Bahan Pengisi Kemasan TINJAUAN PUSTAKA

12 5. Peti karton dapat dilengkapi dengan ventilasi. 6. Sifat meredam getaran yang baik. 7. Lapisan karton dapat dibuat bergelombang sebagai partisi atau penyekat antarbuah sehingga kerusakan akibat gesekan daan tekanan dapat dihindari. 8. Peti karton memiliki bahan yang ringan sehingga akan mempermudah pembongkaran dan dinding petinya yang halus dibandingkan peti kayu menyebabkan gesekan antara komditi dengan dinding peti tidak berakibat buruk. Tipe kemasan dari karton gelombang banyak sekali, tetapi yang umum digunakan adalah RSC Regular Slotted Container, HTC Half Telescopic Container, FTC Full Telescopic Container Barail 1954. Dari ketiga tipe tersebut yang paling banyak digunakan untuk pengemasan buah dan sayuran segar adalah tipe RSC Peleg 1985. Terdapat tiga daya tahan yang dimiliki oleh kemasan karton, yaitu daya tahan jebol, daya tahan susun, dan daya tahan air basah. Ketahanan jebol dan daya tahan susun dari kemasan karton sangat bergantung pada kualitas bahan yang digunakan. Daya tahan terhadap air basah dapat dilakukan dengan menambah lapisan lilin pada permukaan karton, baik di bagian dalam, maupun di bagian luar sesuai kebutuhan Federasi Pengemasan Indonesia 1983. Menurut Yulianto 1993, kemasan karton yang banyak digunakan memiliki kekurangan, antara lain bila konduksi panas rendah, kemasan sulit menjadi dingin serta ada kecenderungan menyerap kelembaban dari lingkungan luar. Namun, pada umunya masyarakat lebih menyukai produk buah yang dikemas kotak karton karena sirkulasi udaranya rendah sehingga produk akan lebih bertahan lama dan tidak cepat layu

D. Bahan Pengisi Kemasan

Selama transportasi dan penyimpanan, kemasan dan bahan segar akan menghadapi beberapa bahaya, baik dari segi mekanis, lingkungan ataupun biologi. Bahaya mekanis dapat dinyatakan sebagai bahaya yang disebabkan oleh tumbukan, getaran kompresi, dan tusukan. Kerusakan tumbukan dapat terjadi jika kemasan jatuh atau terlempar. Buah di dalamnya akan bergerak dan bersentuhan antara sesama buah dan antara buah dengan kemasan yang mengakibatkan kerusakan. Untuk mengurangi efek tersebut pada produk kemasan harus dibuat tidak bergerak dan membagi beban yang ada pada setiap bagian dan memberikan bantalan. Efek merugikan dari getaran termasuk luka lecet yang disebabkan karena perpindahan relatif produk dari kemasan dan dari produk yang lain bisa dikurangi dengan menahan tiap bagian produk. Kerusakan kompresi terjadi selama penumpukkan kemasan. Kemasan kaku yang terlampau penuh atau cacat dapat menyebabkan gaya kompresi yang ada dari penumpukkan lebih banyak dilanjutkan kepada produk daripada kemasannya. Hasilnya, produk menjadi memar, keparahannya tergantung pada besarnya gaya yang terjadi dan tingkat kematangan dari produk Burdon dalam Pantastico, 1975. Beberapa dari kerusakan ini dapat diminimalisir dengan menghindari adanya ruang kosong yang terdapat di dalam kemasan serta melindungi tekanan dan gesekan antara sesama produk ataupun antara produk dengan kemasan selama kegiatan transportasi. Bahan yang digunakan untuk mengisi ruang tersebut sering disebut dengan istilah bahan pengisi kemasan. Bahan ini dapat mengurangi sebagian besar kerusakan yang terjadi selama transportasi. Selain itu, bahan ini dapat juga menjadi alat penyekat antarproduk, sebagai bahan pelapis dinding kemasan, atau sebagai bahan pengganjal untuk melindungi buah atau sayur terhadap pergeseran dengan dinding kemasan atau sebagai bahan pengisi di sela-sela antara setiap komoditas yang dikemas untuk mencegah terjadinya pergeseran letak 13 komoditas. Bahan yang umum digunakan adalah merang atau jerami, daun-daun kering, pelepah batang pisang, tikar, kertas koran atau kertas lainnya, dan sebagainya Hasiholan 2008. Menurut Noer 1998, kunci utama pengepakan sayuran dan buah-buahan yang baik adalah pemberian dan penyusunan lapisan dasar atau bahan pengisi liner dengan baik dan tepat. Bahan pengisi yang baik merupakan faktor yang penting bagi penyelesaian lapisan-lapisan berikutnya sehingga tekanan tidak terlalu besar. Bahan pengisi yang berupa cabikan kertas maupun daun pisang kering tersebut dapat diletakkan pada bagian atas dan bawah wadah, diantara buah dalam wadah atau pada setiap tempat dimana buah bersentuhan dengan wadah pengemas.

E. Simulasi Transportasi Hasil Pertanian