Universitas Sumatera Utara
menghancurkan bakteri alami di tangki pengolahan. Proses aerobik membutuhkan oksigen; Oleh karena itu, aerator meniup udara ke dalam kompartemen biologis.
Gas beracun bisa saja dihasilkan selama proses ini.
2.2.12 Air Balast
Kapal yang mengangkut sejumlah besar kargo misalnya kapal bulk atau kapal kontainer perlu untuk mengontrol keseimbangan kapal selama operasi
kargo. Oleh karena itu, sejumlah besar air ballast yang dipompa ke dalam atau keluar dari kapal. sebagai contoh, jika sebuah kapal tiba di pelabuhan dengan
kargo kosong, kapal ini di ballast, yang berarti bahwa beberapa ratus ton air ballast berada di tangki ballast air untuk menstabilkan kapal saat melintasi laut.
Selama operasi memuat, air ballast harus dipompa ke tangki untuk menjaga kapal agar tetap stabil.
Bila ditemukan kasus seperti, tidak ada pertukaran air ballast di laut terbuka, tidak ada sistem pengolahan tersedia, maka hal-hal yang perlu
diperhatikan : a.
Menutup semua katup pengeluaran segera. b.
Beritahu pihak yang tepat misalnya polisi pelabuhan atau Pengawasan Pelabuhan Negara.
c. Jika perlu, lakukan pengeluaran di bawah pengawasan pihak yang tepat.
d. Jika ditemukan uji salinitas menunjukkan bahwa air belum ditukar di laut
terbuka, maka lakukan penginformasian kepada pihak yang tepat untuk
Universitas Sumatera Utara
mengumpulkan sampel untuk kemudian dilakukan penilaian risiko organisme air berbahaya dan patogen di dalam air.
2.2.13 Muatan Kargo
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko kesehatan masyarakat di atas kapal, meliputi desain, konstruksi, manajemen dan operasi muatan kargo.
Beberapa risiko kesehatan masyarakat dapat dibawa dari satu negara ke negara lain melalui kargo yang terkontaminasi atau terinfeksi ketika dimuat, kontaminasi
atau vektor kutu kargo, dan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang tidak memadai atau tidak cukup di atas kapal. Muatan harus dikosongkan selama
pemeriksaan inspeksi dilakukan.
2.2.14 Sistem dan Area Lainnya
Ada sistem dan area lain yang juga dapat menimbulkan masalah kesehatan. Vektor menimbulkan risiko besar bagi kesehatan penumpang dan awak
kapal. Nyamuk, tikus, kecoa, lalat, kutu dan kutu tikus yang berada diatas kapal, semuanya mampu menularkan penyakit. Tikus yang berada di daerah pelabuhan
juga dianggap vektor untuk banyak penyakit, seperti wabah, tifus murine, salmonellosis, trichinosis, leptospirosis dan rat-bite fever. Pemantauan dan
pengendalian vektor dan reservoir diperlukan untuk menjaga kesehatan di kapal. Untuk itu perlu dilakukan tindakan seperti :
a. Menempatkan rat guard untuk mencegah tikus naik ke kapal melalui tali
tambat.
Universitas Sumatera Utara
b. Melakukan pengawasan rutin terhadap vektor dan reservoir; misalnya,
menyebarkan dan memeriksa perangkap tikus dan perangkat lainnya. c.
Menghilangkan genangan air dan menerapkan langkah-langkah pengendalian vektor.
d. Pastikan bahwa awak yang mengurus ruangan mengambil tindakan
pencegahan, termasuk menggunakan APD sekali pakai yang kemudian diganti setelah membersihkan kabin setiap orang yang sakit.
e. Memelihara sistem drainase sehingga tidak bocor.
f. Membersihkan kabin penumpang dan awak yang sehat, sebelum
membersihkan kabin pada penumpang dan kru yang sakit.
2.3 Pengendalian Vektor Penular Penyakit