Peti Karton Bergelombang Bahan Kemasan

11 2. Isi kemasan kurang Isi kemasan yang kurang menyebabkan kerusakan vibrasi pada lapisan atas. Hal ini disebabkan karena adanya ruang di atas bahan sehingga selama pengangkutan bahan bagian atas akan terlempar-lempar dan saling berbenturan 3. Kelebihan permukaan Tumpukkan yang terlalu tinggi di bagian kemasan menyebabkan tekanan yang besar pada buah lapisan bawah sehingga meningkatkan kerusakan kompresi.

C. Peti Karton Bergelombang Bahan Kemasan

Papan karton bergelombang adalah material mentah yang paling terkenal untuk kemasan transportasi pada berbagai jenis produk yang sangat luas mulai dari buah segar dan sayuran, kemasan konsumen produk-produk manufaktur, peralatan rumah tangga dan industri permesinan hingga kepada transportasi semi curah berbagai komoditi dengan jumlah yang luas. Papan karton bergelombang yang telah dibentuk menjadi bentuk kemasan sering disebut dengan nama kardus. Peti karton bergelombang adalah wadah yang ideal untuk buah selama pengangkutan Liu 1997. Kertas bergelombang antara permukaan pada papan karton bergelombang disebut fluting atau media bergelombang. Kualitas terbaik dari fluting adalah yang terbuat dari serat kayu dengan metode pengolahan pulp secara khusus. Umumnya terdapat empat jenis utama dari papan karton bergelombang, yaitu: 1. Single-faced board Papan ini terbuat dari satu permukaan pipih dengan sebuah medium bergelombang atau fluting. Material ini hanya digunakan untuk membuat produk kardus. 2. Single-wall atau double-faced board Papan ini terbuat dari dua permukaan dengan satu bagian yang bergelombang di tengahnya. Hampir 90 dari semua kardus terbuat dari papan karton bergelombang jenis ini. 3. Double-wall board Terbuat dari dua permukaan dan dua media bergelombang dengan penuh pembatas di tengahnya sehingga terdapat lima lapisan. Tingkatan ini sering digunakan untuk pengemasan dalam skala ekspor. 4. Tripple-wall board Tingkatan ini memiliki tiga media bergelombang sehingga seluruh lapisannya berjumlah tujuh lapisan. Hanya sebagian pabrik yang membuat jenis ini, yang mana sering digunakan untuk aplikasi industri yang sangat berat. Peti karton bergelombang memiliki referensi numerik yang digunakan dalam pencapaian pemesanan dan spesifikasi antara pembuat kotak dan penggunanya. Dengan lebih majunya industri kertas dan karton, pengguna peti karton sekarang ini sudah cukup mendesak pengguna peti kayu Satuhu, 2004. Hal tersebut disebabkan karena beberapa hal, yaitu: 1. Pembuatannya dilakukan secara masinal dengan mesin sehingga dapat diproduksi secara besar- besaran sesuai dengan ukuran dan kapasitas yang diinginkan. 2. Kemasan peti karton bekas dapat dipakai kembali dan setelah rusak dapat didaur ulang menjadi karton kembali. 3. Perancangannya dapat disesuaikan dengan kondisi buah yang dikemas. 4. Peti karton dapat dilengkapi dengan gambar buah yaang dikemas, golongan ukuran, jenis mutu, keterangn jumlah, berat bersih, daerah asal, dan siapa yang memproduksi buah tersebut. 12 5. Peti karton dapat dilengkapi dengan ventilasi. 6. Sifat meredam getaran yang baik. 7. Lapisan karton dapat dibuat bergelombang sebagai partisi atau penyekat antarbuah sehingga kerusakan akibat gesekan daan tekanan dapat dihindari. 8. Peti karton memiliki bahan yang ringan sehingga akan mempermudah pembongkaran dan dinding petinya yang halus dibandingkan peti kayu menyebabkan gesekan antara komditi dengan dinding peti tidak berakibat buruk. Tipe kemasan dari karton gelombang banyak sekali, tetapi yang umum digunakan adalah RSC Regular Slotted Container, HTC Half Telescopic Container, FTC Full Telescopic Container Barail 1954. Dari ketiga tipe tersebut yang paling banyak digunakan untuk pengemasan buah dan sayuran segar adalah tipe RSC Peleg 1985. Terdapat tiga daya tahan yang dimiliki oleh kemasan karton, yaitu daya tahan jebol, daya tahan susun, dan daya tahan air basah. Ketahanan jebol dan daya tahan susun dari kemasan karton sangat bergantung pada kualitas bahan yang digunakan. Daya tahan terhadap air basah dapat dilakukan dengan menambah lapisan lilin pada permukaan karton, baik di bagian dalam, maupun di bagian luar sesuai kebutuhan Federasi Pengemasan Indonesia 1983. Menurut Yulianto 1993, kemasan karton yang banyak digunakan memiliki kekurangan, antara lain bila konduksi panas rendah, kemasan sulit menjadi dingin serta ada kecenderungan menyerap kelembaban dari lingkungan luar. Namun, pada umunya masyarakat lebih menyukai produk buah yang dikemas kotak karton karena sirkulasi udaranya rendah sehingga produk akan lebih bertahan lama dan tidak cepat layu

D. Bahan Pengisi Kemasan