Sejarah Singkat Objek Wisata Pantai Lumban Binanga

50 Untuk rute perjalanan menuju objek wisata Lumban Binanga hanya memerlukan jarak perjalanan 30 km dari kota Balige. Pada kenyataannya Kabupaten Toba Samosir memiliki objek wisata yang menjadi kebanggaan pemerintah setempat dan membuat pendapatan asli daerah meningkat. Selain itu, Berkembangnya pariwisata di Kabupaten Toba Samosir tidak terlepas dari campur tangan pemerintah, namun pengembang itu tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan masyarakat lokal yang menempati objek wisata tersebut. Dari berbagai objek wisata yang terdapat di Kabupaten Toba Samosir penulis tertarik meneliti dan mengkaji lebih dalam tentang Pantai Lumban Binanga. Objek wisata Pantai Lumban Binanga yang berlokasi di Kecamatan Laguboti saat ini telah berkembang menjadi wisata andalan pemerintah Kecamatan Laguboti. Kondisi geografis pesisir pantai lumban binanga yang mendukung menjadikannya sebagai destinasi wisata bahari. Jika ditelusuri, Pantai Lumban Binanga memiliki permukaan pantai yang landai, kondisi pasir putih yang bagus dan ombak yang relatif tenang ditambah udara yang sejuk membuat wisatawan tertarik mengunjungi Pantai Lumban Binanga. Penulis melihat bahwa pengelolaan Pantai Lumban Binanga berbeda dengan objek wisata lain yang ada di Kabupaten Toba Samosir dimana pengelolaan ini dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat.

3.2. Sejarah Singkat Objek Wisata Pantai Lumban Binanga

Perkembangan wisata Pantai Lumban Binanga sebagai salah satu destinasi wisata di Kecamatan Laguboti memiliki daya tarik wisata sangat menarik untuk Universitas Sumatera Utara 51 dikaji. Selain memiliki keindahan pantainya yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, Pantai Lumban binanga juga memiliki daya tarik lain salah satunya adalah adanya mitos tentang penghuni Pantai Lumban Binanga yang sangat cantik dan mirip dengan ratu Ni Roro Kidul di Pantai Pangandaran. Sama halnya seperti daerah lain yang mempunyai asal-usul sejarah berdirinya objek wisata di daerahnya, objek wisata Pantai Lumban Binanga juga memiliki sejarah tersendiri bagaimana pantai ini bisa berdiri di Desa Lumban Binanga. Cerita mengenai sejarah ataupun asal-usul objek wisata Pantai Lumban Binanga ditulis berdasarkan informasi dari informan yaitu masyarakat lokal di Desa Lumban Binanga. Berdasarkan informasi yang saya peroleh di lokasi penelitian, mitos tersebut benar-benar ada dan tidak dikarang oleh masyarakat seperti di derah lain yang mengarang mitos untuk menarik pengunjung ataupun wisatawan. Perkembangan Pantai Lumban Binanga sebagai salah satu objek wisata bahari di Kecamatan Laguboti sangat lambat meskipun potensi tersebut sudah lama berada. Perkembangan objek wisata Pantai Lumban Binanga yang dulunya bukan tempat wisata sampai berubah menjadi tempat wisata, memiliki cerita panjang dan butuh kerja keras. Mengubah tempat biasa menjadi sebuah destinasi wisata bukan hal yang mudah membutuhkan waktu yang cukup lama. Adapun asal –usul dari sebutan objek wisata Pantai Lumban Binanga yang saat ini telah dikenal masyarakat adalah bahwa arti dari Lumban Binanga tersebut merupakan tempat perkumpulan air yang mengalir dari berbagai sungai menuju Danau Toba, dimana air tersebut berkumpul di tempat yang tenang dan dangkal. Arti Lumban Binanga sendiri juga bisa diartikan sebagai perkumpulan semua aliran air di tempat yang tenang. Oleh karena itu saat kita berada di Pantai Universitas Sumatera Utara 52 Lumban Binanga kita akan melihat permukaan air yang tenang dan dangkal hingga jauh ke depan. Sebelum objek wisata ini di kenal masyarakat luas kondisi pantai hanyalah lahan pasir yang di tumbuhi tanaman putrimalu dan eceng gondok. Menurut narasumber saya bapak Tangkas Hutajulu yang merupakan ketua pengelola pantai Lumban Binanga dan juga pemilik usaha di Pantai Lumban Binanga bahwa dahulu yang pertama kali mengetahui Pantai Lumban Binanga adalah para nelayan di desa ini yang bermarga Hutajulu. Namun tidak terbersit di pikiran mereka bahwa lokasi ini bisa menjadi objek wisata andalan Desa Lumban Binanga. Dahulu Pantai Lumban Binanga merupakan lahan kosong yang di penuhi tanaman liar seperti putri malu dan eceng gondok, Dimana sejauh mata kita memandang terdapat hamparan tanaman ecceng gondok dan putri malu di sekeliling pantai. Menurut keterangan narasumber saya, sebenarnya para nelayan sering melewati area tersebut namun, tidak terpikirkan sedikitpun bahwa pasir putih dan perairan yang dangkal di tempat tersebut bisa diangkat menjadi objek wisata. Nelayan di Desa Lumban Binanga menggangap tempat tersebut sebagai tempat pemberhentian perahu mereka karena posisi pinggiran pantai yang strategis. Keberadaanya yang jauh dari permukiman warga membuat hanya segelintir orang yang melintasi area tersebut. Setalah beratahun-tahun tempat itu dibirkan begitu saja , mereka pun akhirnya melihat ada keunikan sendiri dari posisi pantai yang di penuhi pasir putih, permukaan air yang tenang dan posisi pantai yang dangkal hingga jauh ke depan. Itulah sebabnya masyarakat dahulu yang bermarga Hutajulu sepakat untuk membersihkan tempat tersebut. Setelah dibersihkan terlihatlah suasana pantai Universitas Sumatera Utara 53 yang sejuk dan indah, kemudian lambat laun banyak masyarakat di desa tersebut menjadikannya sebagai tempat rekreasi untuk mandi maupun bersantai dengan anak-anaknya. Melihat lahan tersebut kini mulai ramai dikunjungi warga sekitar maka nelayan tersebut mulai berpikir untuk membangun tempat peristirahatan berupa kedai dan rumah makan. Masyarakat yang dulu bersama-sama membersihkan Pantai Lumban Binanga kemudian musyawarah dengan tokoh masyarakat yang ada di Desa Lumban Binanga untuk membahas perkembangan Pantai Lumban Binanga. Mereka sepakat untuk menjadikannya sebagai objek wisata di desa Lumban Binanga dengan membagi-bagi area pantai tersebut. Hasil kesepakatan dari musyawarah adalah hanya keturunan mereka yang berhak untuk mengelola dan memiliki usaha di Pantai Lumban Binanga ini. Selain itu, mereka juga sepakat untuk tidak mempersoalkan pembagian pantai ini dan tidak akan menjual lahan di Pantai Lumban Binanga. Tujuan dari kesepakatan ini adalah untuk menjaga Pantai Lumban Binanga dan untuk generasi mereka berikutnya. Itulah sebabnya saya melihat bahwa semua pengelola Pantai Lumban Binanga ini merupakan generasi turun-temurun dari orang tuanya dan semuanya bermarga Hutajulu.

3.3. Mitos Di Objek Wisata Pantai Lumban Binanga