Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Pengendalian Lalat
Menurut Depkes RI 2001, penghitungan kepadatan lalat menggunakan fly grill sudah mempunyai angka recommendation control yaitu :
– 2 : TIdak menjadi masalah rendah. 3
– 5 : Perlu dilakukan pengamatan terhadap tempat-tempat berkembangbiak lalat seperti tumpukan sampah, kotoran hewan, dan lain-lain sedang.
6 – 20 : Populasi padat dan perlu pengamatan lalat dan bila mungkin
direncanakan tindakan pengendaliannya tinggi. 21
: Populasi sangat padat dan perlu diadakan pengamatan terhadap tempat berkembangbiaknya lalat dan tindakan pengendalian sangat tinggi
sangat padat. Pengendalian lalat bervariasi sesuai dengan jenis lalat dan penyakit yang
ditimbulkannya. Namun pada umumnya pengendalian lalat dilakukan untuk lalat rumah yang mana banyak mengganggu ketenteraman masyarakat, terutama di
Indonesia. Menurut Sembel 2009, bentuk pengendalian tersebut antara lain : 1.
Sanitasi yang baik merupakan bagian yang sangat penting dalam program pengendalian dan pengelolaan lalat rumah dan lalat sejenis. Sisa-sisa
makanan dan bahan-bahan lainnya di mana lalat dapat meletakkan telurnya harus dikeluarkan, dihancurkan, dipendam dalam tanah, atau dibakar,
sehingga bahan-bahan ini tidak menjadi tempat peletakkan telur lalat. Sampah seharusnya dikeluarkan setiap dua atau tiga hari untuk memutus
siklus hidup lalat.
Universitas Sumatera Utara
2. Penggunaan kawat kasa pada pintu dan jendela rumah mengurangi
masuknya lalat ke dalam rumah. Pengendalian secara mekanik, yaitu membunuh lalat dengan alat pembunuh lalat seperti sapu lidi kecil atau
alat lainnya yang dapat dengan mudah dipakai untuk membunuh lalat yang ada dalam rumah.
3. Penggunaan zat penarik lalat juga dapat mengurangi populasi lalat.
Perangkap lampu ultraviolet dapat dipergunakan dalam rumah untuk menarik lalat rumah dan kemudian mereka jatuh ke bawah dan tertampung
dalam suatu cairan yang mengandung insektisida. Demikian juga dengan penggunaan insektisida,
yaitu aerosol seperti “Baygon”, “Mortin”, dan penyemprotan dengan permethrin. Di tempat-tempat pembuangan sampah
dapat menggunakan asam borat.
2.3.4 Pengendalian Kecoa