Transportasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

39 NEGERI 1 BALIGE, SMU NEGERI 2 BALIGE, SMA Sw BTB balige dan lain – lain.

2.7. Tempat ibadah

Agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena agama yang mengatur hubungan manusia dengan penciptanya. Kegiatan beribadah menjadi hal yang juga sama pentingnya bagi penduduk desa Lumban Binanga. Dimana hubungan dengan Tuhan dapat menjaga mereka tetap dalam lindungan dan berkat. Masyarakat desa Lumban Binanga memilik keterikatan dengan dengan dunia kosmos mereka. Para penduduk percaya dengan adanya kekuatan yang membawa keberkahan, kelancaran rezeki dan keselamatan. Untuk itu, ruang religi menjadi sangat penting bagi mereka. Saat ini terdapat satu gereja HKBP, satu gereja Katolik Santo Petrus, dan gereja Pentakosta.bagi penduduk desa Lumban Binanga yang beragama muslim mereka beribadah ke masjid yang ada di kota Laguboti karena tidak ada masjid di desa Lumban Binanga.

2.8. Transportasi

Desa Lumban Binanga termasuk daerah yang jauh dari kehidupan suasana kota. Untuk mencapai desa ini kita harus menaiki angkutan kota hingga simpang tiga dengan ongkos Rp. 3000,- dari Simpang Tiga menuju desa Lumban Binanga kita menggunakan becak mesin yang sering mangkal di Simpang Tiga tersebut. Salah satu yang menjadi kelemahan dari berkembangnya objek wisata Pantai Lumban Binanga adalah tidak didukung dengan akomodasi transportasi sehingga membuat para pengunjung harus membayar lebih menggunakan becak mesin. Universitas Sumatera Utara 40 Masyarakat di desa Lumban Binanga saat ini rata-rata sudah memiliki sepeda motor sendiri sebagai transportasi mereka. Banyaknya tawaran berbagai jenis sepeda motor yang menggiurkan serta sistem kredit yang ringan membuat masyarakat di desa Lumban Binanga mampu untuk membeli sepeda motor. Menurut narasumber saya bapak Daud Sibarani, masyarakat di desa Lumban Binanga mampu mencicil kredit sepeda motor dengan menyisihkan hasil kerja keras mereka. Masyarakat hanya membayar DP sepeda motor sekitar Rp 1.500.000,- dan langsung bisa membawa sepeda motor. Untuk seterusnya masyarakat hanya membayar angsuran sekitar Rp. 550.000,- saja setiap bulannya hingga tiga tahun ke depan. Bagi masyarakat desa lumban binanga kendaraan pribadi seperti sepeda motor sangat penting, mengingat tidak ada angkutan kota yang langsung dari desa mereka. bagi masyarakat desa Lumban Binanga tidak mampu membeli sepeda motor maka sepeda menjadi alternatif lain menuju kota. Bapak Daud Sibarani juga mengatakan bahwa sekecil apapun pendapatan warga desa lumban binanga, mereka akan berusaha untuk membeli kendaraan. Dengan adanya kendaraan pribadi dapat menghemat biaya perjalanan. Pembangunan jalan menuju desa Lumban Binanga memang sudah di aspal. Menurut bapak Bobby hutajulu selaku kepala desa mengungkapakan bahwa pembangunan aspal itu sudah delapan tahun silam sehingga saat ini jalan banyak yang sudah rusak. Saat memasuki desa Lumban Binanga dari desa Lumban Bagasan kita akan melihat jalan-jalan yang berlubang karena kondisi aspal yang sudah rusak. Jika pada musim penghujan jalan-jalan tersebut akan becek dan sering membuat pengendara sepeda motor jatuh karena tidak bisa mengenali lagi Universitas Sumatera Utara 41 mana lubang dan jalan karena semua rata tergenang air, bahkan tidak sedikit mobil yang melintas berhenti akibat ban masuk lubang. Bapak Bobby Hutajulu selaku kepala desa berusaha meminta pembangunan infrastrukur kepada pemerintah. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda dari dinas PU Pekerjaan Umum untuk memperbaiki jalan. Padahal sudah tiga tahun beliau mengutarakannya kepada pemerintah melalui anggota Dewan Perwakilan Rakyat DPR tetapi hanya dijawab dengan kata berikut: “Bapak tenang saja, nanti kita akan mengusahakan pembangunan jalan di desa lumban binanga melalui dinas pekerjaan umum. Masalah waktu adalah kendalanya pak, tetapi kami akan berusaha secepatnya untuk memperbaiki infrastruktur jalan di desa lumban binanga ”. Foto 1. Kondisi jalan menuju desa Lumban Binanga yang rusak Universitas Sumatera Utara 42

2.9. Kesehatan