Proses masuknya wisatawan Keadaan Lingkungan Objek Wisata Pantai Lumban Binanga

56 Bagi peneliti berbicara mengenai mitos di tempat wisata sudah biasa, karena di setiap tempat wisata hampir semua mempunyai mitos yang diajarkan turun temurun. Setiap orang bebas untuk percaya atau tidak percaya terhadap mitos di tempat wisata. Tujuan mitos tersebut menurut peneliti yaitu untuk mengajarkan moral kepada masyarakat supaya teratur dan saling menjaga lingkungan. Berbicara secara ilmiah mengenai pemuda yang tenggelam di Pantai Lumban Binanga menurut peneliti bisa dijelaskan dengan berbagai sebab yaitu : - Seseorang tenggelam di pantai bisa disebabkan karena kurang hati-hati, misalnya karena tidak pandai berenang, keadaan kaki yang kram, penyakit dalam seperti asma, dll. - Karena massa air dan tekanan air di dalam danau lebih besar massanya dari massa tubuh manusia. Selain itu sifat air danau yaitu tenang diatas, tetapi di dalam air sifatnya menarik. Dibandingkan dengan air asin yang sifatnya mengapung, sebab massa air di air asin ringan dan jika bertemu dengan massa manusia maka berat manusia di dalam air asin akan ringan. Itu sebabnya seseorang yang tenggelam di dalam air asin lebih mudah ditemukan dibandingkan yang tenggelam di air tawar. - Proses pembusukan dan pengeluaran gas dari tubuh di air tawar danau lebih lama dibanding dengan di air asin. Karena itu mungkin tubuh yang tenggelam di air danau bisa ditemukan seminggu kemudian.

3.4. Proses masuknya wisatawan

Untuk mencapai objek wisata Pantai Lumban Binanga bisa ditempuh dari dua jalur yaitu : Universitas Sumatera Utara 57 1. Pertama bisa ditempuh dari Kota Balige di Kabupaten Toba Samosir, kali ini Penulis melalui akses kota Balige menuju Pantai Lumban Binanga karena penulis bertempat tinggal di Sibodiala yang lebih dekat ke kota Balige. Jarak Kota Balige dengan objek wisata Pantai Lumban Binanga yaitu 30 km dengan jarak tempuh ± 40 menit naik mobil dan 30 menit naik sepeda motor. Jarak tempuh dibedakan karena keadaan jalan yang sedang di renovasi besar-besaran sehingga harus ekstra hati- hati. Wisatawan yang melalui jalur kota Balige akan menikmati keindahan bukit-bukit dan area persawahan yang membentang luas. Selain itu, mereka juga akan melihat tugu Batu Marpingkir yang ada di kota Laguboti. 2. Kedua bisa ditempuh dari Sigumpar dengan jarak sekitar 15 menit menuju objek wisata Pantai Lumban Binanga. Jika melalui area ini kondisi jalan menuju objek wisata rusak sehingga harus hati-hati bila di musim penghujan. Universitas Sumatera Utara 58 Foto 3: Kondisi jalan menuju Pantai Lumban Binanga

3.5. Keadaan Lingkungan Objek Wisata Pantai Lumban Binanga

Pengembangan pariwisata tentunya tidak dapat dipisahkan dengan partisipasi. Masyarakat tidak lagi ditempatkan sebagai objek yang menerima segala sesuatu yang diputuskan pemerintah, tetapi masyarakat juga harus dilibatkan dalam kerangka mengembangkan pariwisata. Keterlibatan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata akan menyebabkan ada rasa memiliki dan rasa ingin turut memelihara pariwisata di daerahnya. Bila dilihat secara sepintas dengan jarak jauh kita akan melihat Pantai Lumban Binanga yang begitu tenang, sejuk dan indah akan tetapi jika kita melihat secara dekat maka kita akan menjumpai banyak sampah yang berserakan serta barang-barang bawaan pengunjung yang tidak dipakai lagi terbiarkan begitu saja. Padahal setiah hari pengelola wisata di Pantai Lumban Binanga selalu Universitas Sumatera Utara 59 membersihkan sampah-sampah tersebut di pagi hari sebelum mereka membuka usahanya. Hal inilah yang diungkapkan narasumber saya ibu Dame Hutapea yang merupakan pengelola di Pantai Lumban Binanga. “Beginilah keadaan lingkungan yang ada di Pantai Lumban Binanga dek, setiap pagi kami membersihkan seluruh pinggiran pantai ini bersama pengelola yang lain tetapi setiap datang pengunjung dari luar, dibiarkannya sampahnya berserak begitu saja. Padahal disetiap sudut sudah adanya tempat sampah tetapi gak sadar mereka itu. Kalo dikasih tau sampahnya tolong dibuang, diomong-omonginnya kami sama kawan-kawan mereka. Susah diingatakan pengunjung ini mau mamak-mamak atau anak-anak sama saja kadang, gak peduli sama kebersihan. Dipikirnya rupanya ada dinas kebersihan datang ke pantai ini hanya untuk nyapu-nyapu sampah mereka ”. Dinas pariwisata seni dan budaya seharusnya adalah badan yang sangat penting dalam mengelola pariwisata. Sedangkan institusi lainnya dinas kebersihan berperan dalam tatacara pengendalian sampah. Dinas pariwisata seni dan budaya dan dinas kebersihan seharusnya merancang pengembangan dan mengawasi kegiatan pariwisata dengan harapan pembangunan dan pengembangan dikawasan pariwisata dapat berkesinambungan dengan kelestarian alam dan sosial ekonomi. Pada pengembangan dan pengelolaan pariwisata di objek wisata Pantai Lumban Binanga tidak berjalan dengan semestinya yang telah di atur oleh undang-undang. Kerjasama antara dinas pariwisata dengan dinas kebersihan dalam pengelolaan Pantai Lumban Binanga tidak dijalankan seperti halnya pada pengelolaan pariwisata di daerah lain. Pemerintah dan masyarakat tidak peduli dengan kebersihan lingkungan di sekitar Pantai Lumban Binanga itu bisa dilihat dari sampah yang berserakan dimana-mana dan banyak darat-darat yang ditumbuhi rumput liar. Universitas Sumatera Utara 60 Foto 4: Sampah yang dibiarkan begitu saja oleh pengunjung Kurangnya perhatian pemda terhadap kebersihan Pantai Lumban Binanga membuat pemandangan indah Pantai Lumban Binanga menjadi terganggu. Oleh karena itu diharapkan perhatian secara intensif dari pihak terkait untuk lebih memperdulikan kebersihan Pantai Lumban Binanga. Untuk mengindari banyaknya sampah berserakan perlu perhatian khusus dari dinas kebersihan untuk menyediakan tempat sampah yang lebih banyak lagi, papan-papan pengumuman yang berisikan peryataan dan ajakan seperti “Buanglah sampahmu pada tempatnya, cintailah pantai ini layaknya rumah tempat peristirahatanmu”. Dengan tersedianya sarana kebersihan yang memadai diharapkan lingkungan yang nyaman dan bersih tercipta.

3.6. Prasarana Dan Sarana