Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa seluruh komponen penilaian sanitasi ruang tidur penumpang pada kapal penumpang, kapal barang 1, kapal
barang 2, dan kapal barang 3 telah memenuhi syarat. Adapun komponen yang memenuhi syarat yaitu pertama, ruang tidur penumpang dalam keadaan bersih dan
tidak terlihat kotoran. Kedua, pertukaran udara baik karena menggunakan AC. Ketiga, pencahayaan baik yaitu lebih dari 100 lux.
F. Sanitasi Geladak Deck Komponen penilaian sanitasi geladak deck meliputi kondisi kebersihan
dan pertukaran udara pada ruang geladak deck kapal. Tabel 4.6 Distribusi Hasil Observasi Sanitasi Geladak Deck Pada Kapal
Penumpang dan Kapal Barang di Pelabuhan Belawan Tahun 2016
Bobot Komponen Yang
Dinilai Sub
Bobot Skor
Kapal Penum
pang Kapal
Barang 1
Kapal Barang
2 Kapal
Barang 3
10 a. Bersih
● Tidak terlihat kotoran dan sampah dibuang
pada tempatnya 40
400 400
400 400
b. Pertukaran udara baik ● Pertukaran udara
exhauster, AC atau ventilasi
40 400
400 400
400
SUB TOTAL 80
800 800
800 800
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa seluruh komponen penilaian sanitasi geladak pada kapal penumpang, kapal barang 1, kapal barang 2,
dan kapal barang 3 telah memenuhi syarat. Adapun komponen yang memenuhi
Universitas Sumatera Utara
syarat yaitu pertama, geladak dalam keadaan bersih dan tidak terlihat kotoran, bahkan sampah dibuang pada tempatnya. Kedua, pertukaran udara baik karena
menggunakan AC.
G. Sanitasi Ruang Mesin Komponen penilaian sanitasi ruang mesin meliputi kondisi kebersihan,
pertukaran udara, dan pencahayaan pada ruang mesin kapal.
Tabel 4.7 Distribusi Hasil Observasi Sanitasi Ruang Mesin Pada Kapal Penumpang dan Kapal Barang di Pelabuhan Belawan Tahun
2016
Bobot Komponen Yang
Dinilai Sub
Bobot Skor
Kapal Penum
pang Kapal
Barang 1
Kapal Barang
2 Kapal
Barang 3
5 a. Bersih
● Tidak terlihat kotoran dan sampah dibuang
pada tempatnya 40
200 200
200 200
b. Pertukaran udara baik ● Pertukaran udara
exhauster, AC atau ventilasi
30 150
150 150
150
c. Pencahayaan baik ● Pencahayaan lebih
dari 10 fc 100 lux atau
bisa untuk
membaca koran 30
150 150
150 150
SUB TOTAL 100
500 500
500 500
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa seluruh komponen penilaian sanitasi ruang mesin pada kapal penumpang, kapal barang 1, kapal barang 2, dan
kapal barang 3 telah memenuhi syarat. Adapun komponen yang memenuhi syarat
Universitas Sumatera Utara
yaitu pertama, ruang mesin dalam keadaan bersih dan tidak terlihat kotoran. Kedua, pertukaran udara baik karena menggunakan AC. Ketiga, pencahayaan baik
yaitu lebih dari 100 lux.
H. Sanitasi Ruang Fasilitas Medis Komponen penilaian sanitasi ruang fasilitas medis meliputi kondisi alat
dan bahan medis, operasional, dan ketersediaan obat pada ruang fasilitas medis.
Tabel 4.8 Distribusi Hasil Observasi Sanitasi Ruang Fasilitas Medis Pada Kapal Penumpang dan Kapal Barang di Pelabuhan Belawan
Tahun 2016
Bobot Komponen Yang
Dinilai Sub
Bobot Skor
Kapal Penum
pang Kapal
Barang 1
Kapal Barang
2 Kapal
Barang 3
5 a. Alat dan bahan medik
● Bersih dan terawat ● Tersedia tempat
penyimpanan khusus 40
200 200
200 200
b. Operasi ● Tersedia ruang
pemeriksaan khusus ● Ada dokterperawat
tenaga terlatih untuk P3K di kapal
● Tersedia tempat cuci tangan di ruangan
pemeriksaan ● Ada SOP bila terjadi
gawat darurat
kesehatan KLB di kapal
30 150
150 150
150
c. Obat-obatan ● Tersedia catatan
pengeluaran obat dan penumpang
yang berobat
30 150
150 150
150
SUB TOTAL 100
500 500
500 500
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa seluruh komponen penilaian sanitasi ruang fasilitas medis pada kapal penumpang, kapal barang 1, kapal barang
2, dan kapal barang 3 telah memenuhi syarat. Adapun komponen yang memenuhi syarat yaitu pertama, alat dan bahan medis dalam keadaan bersih dan terawat,
serta terdapat tempat penyimpanan khusus. Kedua, dalam operasionalnya, kapal penumpang memiliki tempat pemeriksaan khusus, dimana terdapat dokter dan
perawat diatas kapal, terdapat tempat mencuci tangan di ruang pemeriksaan, dan ada SOP bila terjadi kegawatdaruratan KLB. Berbeda dengan kapal barang 1,
kapal barang 2, dan kapal barang 3 yang hanya memiliki tenaga ahli P3K dan juga terdapat SOP bila terjadi kegawatdaruratan KLB. Ketiga, tersedia obat-obatan
pada seluruh kapal yang menjadi objek penelitian dan catatan pengeluaran obat.
4.2.2 Keberadaan Vektor Pembawa Penyakit Komponen penilaian keberadaan vektor pembawa penyakit yaitu, tidak
ditemukannya vektor dan binatang penular penyakit serta terpasangnya rat guard pada setiap tali kapal. Penilaian terhadap keberadaan vektor pembawa penyakit
tidak hanya berdasarkan pada ditemukannya vektor dan binatang penular penyakit serta terpasangnya rat guard pada setiap tali kapal, namun juga dilakukan
observasi terhadap jumlah vektor yang ditemukan. Adapun vektor yang termasuk dalam penelitian jumlahnya antara lain, larva nyamuk, lalat Musca domestica,
kecoak Periplaneta americana dan tikus. Semua vektor diukur dengan melihat jumlah vektor yang ditemukan, namun pada vektor tikus hanya dilihat tanda-tanda
keberadaan tikus saja.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Distribusi Hasil Observasi Keberadaan Vektor Pembawa Penyakit Pada Kapal Penumpang dan Kapal Barang di Pelabuhan Belawan
Tahun 2016
Bobot Komponen Yang
Dinilai Sub
Bobot Skor
Kapal Penum
pang Kapal
Barang 1
Kapal Barang
2 Kapal
Barang 3
100 a. Tidak ditemukan
vektor dan binatang penular penyakit
70
b. Terpasang Rat Guard pada setiap tali kapal,
saat kapal sandar 30
3000 3000
3000 3000
SUB TOTAL 100
3000 3000
3000 3000
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa terdapat 1 dari 2 komponen yang memenuhi syarat penilaian tentang keberadaan vektor pembawa penyakit
pada kapal penumpang, kapal barang 1, kapal barang 2, dan kapal barang 3. Adapun kategori yang memenuhi syarat yaitu, Rat Guard terpasang pada setiap
tali kapal saat kapal bersandar di Pelabuhan Belawan. Sedangkan komponen yang tidak memenuhi syarat tentang keberadaan vektor pembawa penyakit yaitu masih
ditemukannya vektor dan binatang penular penyakit seperti yang tersebut dalam poin “a”.
Selain itu juga dilakukan observasi dengan melihat jumlah vektor yang ditemukan pada setiap kapal yang menjadi objek penelitian seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Adapun jumlah vektor yang ditemukan pada kapal yang menjadi objek penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Distribusi Jumlah Vektor Pembawa Penyakit Pada Kapal Penumpang dan Kapal Barang di Pelabuhan Belawan Tahun
2016
No. Jenis Vektor
Jumlah Vektor Kapal
Penumpang Kapal
Barang 1 Kapal
Barang 2 Kapal
Barang 3
1. Larva nyamuk
2. Lalat Musca
domestica 2
2 1
2
3. Kecoak
Periplaneta americana
5 3
3 3
4. Tikus
Berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa larva nyamuk tidak ditemukan pada setiap kapal, baik pada kapal penumpang maupun kapal barang,
meskipun pada kapal penumpang terdapat air tergenang, namun larva nyamuk tidak ditemukan pada genangan air tersebut. Vektor lalat Musca domestica
ditemukan dalam jumlah yang sedikit pada kapal penumpang yaitu hanya pada skala 2 atau disebut juga dengan kategori rendah. Begitu juga pada kapal
barang 1, kapal barang 2, dan kapal barang 3, indeks lalat Musca domestica hanya pada skala 1
– 2 atau disebut juga dengan kategori rendah. Rendahnya indeks lalat pada setiap kapal dikarenakan sistem pengelolaan sampah sudah
ditangani dengan baik. Vektor kecoak Periplaneta americana adalah vektor yang paling banyak
ditemui pada setiap kapal terutama pada kapal penumpang yaitu, ditemukan 5 ekor kecoak Periplaneta americana pada ruang dapur kapal. Jumlah tersebut
termasuk dalam kategori tinggi dan jumlahnya juga lebih tinggi dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
dengan kecoak Periplaneta americana yang ditemukan pada kapal barang 1, kapal barang 2, dan kapal barang 3. Jumlah kecoak yang ditemukan pada ruang
dapur dan ruang gudang kapal barang 1, kapal barang 2, dan kapal barang 3 yaitu sebanyak 3 ekor. Jumlah tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Tingginya
jumlah kecoak Periplaneta americana pada kapal penumpang dibandingkan kapal barang, dikarenakan kondisi kapal penumpang yang besar, luasnya ruang
dapur dan ruang gudang sehingga keberadaan kecoak Periplaneta americana menjadi terabaikan, serta banyaknya muatan yang diangkut oleh kapal penumpang
dibandingkan kapal barang. Selain itu, pada kapal penumpang, kapal barang 1, kapal barang 2, dan
kapal barang 3, tidak dijumpai tanda-tanda keberadaan tikus seperti kotoran tikus dropping, tempat sembunyi burrows, bekas gigitan gnawing, dan jalannya
tikus run away pada ruang dapur dan ruang gudang kapal yang menjadi objek penelitian.
4.2.3 Pengelolaan Makanan Dan Minuman Di Kapal A. Pengelolaan Makanan
Komponen penilaian pengelolaan makanan meliputi sumber makanan, cara penyimpanan bahan makanan, cara penyiapan makanan, dan distribusi
makanan di atas kapal.
Tabel 4.11 Distribusi Hasil Observasi Pengelolaan Makanan Pada Kapal Penumpang dan Kapal Barang di Pelabuhan Belawan Tahun
2016
Universitas Sumatera Utara
Bobot Komponen Yang
Dinilai Sub
Bobot Skor
Kapal Penum
pang Kapal
Barang 1
Kapal Barang
2 Kapal
Barang 3
10 a. Sumber
● Makanan berasal dari perusahaan
yang memiliki izin atau
terdaftar di KKP 30
300 300
300 300
b. Penyimpanan ● Bahan makanan
tersimpan terpisah
dari bahan berbahaya beracun
● Penyimpanan bahan makanan dipisahkan
sesuai dengan jenis dan sifat
● Makanan dipisahkan sesuai jenis dan suhu
penyimpanan 20
200 200
200 200
c. Penyiapan ● Petugas penjamah
makanan sehat dan tidak
mengidap penyakit menular
● Tempat penyiapan makanan
tidak terlihat kotoran dan
sampah dibuang pada tempatnya
● Tersedia fasilitas pengolahan makanan
dan tempat pencucian bahan
makanan dengan
air yang
cukup 30
300 300
300 300
d. Distribusi ● Tempat penyajian
makanan tidak
terlihat kotoran ● Terdapat tempat
mencuci tangan dan sabun
20 200
200 200
200
SUB TOTAL 100
1000 1000
1000 1000
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa seluruh komponen telah memenuhi syarat penilaian tentang pengelolaan makanan pada kapal penumpang,
kapal barang 1, kapal barang 2, dan kapal barang 3. Adapun komponen yang memenuhi syarat yaitu pertama, sumber makanan berasal dari perusahaan yang
memiliki izin. Kedua, penyimpanan bahan makanan dipisahkan dengan bahan beracun, dipisahkan sesuai dengan jenis dan sifat bahan makanan, serta makanan
disimpan sesuai jenis dan suhu penyimpanan. Ketiga, penjamah makanan dalam keadaan sehat dan tidak menderita penyakit menular, tempat penyiapan makanan
dalam kondisi bersih, tersedia fasilitas pengolahan makanan dan tempat pencucian bahan makanan dengan air yang cukup. Keempat, tempat penyajian makanan
dalam kondisi bersih dan terdapat tempat mencuci tangan dan sabun.
B. Penyediaan Air Minum