak ketiga akan membantu pihak-pihak yang bertikai dalam menerapkan niai-nilainya terhadap
fakta-fakta untuk mencapai hasil akir. Nilai-nilai ini dapat meliputi hukum, rasa keadilan, kepercayaan agama, moral, dan masalah-masalah etika
15
. Mediasi adalah juga salah satu dari beberapa jalur alternative lain selain
arbitrase yang dapat dipergunakan sebagai sarana memecahkan persoalan yang masih dibawah pemukaan atau sebagian besar masih dibawah permukaan atau
masalah yang timbul masih dapat diantisipasi agar tidak memasuki jalur litigasi yang prosesnya dapat berlarut-larut. Dimana jalur mediasi ini ditangani oleh
mereka yang ditunjuk sebagai mediator.
16
Mediasi merupakan proses penyelesaian sengketa melalui proses perundingan atau mufakat para pihak dengan dibantu oleh mediator yang tidak
memiliki kewenangan memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian. Ciri-ciri utama proses mediasi adalah perundingan yang esensinya sama
dengan proses musyawarah atau konsensus. Sesuai dengan hakikat perundingan atau musyawarah atau konsensus maka tidak boleh ada paksaan untuk menerima
atau menolak sesuatu gagasan atau penyelesaian selama proses mediasi berlangsung. Segala sesuatunya harus memperoleh persetujuan dari para pihak.
17
Pada prinsipnya Mediasi adalah salah satu mekanisme penyelesaian sengketa diluar pengadilan Out of Court Settlemen melalui perundingan yang
14
Arus Akbar Silondae, Andi Farian Fathoeddin, Aspek Hukum dalam Ekonomi dan Bisinis, Jakarta, Mitra Wacana Media, 2010, 2013, Hal.89
15
Astrid Vinolia Siahaan, Op.Cit Hal 17
16
Hamid Shahab, Menyingkap dan Meneropong Undang-undang Arbitrase No. 30 Tahun 1999 dan Jalur Penyelesaian Alternatif, Jakarta, Djambatan, 2000, Hal. 6
17
Bahrony2011, Proses Mediasi, dalam http:www.pta-bandung.go.id
diakses tanggal 27 November 2014.
melibatkan pihak ketiga yang bersifat netral dan tidak memihak. Penyelesaian sengketa melalui mekanisme mediasi tidak mencari siapa yang salah atau benar,
atau siapa yang wanprestasi dan siapa yang dirugikan atau siapa yang dilanggar haknya dimasa lalu yang mengakibatkan timbulnya sengketa.
Fokus mediasi adalah untuk mencapai kesepakatan karena para pihak memahami bahwa jika konflik terus berlanjut para piihak akan mengalami
kerugian, yaitu kehilangan meraih peluang dimasa depan. Dengan demikian persoalan dimasa lalu yang menimbulkan konflik tidak diungkapkan lagi, tetapi
lebih mengutamakan mencapai kesepakatan agar dari kerjasama yang dilanjutkan tersebut membawa keuntungan bagi mereka.
18
Mediasi Perbankan adalah proses penyelesaian sengketa yang melibatkan mediator untuk membantu para pihak yang bersengketa guna mencapai
penyelesaian dalam bentuk kesepakatan sukarela terhadap sebagian maupun seluruh permasalahan yang disengketakan.
19
Adapun yang menjadi penyelenggara Mediasi Perbankan menurut Pasal 3 Peraturan Bank Indonesia No.85PBI2006, yakni Lembaga Mediasi Perbankan
independen yang dibentuk asosiasi perbankan. Proses beracara dalam Mediasi Perbankan secara teknis diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.85PBI2006
dan Surat Edaran Bank Indonesia No.814DPNP tanggal 1 Juni 2006.
20
Ada beberapa pengertian tentang mediasi dan mediasi perbankan yang dapat disebutkan disini, antara lain :
18
Arus Akbar Silondae, Andi Farian Fathoeddin, Op.Cit. Hal. 89
19
DBS Treasures, Mediasi-Perbankan, http:www.dbs.comidtreasures-idmediasi-
perbankan.page . Diakses tanggal 27 November 2014
20
Astrid Vinolia Siahaan, Op.Cit. Hal. 18
a. Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak
ketiga yang netral yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian atau
solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak
21
. b.
Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa melalui proses perundingan atau mufakat para pihak dengan dibantuk oleh mediator yang tidak
memiliki kewenangan memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.
22
c. Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa yang melibatkan mediator
untuk membantu para pihak yang bersengketa guna mencapai penyelesaian dalam bentuk kesepakatan sukarela terhadap sebagian atau
seluruh permasalahan yang disengketakan. Sebenarnya PBI No.85PBI2006 tidak menyatakan definisi mediasi
perbankan secara lengkap, karena Pasal 1 angka 5 hanya menjelaskan apa yang dimaksud dengan “Mediasi” sebagai bentuk rumusan lain yang tidak jauh berbeda
dengan rumusan-rumusan yang ditemukan dalam undang-undang atau pendapat para ahli. Berpedoman pada definisi di atas, definisi mediasi perbankan adalah
proses penyelesaian sengketa antara bank dan nasabah atau perwakilan nasabah yang melibatkan mediator sebagai pihak ketiga yang membantu para pihak yang
bersengketa untuk mencapai kesepakatan secara sukarela tanpa adanya kewenangan atau keputusan dari mediator.
Adapun hal- hal yang diatur dalam mediasi perbankan adalah :
21
Bennylin, Mediasi – Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas, dalam
http:www.id.wikipedia.orgwikiMediasi diakses tanggal 27 November 2014
22
Gunadarma, Hidup Adalah Perjuangann : Pengertiian Mediasi, dalam http:www.didinashter.blogspot.compengertianmediasihtml
diaskes tanggal 27 November 2014
a. Nasabah atau perwakilan nasabah dapat mengajukan upaya penyelesaian
sengketa melalui mediasi ke BI apabila nasabah merasa tidak puas atas penyelesaian pengaduan nasabah;
b. Sengketa yang dapat diajukan penyelesaiannya adalah sengketa keperdataan
yang timbul dari transaksi keuangan yang memiliki tuntutan finansial paling banyak Rp. 500.000.000,00 Lima ratus juta rupiah. Nasabah tidak dapat
mengajukan tuntutan finansial yang diakibatkan oleh tuntutan immaterial; c.
Pengajuan penyelesaian sengketa tidak melebihi 60 enam puluh hari kerja saat tanggal surat hasil penyelesaian pengaduan yang disampaikan bank
kepada nasabah; d.
Pelaksanaan proses mediasi sejak ditandatanganinya perjanjian mediasi sampai dengan penandatanganan Akta Kesepakatan oleh para pihak
dilaksanakan dalam waktu 30 hari kerja dan dapat diperpanjang sampai dengan 30 hari berikutnya berdasarkan kesepakatan nasabah dan bank;
e. Akta kesepakatan dapat memuat menyeluruh, kesepakatan sebagian, atau tidak
tercapainya kesepakatan atau kasus yang disengketakan.
23
B. Unsur-unsur Mediasi Perbankan