32 Sumber : Database Kecamatan Lumban Binanga tahun 2014
Pembagian penduduk desa dari pemeluk agama menunjukkan bahwa penduduk Desa Lumban Binanga mayoritas beragama Kristen protestan. Sekitar
432 jiwa dari 660 penduduk memeluk agama Kristen Protestan .hal ini menunjukkan bagaimana penduduk Desa Lumban Binanga mewarisi nilai nilai
agama Kristen protestan yang ada. Walaupun terdapat ketimpangan jumlah pemeluk agama yang satu dengan yang
lainnya, tidak membuat isu isu terkait sara hingga konflik. Namun perbedaan ini menjadi sebuah kekuatan untuk pemeluk agama dapat hidup berdampingan.
Berdasarkan data yang didapatkan dari kantor kepala desa Lumban Binanga diketahui komposisi perempuan lebih besar dibandingkan dengan jumlah
laki-laki yaitu perempuan dengan jumlah 352 jiwa atau sebesar 58 sedangkan laki-laki berjumlah 308 jiwa atau sebesar 42
Tabel 4 Pembagian penduduk Desa Lumban Binanga berdasarkan jenis kelamin
No NAMA ETNIS JUMLAH
1
Laki-laki 308
42
2 Perempuan
352 58
Jumlah 660
100 Sumber : Kantor Kepala Desa Lumban Binanga 2014
2.3. Mata Pencaharian
Universitas Sumatera Utara
33 Masyarakat di Desa Lumban Binanga mayoritas bekerja sebagai petani
dan nelayan. Jenis tanaman yang ditanam petani adalah padi dan tanaman palawija, sedangkan hasil tangkapan yang diperoleh nelayan yaitu Ikan Mujahir,
Pora-Pora, Ikan Mas dan Ikan Perak. Di luar pekerjaan tersebut memang ada juga yang bekerja sebagai PNS, Tukang Bangunan, TNI, Karyawan swasta,
Wiraswasta dan berdagang. Tabel 5
Pembagian penduduk di desa Lumban Binanga berdasarkan jenis pekerjaan
No Jenis Pekerjaan
JUMLAH 1
Petani 270
2 Nelayan
135
3
Pegawai Negeri Sipil 98
4 Tukang Bangunan
36
5
TNI 28
6
Karyawan Swasta 19
7 Wiraswasta
74 Sumber : Kantor Kepala Desa Lumban Binanga 2014
Secara umum, masyarakat di Desa Lumban Binanga bertani dengan menanam padi basah, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Hal itu disebabkan oleh
keadaan alamnya yang menunjang, yaitu tanahnya subur dan udaranya sejuk disertai curah hujan yang cukup. Sedangkan ikan yang diperoleh nelayan juga
sangat melimpah. Itu disebakan kesadaran masyarakat setempat untuk tidak
Universitas Sumatera Utara
34 menangkap semua ikan yang berhasil ditangkap. Mereka sadar jika semua ikan
ditangkap semua hari ini, maka lambat laun tidak ada lagi ikan yang ditangkap. Bila ditinjau dari sudut demokrasi ataupun gotong royong dapat
ditemukan bahwa masyarakat setempat masih ditemukan Marsidapari. Marsiadapari adalah sekelompok orang yang mempunyai kepentingan bersama
8
. Biasanya kegiatan marsiadapari ini dilakukan satu kelompok atau yang
mempunyai satu marga, atau satu kampung tanpa membedakan jenis kelamin. Mereka mengolah lahan mereka secara bergantian atau bergilir. Dengan adanya
Marsiadapari maka dapat memper erat tali persaudaraan serta menumbuhkan suasana kondusif di tengah tengah masyarakat. Menurut bapak Bobby Hutajulu
selaku kepala desa Lumban Binanga dan juga sebagai informan kunci saya, kegiatan marsiadapari di desa Lumban Binanga sudah berlangsung lama.
Masyarakat mengupayakan kegiatan marsiadapari tidak boleh hilang seperti yang terjadi di daerah lain dimana kegiatan marsiadapari lekang seiring kemajuan
teknologi. Dengan adanya Tractor masyarakat lebih memilih individu mengerjakan lahan mereka tanpa butuh bantuan masyarakat lain.
Narasumber saya mengatakan para nelayan di desa Lumban Binanga juga sadar bahwa jika mereka menangkap ikan semua hari ini, maka tidak ada lagi ikan
yang akan ditangkap di kemudian hari. Nelayan di desa Lumban Binanga yang
8
Marsiadapari adalah kegiatan gotong royong dalam pengolahan lahan pertanian secara bergilir. Sebagai contoh misalnya parulian mempunyai lahan yang luas, dia kesulitan mengolahnya sendiri
maka dia mengajak orang terdekatnya seperti yang satu marga dengannya,ataupun satu kampung untuk marsidapari. setelah terkumpul mereka mendiskusikan lahan dan waktu yang
akan mereka kerjakan secara bersama-sama. Setelah disepakati bersama maka mereka akan mengolah lahan mereka hingga selesai dan bergilir. Dengan demikian Parulian akan terbantu
karena pekerjaannya akan semakin ringan.
Universitas Sumatera Utara
35 mayoritas hasil tangkapannya berupa ikan Mas, ikan perak, ikan Pora-Pora dan
ikan Mujahir selalu mengembalikan lagi ikan ke danau apabila ikan yang ditangkap masih muda. Kesadaran yang dimiliki para nelayan tersebut turun-
temurun dari nenek moyang mereka. Selain itu, dalam menangkap ikan nelayan di desa Lumban Binanga masih menggunakan alat tradisional yaitu berupa doton,
panah, dan keramba.
2.4. Pola Permukiman Masyarakat Desa Lumban binanga