42
2.9. Kesehatan
Sarana kesehatan di desa Lumban Binanga terbilang sedikit dan terbatas. Fasilitas yang mendukung sarana tersebut juga masih minim. Saat ini desa
Lumban Binanga hanya mempunyai satu unit Puskesmas saja, dimana Puskesmas ini menjadi satu-satunya tempat pengobatan resmi di desa ini. Setiap masyarakat
di desa ini pernah berobat di Puskesmas ini. Namun, menurut beberapa informasi yang saya peroleh dari warga setempat di desa Lumban Binanga, tingkat
kepercayaan masyarakat desa terhadap Puskesmas tidak begitu besar. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat setempat masih menggunakan pengobatan
tradisional. Hal ini terlihat nyata bagi mereka seperti berobat ke dukun dan pengobatan alternatif lainnya.
Foto 2. Puskesmas Desa Lumban Binanga
Universitas Sumatera Utara
43 Dengan keterbatasan sarana pengobatan di desa Lumban Binanga cukup
membuat masyarakat di desa ini kesulitan apabila ada masyarakat yang menderita penyakit serius sehingga mereka harus pergi ke kota untuk berobat.
2.10. Komunikasi
Komunikasi menjadi hal yang penting bagi penduduk desa Lumban Binanga. Bagaimana mereka mengelola setiap informasi dan menjadikan setiap
informasi menjadi sebuah peluang atau hanya sekedar bahan obrolan sehari-hari saja.
Sarana komunikasi yang ada di desa Lumban Binanga sudah sangat berkembang. Kemajuan tehnologi saat ini memudahkan pengguna dapat
mengakses informasi dan berkomunikasi dengan sesama baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri hanya menggunakan handphone. Lebih dari sembilan puluh
persen penduduk di desa Lumban Binanga sudah memiliki handphone. Bagi mereka merek handphone tidaklah menjadi penting, yang penting bisa menelepon
maupun ber-sms dengan orang lain. Saat ini jaringan telekomunikasi yang masuk ke wilayah desa Lumban Binanga adalah Telkomsel sehingga semua pemilik
handphone di desa Lumban Binanga menggunakan Telkomsel sebagai operator mereka.
Selain handphone masyarakat di desa Lumban Binanga sebagian besar memiliki televisi. Untuk memperkuat sinyal televisi masyarakat di desa Lumban
Binanga mereka harus membeli perangakat parabola sebagai penangkap sinyal nasional. Menurut warga setempat bapak Holong Hutajulu, jika televisi hanya
diperkuat dengan antena maka siaran nasional yang masuk hanya TVRI saja yang
Universitas Sumatera Utara
44 kadang sinyalnya juga kabur. Namun jika televisi ditambah dengan perangkat
parabola maka semua siaran nasional dapat mereka lihat.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN