24
E. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang akan digunakan adalah rancangan acak lengkap dua faktorial dengan dua ulangan perlakuan pada tiap-tiap jenis pepaya. Faktor-faktor yang digunakan untuk
masing-masing jenis pepaya adalah: A = Bahan pengisi kemasan
A1 = menggunakan cacahan kertas koran A2 = menggunakan lembaran dan cacahan spons
A3 = menggunakan sekat kardus A4 = tidak menggunakan bahan pengisi kemasan
B = Teknik penyusunan buah pepaya dalam kemasan B1 = posisi horizontal
B2 = posisi vertikal Dua
faktor tersebut
akan menghasilkan
kombinasi-kombinasi perlakuan
yaitu A1B1,A1B2,A2B1,A2B2,A3B1, A3B2, A4B1, A4B2.
Model umum dari rancangan percobaan ini adalah:
IJ ij
j i
ijk
AB B
A Y
1
3 Dimana:
1 ijk
Y
= Pengamatan pada perlakuan A ke-i dan B ke-j µ
= nilai rata-rata harapan A
i
= perlakuan A ke-i B
j
= perlakuan B ke-j AB
ij
= interaksi A ke-i dan B ke-j
ij
= pengaruh galat percobaan dari perlakuan A ke-i,B ke-j pada ulangan ke-l Dengan:
i = 1,2,3,4 bahan pengisi
j = 1,2 teknik pengemasan
Pengamatan dilakukan setiap dua hari sekali terhadap beberapa respon. Respon yang akan diamati, yaitu: 1 uji kekerasan, 3 kerusakan mekanis, 4 total padatan terlarut. Pada setiap respon
akan diamati pengaruh dari kombinasi faktor yang diberikan sehingga akan diketahui apakah ukuran kemasan, jenis kemasan, posisi penyusunan komoditas pada kemasan dan jenis bahan pengisi akan
berpengaruh terhadap tingkat kerusakan dan umur simpan pepaya.
25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengemasan Buah Pepaya
Pendistribusian pepaya pada umumnya tidak menggunakan bahan kemasan apapun, dimana buah pepaya langsung di susun secara vertikal pada bak mobil pick-up. Akan tetapi untuk untuk buah
pepaya kelas ekstra yang sering dipasarkan pada swalayan-swalayan maupun toko buah di kota-kota besar biasanya didistribusikan dengan menggunakan keranjang plastik maupun kemasan kotak kardus
tanpa bahan pengisi apapun, dimana buah pepaya dibungkus atau dilapisi kertas koran terlebih dahulu sebelum disusun dengan posisi vertikal pada keranjang plastik ataupun kotak kardus.
Pada penelitian ini, digunakan kemasan kotak kardus tipe Regular Slotted Container RSC double flute berukuran 50x50x40 cm seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16. Jenis kemasan
tersebut dipilih karena sudah umum digunakan pada pendistribusian produk hortikultura karena memiliki konstruksi yang lebih sederhana dan lebih ekonomis. Pemilihan dinding kardus berflute
ganda dengan tujuan agar kemasan ini dapat lebih kuat sehingga bisa menahan beban buah pepaya yang perbijinya mempunyai bobot yang cukup berat selama pendistribusian berlangsung, dapat
bertahan dalam tumpukan yang lebih banyak dalam keadaan yang lembab yang disebabkan uap air sisa transpirasi buah pepaya dalam kemasan, serta dapat dengan baik meredam goncangan yang
dihasilkan selama transportasi dibandingkan dengan kemasan kardus flute tunggal single flute.
Gambar 16. Kemasan kardus dengan tipe Regular Slotted Container RSC double fluteberukuran 50x50x40 cm
Kemasan kardus yang digunakan dikombinasikan dengan tiga jenis perlakuan bahan pengisi kemasan dan satu perlakuan tanpa bahan pengisi kemasan. Bahan pengisi kemasan yang digunakan
berupa cacahan kertas koran, kardus berpola sekat kardus, dan spons berbentuk lembaran serta cacahan. Bahan pengisi yang digunakan diharapkan dapat mengurangi benturan ketika terjadi
guncangan selama transportasi buah pepaya berlangsung. Bahan pengisi yang digunakan dapat digunakan berulangkali, tidak hanya untuk sekali pendistribusian buah pepaya, sehingga akan lebih
ekonomis. Tampilan masing-masing jenis bahan pengisi ditunjukkan pada Gambar 17, 18 dan 19..