Program dan kegiatan pemerintah

96 pengembangan pantai Lumban Binanga, pemerintah daerah tidak diijinkan untuk berperan aktif dalam pembangunan pantai Lumban Binanga. Masyarakat setempat takut mereka akan ditipu lagi oleh pemerintah setempat seperti kejadian sebelumnya.

1.3.2 Program dan kegiatan pemerintah

Pemerintah mempunyai peran yang sangat besar untuk memajukan objek wisata di Indonesia. Berbagai program pemerintah untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia sebagai sektor andalan pembangunan nasional terus dilakukan, antara lain dengan menyelenggarakan program visit Indonesia year 17 dan beragam program pariwisata skala lokal lainnya. Dalam konteks Sumatera Utara, program pariwisata lokal hanya mengandalkan beberapa daerah tujuan wisata yang sering dikunjungi wisatawan dan tidak mengalami usaha perkembangan yang berarti. Sebagai contoh kunjungan wisatawan yang difokuskan pada daerah wisata yang ada di kota seperti Parapat dengan acara Pesta Danau Toba yang dilakukan secara tahunan ini tidak mengalami perubahan materi acara dan justru menjadi ajang bagi segelintir orang. Pemerintah Kabupaten Toba Samosir perlu untuk mendorong perkembangan dan penyesuaian kondisi infrastruktur wisata di desa Lumban Binanga yang dibutuhkan oleh wisatawan nantinya. Pemerintah Kabupaten Toba 17 Visit Indonesia Year adalah program pemerintah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke daerah-daerah wisata yang ada di indonesia. Program pemerintah ini bertujuan untuk meningkatakan devisa negara maupun untuk mengenalkan budaya, kehidupan masyarakat lokal dan ciri khas suatu daerah yang ada di tempat objek wisata tersebut ke para wisatawan. Universitas Sumatera Utara 97 Samosir telah melakukan beragam cara untuk menginventariskan keberadaan lokasi-lokasi wisata yang berada dibawah naungannya dan memberi dorongan serta dukungan untuk mengembangkan lebih lanjut daerah tersebut. Akan tetapi peran pemerintah hanya sebatas sloganistik yang mendukung objek wisata namun tidak memberikan bantuan, dukungan dan lain sebagainya yang dapat menjadikan objek wisata Pantai Lumban Binanga menjadi daerah tujuan wisata dan juga membantu perekonomian, kreatifitas masyarakat setempat serta memberikan pemasukan pendapatan daerah bagi pemerintah Kabupaten Toba Samosir. Menurut keterangan kepala desa Lumban Binanga, bahwa camat Laguboti mengungkapkan: “Sebenarnya perumusan pengembangan objek wisata Pantai Lumban Binanga telah menjadi agenda lama sejak lima tahun lalu. Namun seiring perjalanan waktu, kucuran dana pembangunan tidak diturunkan oleh Pemerintah Kabupaten Toba Samosir. Kami disini tidak mampu berbuat banyak dengan anggaran belanja yang kami miliki tentutidak mampu secara utuh melakukan pengembangan wisata di desa Lumban Binanga. Kami membutuhkan dana yang lebih besar untuk pengembangan objek wisata Pantai Lumban Binanga sehingga tempat wisata ini mampu bersaing dan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di desa Lumban Binanga”. Selain pencatatan hal yang perlu dibenahi, upaya lain pernah pula menjadi agenda besar dalam pengembangan objek wisata. Seperti pada tahun 2010, bapak Edwin Hutapea 52 tahun seorang staff di Kecamatan Laguboti mengungkapkan bahwa pernah ada sebuah kegiatan pembangunan wisata dengan tajuk “pengembangan daerah menuju wisata”. Kegiatan ini mempromosikan daerah wisata yang terletak di Kecamatan Laguboti dimana rancangan aksinya meletakkan baliho-baliho seperti keindahan alam wisata di Kecamatan Laguboti dan ditambahkan juga kata-kata mutiara yang berbau provokasi iklan supaya Universitas Sumatera Utara 98 setiap wisatawan yang hadir dapat menikmati sekilas sebelum sampai ke lokasi wisata. Bapak Edwin hutapea 52 tahun mengatakan : “pernah dulu kami buat program desa menuju wisata, kami buat baliho- baliho di sepanjang jalan besar, kami bersihkan dan kami letak juga tong- tong sampah di setiap sudut. Tetapi tindak penjagaan kurang dan masyarakat kurang peduli sehingga program tersebut tidak berjalan dengan mulus ”. Baliho-baliho tersebut berfungsi sebagai ruang promosi wisata disepanjang jalan protokol menuju Kecamatan Laguboti. Seperti kata-kata “pariwisata baik, rakyat sejahtera” potret wisata pantai Lumban Binanga dengan ajakan untuk mengunjunginya. Namun pembentukan itu masih berada pada tahap promosi sedangkan pengembangan lebih lanjut belum terlihat. Hasilnya baliho- baliho tersebut perlahan rusak dan tidak terlihat lagi di sepanjang jalan protokol dan usaha tersebut masih terlihat belum membangun meski telah memiliki sebuah rancangan aksi yang cukup terarah tentang pengembangan wisata. Kerjasama yang tidak terkoordinir dengan baik antara pihak dinas pariwisata yang terkait dengan kegiatan wisata menjadi persoalan tersendiri yang berdampak pada menurunnya perkembangan minat wisata di Pantai Lumban Binanga. Peran dinas pariwisata, dinas pekerjaan umum serta dinas lainnya yang tidak memiliki rancangan bersama dalam bidang pariwisata menyebabkan masing-masing dinas berjalan sendiri-sendiri dengan programnya masing-masing dan tidak memberi peluang bagi masyarakat untuk turut bekerja sama dalam pengembangan wisata yang berada di daerah tempat tinggal mereka. Universitas Sumatera Utara 99 Menurut keterangan narasumber saya bapak Bobby Hutajulu selaku kepala desa di desa Lumban Binanga: “Sebenarnya ada saja yang mau membantu kami dalam pengembangan objek wisata di Pantai Lumban Binanga ini, tetapi semua berhenti di tengah jalan. Banyak program yang telah kami setujui untuk pengembangan objek wisata Pantai Lumban Binanga ini, tapi lihat sendiri hasilnya, sampai sekarang belum ada apa-apa yang mereka bangun, mereka hilang begitu saja. Oleh karena itu kami memilih untuk tidak lagi percaya dengan janji manis investor. masyarakat disini bisanya mengembangkan objek wisata kami ini. Sudah belasan tahun kami mengelola pantai ini secara swadaya”. Selain itu bapak Bobby Hutajulu juga mengungkapkan bahwa pemerintah setempat pernah turun tangan ambil bagian dalam pengembangan objek wisata Pantai Lumban Binanga. Hal itu bisa di lihat dari pembangunan jalan dan jembatan menuju Pantai Lumban Binanga, kemudian pemerintah juga memberikan arena bermain anak chidren playground dan lampu penerang di Pantai Lumban Binanga. Foto 16: Arena bermain anak yang tidak terurus dengan baik Bantuan sarana dan prasaran yang di berikan pemerintah kini sudah rusak karena termakan usia dan pemerintah tidak lagi memperbaikinya hingga saat ini. Universitas Sumatera Utara 100 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan penelitian, penulis mendapatkan bahwa program pemerintah Kabupaten Toba Samosir terhadap objek wisata di desa Lumban Binanga hanya terhenti pada program semata tanpa ada keberlanjutan hingga pada tahap aplikasi atau tindakan. Keadaan ini disebabkan kecenderungan tindakan pemerintah, dalam hal ini pemerintah Kabupaten Toba Samosir yang selalu bersifat birokratis dan cenderung menyulitkan berjalannya program wisata secara umum di Toba Samosir maupun program pariwisata desa Lumban Binanga khususnya. . Universitas Sumatera Utara 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran sangat penting pada akhir penelitian, karena kedua hal tersebut mempengaruhi kondisi penelitian. Kesimpulan memuat hal-hal apa saja yang menjadi kata akhir dalam penelitian ini, sedangkan saran merupakan kumpulan masukan maupun kritikan terhadap fokus penulisan yang dapat membangun dan memperbaiki fokus penulisan sejenis dikemudian hari.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan-kesimpulan yang dicapai dalam penelitian ini meliputi beberapa hal penting yang menjadi dasar penelitian, yaitu bagaimana pengelolaan pantai Lumban Binanga oleh masyarakat lokal dan peran pemerintah dalam pengembangan pantai Lumban Binanga. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan penulis dengan metode penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif di lokasi objek wisata pantai Lumban Binanga, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan data yang ditemukan di lokasi penelitian dan informasi dari narasumber bahwa masih minim keterlibatan pemerintah setempat dalam pengembangan objek wisata pantai Lumban Binanga. 2. Strategi pengelolaan dan pengembangan yang diterapkan di objek wisata pantai Lumban Binanga adalah strategi perencanaan pengelolaan dan pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat community based tourism development. Strategi pengelolaan pantai Lumban Binanga yaitu berbasis masyarakat, dimana posisi Universitas Sumatera Utara