53 yang sejuk dan indah, kemudian lambat laun banyak masyarakat di desa tersebut
menjadikannya sebagai tempat rekreasi untuk mandi maupun bersantai dengan anak-anaknya. Melihat lahan tersebut kini mulai ramai dikunjungi warga sekitar
maka nelayan tersebut mulai berpikir untuk membangun tempat peristirahatan berupa kedai dan rumah makan. Masyarakat yang dulu bersama-sama
membersihkan Pantai Lumban Binanga kemudian musyawarah dengan tokoh masyarakat yang ada di Desa Lumban Binanga untuk membahas perkembangan
Pantai Lumban Binanga. Mereka sepakat untuk menjadikannya sebagai objek wisata di desa Lumban Binanga dengan membagi-bagi area pantai tersebut.
Hasil kesepakatan dari musyawarah adalah hanya keturunan mereka yang berhak untuk mengelola dan memiliki usaha di Pantai Lumban Binanga ini. Selain
itu, mereka juga sepakat untuk tidak mempersoalkan pembagian pantai ini dan tidak akan menjual lahan di Pantai Lumban Binanga. Tujuan dari kesepakatan ini
adalah untuk menjaga Pantai Lumban Binanga dan untuk generasi mereka berikutnya. Itulah sebabnya saya melihat bahwa semua pengelola Pantai Lumban
Binanga ini merupakan generasi turun-temurun dari orang tuanya dan semuanya bermarga Hutajulu.
3.3. Mitos Di Objek Wisata Pantai Lumban Binanga
Mitos adalah cerita yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran alam semesta dan keberadaan mahluk didalamnya serta
dianggap benar oleh penganutnya. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religious atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan
Universitas Sumatera Utara
54 sebagai bagian ajaran dalam masyarakat
11
. Setiap tempat wisata hampir semuanya memiliki mitos tersendiri baik itu benar maupun tidak sesuai kepercayaannya,
tidak terkecuali objek wisata Pantai Lumban Binanga. Objek wisata Pantai Lumban Binanga sendiri memiliki cerita yang
membuat banyak wisatawan penasaran dan membuat wisatawan selalu ingin berkunjung lagi. Ceritanya adalah bahwa di Pantai Lumban Binanga ini dijaga
oleh seorang putri yang mempunyai wajah cantik. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai begu ni Boru Hutajulu hantu marga Hutajulu kadang
menyebutnya sebagai Nyi Roro Kidulnya pantai Lumban Binanga. Boru Hutajulu dipercaya masyarakat setempat sebagai penjaga pantai ini. Selain itu banyak
masyarakat setempat yang mempunyai indera ke-enam bisa melihat Boru Hutajulu mandi di Pantai Lumban Binanga. Masyarakat setempat sering melarang
pendatang maupun pengunjung untuk tidak mengucapakan kata-kata kotor jika berada di Pantai Lumban Binanga sebab menurut para tokoh masyarakat
mengatakan jika ada orang yang mengucapkan kata-kata kotor maka mereka akan mendapat nasib sial bahkan bisa gila dengan sendirinya. Selain itu, masyarakat
dan tokoh masyarakat juga melarang anak-anak berkeliaran sendiri di Pantai Lumban Binanga karena anak tersebut bisa di tarik dengan sendirinya ke dalam
danau. Salah satu informan saya Daud Situmorang 25 tahun, wisatawan yang
berasal dari Parsoburan mengatakan:
11
Mircea Eliade menyebutkan salah satu pentingnya mitos adalah untuk membangun suatu model perilaku dan memberikan pengalaman religious. Dengan menceritakan mitos anggota
masyarakat dapat semakin dekat dengan agama yang dianutnya atau kepada ilahi.
Universitas Sumatera Utara
55 “Saya sebenarnya tidak terlalu percaya bang sama hantu boru Hutajulu,
tetapi saya takut bang jika seandainya itu benar bang, soalnya saya sering
dengar berita kalo ada orang yang cakap kotor di tempat wisata seperti pantai
lumban binanga ini bisa tertarik kedalam danau. Saya dan kawan-kawan
harus percaya aja bang supaya tidak ngomong sembarangan di pantai
ini ”.
Pengelola di Pantai Lumban Binanga juga mengatakan bahwa Boru Hutajulu itu ada, jika terlihat kami berusaha untuk berpaling muka. Mereka
sebenarnya takut namun senang dengan keberadaan hantu Boru Hutajulu di Pantai Lumban Binanga supaya mereka bisa menjaga ketenangan dan keamanan di
Pantai Lumban Binanga. Menurut keterangan masyarakat setempat, dahulu ada seorang pemuda
yang tenggelam dan seminggu kemudian baru ditemukan mayatnya. Masyarakat setempat percaya bahwa orang tenggelam tersebut ditarik oleh Begu Boru
Hutajulu, karena pemuda yang tenggelam tersebut sehari-hari sering memaki-
maki orang ngomong sembarangan di sekitar Pantai Lumban Binanga. Semenjak kejadian yang membuat masyarakat di desa Lumban Binanga heboh,
masyarakat menjadi lebih hati-hati dan sopan dalam berbicara. Masyarakat lokal maupun pendatang yang datang dari berbagai daerah
meskipun tidak tahu tentang keberadaan hantu penjaga Lumban Binanga tetap menjaga supaya tidak mengucapkan kata-kata kotor di Pantai Lumban Binanga.
Kearifan lokal masyarakat batak maupun suku lainnya percaya bahwa dimanapun objek wisata di daerah Danau Toba dilarang untuk tidak mengucapkan kata-kata
kotor. Sebab banyak kejadian yang tidak bisa di terima akal sehat ketika seseorang yang mengucap kata-kata kotor bisa sial maupun sampai merenggut nyawa.
Universitas Sumatera Utara
56 Bagi peneliti berbicara mengenai mitos di tempat wisata sudah biasa,
karena di setiap tempat wisata hampir semua mempunyai mitos yang diajarkan turun temurun. Setiap orang bebas untuk percaya atau tidak percaya terhadap
mitos di tempat wisata. Tujuan mitos tersebut menurut peneliti yaitu untuk mengajarkan moral kepada masyarakat supaya teratur dan saling menjaga
lingkungan. Berbicara secara ilmiah mengenai pemuda yang tenggelam di Pantai Lumban Binanga menurut peneliti bisa dijelaskan dengan berbagai sebab yaitu :
- Seseorang tenggelam di pantai bisa disebabkan karena kurang hati-hati,
misalnya karena tidak pandai berenang, keadaan kaki yang kram, penyakit dalam seperti asma, dll.
- Karena massa air dan tekanan air di dalam danau lebih besar massanya
dari massa tubuh manusia. Selain itu sifat air danau yaitu tenang diatas, tetapi di dalam air sifatnya menarik. Dibandingkan dengan air asin yang
sifatnya mengapung, sebab massa air di air asin ringan dan jika bertemu dengan massa manusia maka berat manusia di dalam air asin akan ringan.
Itu sebabnya seseorang yang tenggelam di dalam air asin lebih mudah ditemukan dibandingkan yang tenggelam di air tawar.
- Proses pembusukan dan pengeluaran gas dari tubuh di air tawar danau
lebih lama dibanding dengan di air asin. Karena itu mungkin tubuh yang tenggelam di air danau bisa ditemukan seminggu kemudian.
3.4. Proses masuknya wisatawan