60 Foto 4: Sampah yang dibiarkan begitu saja oleh pengunjung
Kurangnya perhatian pemda terhadap kebersihan Pantai Lumban Binanga membuat pemandangan indah Pantai Lumban Binanga menjadi terganggu. Oleh
karena itu diharapkan perhatian secara intensif dari pihak terkait untuk lebih memperdulikan kebersihan Pantai Lumban Binanga. Untuk mengindari
banyaknya sampah berserakan perlu perhatian khusus dari dinas kebersihan untuk menyediakan tempat sampah yang lebih banyak lagi, papan-papan pengumuman
yang berisikan peryataan dan ajakan seperti “Buanglah sampahmu pada tempatnya, cintailah pantai ini layaknya rumah tempat peristirahatanmu”.
Dengan tersedianya sarana kebersihan yang memadai diharapkan lingkungan yang nyaman dan bersih tercipta.
3.6. Prasarana Dan Sarana
Prasarana adalah kelengkapan awal sebelum sarana wisata dapat disediakan atau dikembangkan. Oleh karena itu, prasarana wisata dapat dikatakan
sebagai sumber daya alam dan buatan yang mutlak dibutuhkan wisatawan dalam
Universitas Sumatera Utara
61 perjalanannya menuju daerah tujuan wisata seperti, jalan, air, listrik,
telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain sebagainya. Dalam pembangunan prasarana pariwisata pemerintah diharapkan lebih dominan karena pemerintah
daerah dapat mengambil manfaat ganda dari pembangunan tersebut seperti meningkatkan arus informasi, arus lalu lintas, ekonomi dan mobilitas penduduk
yang tentu saja dapat meningkatkan kesempatan berusaha bagi masyarakat di daerah tersebut.
Sedangkan sarana wisata merupakan kelengkapan pendudkung yang diperlukan untuk melayani wisatawan dalam menikmati kunjungan wisatanya.
Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, rumah makan dan sebagainya. Tentu saja
semakin lengkap sarana wisata atau fasilitas yang dapat diberikan oleh daerah tujuan wisata akan semakin meningkatkan daya tarik objek wisata tersebut.
Infrastruktur pariwisata adalah situasi perangkat lunak dan keras yang mendukung sarana dan prasarana wisata, baik berupa sistem pengaturan maupun utilitas yang
berada diatas tanah maupun dibawah tanah, seperti
12
: a
Sistem pengairan, distribusi air bersih, sistem pembuangan air limbah yang membantu sarana perhotelan dan restoran
b Sumber listrik dan energi serta jaringan distribusinya yang
menrupakan bagian vital bagi terselenggaranya sarana wisata yang memadai
12
https:annisazainal.wordpress.comsarana-dan-prasarana-kepariwisataan diakses 27
Oktober 2015
Universitas Sumatera Utara
62 c
Sistem transportasi yang memadai demi kemudahan wisatawan menuju objek wisata
d Sistem telekomunikasi yang memudahkan wisatawan untuk
mendapatkan maupun mengirimkan informasi e
Sitem keamanan Dalam melaksanakan pengusahaan kegiatan wisata alam sudah barang
tentu memerlukan sarana dan prasarana untuk memudahkan para pengunjung menikmati kegiatan wisata mereka. Dalam suatu kawasan kepariwisataan alam
kawasan tersebut harus memiliki syarat-syarat umum seperti aksebilitas dimana para pengunjung dapat dengan mudah menjangkau wilayah tersebut. Misalnya
yaitu adanya transportasi umum, kendaraan roda empat dengan tarif terjangkau oleh segala lapisan masyarakat, adanya kepuasan pengunjung setelah melakukan
wisata ditempat wisata terdebut maupun fasilitas seperti penginapam ataupun atraksi wisata lainnya.
Salah satu komponen infrastruktur yang dalam destinasi adalah aksebilitas. Aksebilitas menurut Bovy dan Lawson 1998:107 yaitu
“…..should be possible by public transport and bicycle trails, by pedesterians path
from neightborhoods and by cars mainly families, with an average of three
personscar”.
Akses yang bersifat fisik maupun non fisik menuju suatu destinasi merupakan hal penting dalam pengembangan pariwisata. Aspek fisik yang
Universitas Sumatera Utara
63 menyangkut jalan, kelengkapan fasilitas dalam radius tertentu, frkuensi
transportasi umum dari terminal terdekat. Menurut Bovy dan Lawson 1998:202 jaringan jalan memiliki dua peran penting
dalam kegiatan pariwisata yaitu: a Sebagai alat akses transport, komunikasi antara pengunjung atau
wisatawan dengan atraksi rekreasi atau fasilitas b Sebagai cara untuk melihat-lihat sightseeing dan menemukan suatu
tempat yang membutuhkan perencanaan dalam penentuan pemandangan yang dapat dilihat selama perjalanan
Berdasarkan ketentuan peraturan pemerintah No.67 tahun 1996, tentang penyelenggaraan kepariwisataan disebutkan beberapa hal yang harus ada dalam
pengelolaan objek dengan daya tarik wisata alam seperti
13
: Pasal 43:
1 Kegiatan pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam meliputi :
a Pembangunan prasarana dan sarana pelengkap beserta
fasilitas pelayanan lain bagi wisatawan b
Pengelolaan objek dan daya tarik wisata alam, termasuk sarana dan prasarana yang ada, dan
13
Departemen Parpostel. 1990, Undang-undang RI No.9 Tahun1990 Tentang Kepariwisataan, Jakarta dikutip dari Skripsi Vivian Junita Sihombing, 2010.
Universitas Sumatera Utara
64 c
Penyediaan sarana dan fasilitas bagi masyarakat disekitarnya untuk berperan serta dalam kegiatan
pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam 2
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam dapat pula disertai dengan penyelenggaraan pertunjukan seni budaya yang dapat
menambahkan nilai tambah terhadap objek dan daya tarik wisata alam yang bersangkutan
Pasal 44 : 1.
Penyelenggaraan pengusahaan objek dan daya tarik wisata wajib;
a Menyediakan sarana dan fasilitas keselamatan dan keamanan
b Mempekerjakan pramuwisata atau tenaga ahli yang memiliki
keterampilan yang dibutuhkan, dan c
Menjaga kelestarian objek dan daya tarik wisata serta tata lingkungannya
2. Penyelenggaraan pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan wisatawan yang mengunjungi objek dan daya tarik wisata alam yang bersangkutan.
Dalam usaha meningkatkan kegiatan usaha pariwisata di suatu wilayah fasilitas berupa kenyamanan, keamanan dan keselamatan bagi wisatawan yang
berkenjung ke daerah objek wisata sangat penting. Menurut Swarbrooke
Universitas Sumatera Utara
65 1996;99 bentuk fasilitas wisata memiliki keterkaitan dengan bentuk
pengembangan usaha pariwisata tersebut, yaitu : a
Keseluruhan dengan tujuan baru, membangun sebentuk atraksi di situslokasi yang pada awalnya tidak dipergunakan sebagai atraksi maupun
bagian atraksi pariwisata b
Tujuan baru, membangun atraksi pada situslokasi yang sebelumnya telah digunakan sebagai lokasi atraksi
c Pengembangan baru secara keseluruhan pada keberadaan atraksi yang
dibangun untuk menarik pengunjung lebih banyak dan untuk membuat atraksi tersebut dapat mencapai pasar atau sasaran wisatawan lebih luas,
dengan meraih pangsa pasar yang baru d
Pengembangan baru pada keberadaan atraksi bertujuan untuk meningkatkan fasilitas pengunjung atau mengantisipasi meningkatnya
pengeluaran sekunder oleh pengunjung atau wisatawan e
Penciptaan kegiatan-kegiatan baru atau tahapan dari kegiatan yang berpindah dari suatu tempat ke tempat lain dimana kegiatan tersebut
memerlukan modifikasi bangunan dan struktur lokasi Fasilitas wisata yang tersedia saat ini di lokasi objek wisata pantai Lumban
Binanga adalah tempat berjualan berbagai jenis makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh pengunjung wisata, playground children, rumah makan, yang
menyediakan masakan khas batak seperti mie gomak, sangsang, arsik, na niura dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
66 foto 5: Rumah makan yang menghadap pantai untuk memanjakan pengunjung di
Pantai Lumban Binanga
Selain itu pengelola objek wisata Pantai Lumban Binanga menyediakan pakaian pengganti bagi pengunjung yang tidak membawa pakaian ganti. Jika
pengunjung ingin mencoba menggunakan perahu maka pengelola pantai lumban binanga bersedia untuk meminjamkan sampanperahu mereka dengan syarat tidak
membawa sampai ke tengah danau. Sarana lain yaitu kamar mandi yang bisa digunakan pengunjung untuk mengganti pakaian dengan membayar tarif jika ada
penjaga atau petugas kebersihan
Universitas Sumatera Utara
67 Foto 6: Sarana Kamar Mandi Pengunjung
3.7. Kegiatan Wisatawan Di Objek Wisata Pantai Lumban Binanga