28 Dari 22 desa yang ada di Kecamatan Laguboti, keberadaan lahan penuh
dengan perbukitan dan pepohonan rimbun akan mulai terlihat ketika memasuki Desa Siraja Gorat hingga Desa Sitoluama, sementara dari Desa Haunatas hingga
Desa Sintong Marnipi akan dijumpai rumah warga dengan halaman kecil dan jarak tidak begitu jauh dengan rumah lainnya. Sedangkan ketika memasuki Desa
Sidulang hingga Desa Pardomuan Nauli akan terlihat rumah warga yang berjauhan. Dimana sepanjang perjalanan akan terlihat pepohonan dan lading
ladang milik penduduk yang terhampar lewat bentuk lahan yang berbukit – bukit.
Jumlah keseluruhan penduduk di Kecamatan Laguboti 18.537 jiwa dengan komposisi laki-laki berjumlah 9.248 jiwa dan perempuan berjumlah 9.289
jiwa. Komposisi penduduk Kecamatan Laguboti berdasarkan kelompok dewasa dan anak dibagi dengan jumlah dewasa laki-laki sebesar 6.813 orang dan
perempuan 6.802 orang. Sedangkan untuk anak laki-laki sebesar 2.435 orang dan anak perempuan sebesar 2.487 orang.
Penduduk di Kecamatan Laguboti sebagian besar bermata pencaharian sebagai Petani dan Nelayan. Dan sebagian besar lainnya bekerja sebagai Tukang
Bangunan, TNI, PNS, karyawan swasta dan Wiraswasta.
2.1. Profil Desa Lumban Binanga
Desa Lumban Binanga adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Laguboti. Penduduk di desa ini berjumlah 660 jiwa. Desa ini merupakan desa ke-
lima belas yang dijumpai dalam perjalanan dari Balige menyusuri Kecamatan Laguboti. Namun desa ini dekat dengan Kecamatan Siantar Narumonda bersama
desa Lumban Bagasan dan desa Tinggir Ni Pasir.
Universitas Sumatera Utara
29 Desa Lumban Binanga dapat dijangkau dalam perjalanan hampir satu jam
dari Kota Balige. Dalam perjalanan ke desa Lumban Binanga setiap jalan akan dipenuhi pemandangan perbukitan yang indah dengan beragam tanaman mulai
dari ladang dan pepohonan liar lainnya. Selain itu di sebelah kiri dan kanan jalan juga akan disuguhi pemandangan hamparan persawahan yang berbeda beda.
Karena area persawahan yang satu dengan yang lain tidak sama proses penanamannya sehingga disalah satu sisi ada yang telah siap dipanen, ada juga
yang baru ditanam dan ada juga yang masih dibajak. Menurut ibu Tiurma Br Sibarani sebagai penduduk setempat dan informan
kunci saya bahwa dalam proses pengolahan sawah di Desa Lumban Binanga, berbeda beda dan tidak serentak dalam proses masa tanam. Karena jenis tanaman
padi yang ditanam masyarakat berbeda-beda, ada yang jenis si Cantik, si Bandung, si Merah dan si Kapal. Petani di desa Lumaban Binanga mengolah
sawah biasanya dua kali panen dalam setahun karena tidak semua mempunyai ladang sebagai mata pencaharian yang lain.
Selain itu, selama perjalan menuju Desa Lumban Binanga kita akan melihat hamparan pohon bambu di pinggir jalan. Menurut informan saya Ibu
Tiurma, bahwa pohon bambu tersebut sudah berpuluh-puluh tahun berada ditempat tersebut tanpa ada yang memusnahkannya. Dahulu tanaman bambu
tersebut ditanam oleh pendahulu mereka sebagai pelindung kampung dari penjajah Belanda dan menjaga kehangatan kampung dimalam hari. Posisi pohon
bambu didalam kampung bagi orang batak sangat penting
6
. Sejajar dengan
6
Bagi orang batak posisi pohon bambu di dalam kampung di ibaratkan sebagai ulos, selain menjadi pagar atau batas kampung. masyarakat batak percaya dengan adanya pohon bambu
Universitas Sumatera Utara
30 tanaman bambu kita akan menjumpai area pemakaman warga. Kita akan melihat
bangunan mewah Tugu dan Kuburan warga berdampingan. Bagi masyarakat batak bangunan tugu yang mewah melambangkan hamoraon sebuah keluarga dan
membuat mereka disegani. Maka tidak mengherankan bila sebuah keluarga di Desa Lumban Binanga rela mengeluarkan uang yang banyak demi membangun
kuburan yang mewah meskipun penghasilan sedikit.
2.2. Kependudukan