25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengemasan Buah Pepaya
Pendistribusian pepaya pada umumnya tidak menggunakan bahan kemasan apapun, dimana buah pepaya langsung di susun secara vertikal pada bak mobil pick-up. Akan tetapi untuk untuk buah
pepaya kelas ekstra yang sering dipasarkan pada swalayan-swalayan maupun toko buah di kota-kota besar biasanya didistribusikan dengan menggunakan keranjang plastik maupun kemasan kotak kardus
tanpa bahan pengisi apapun, dimana buah pepaya dibungkus atau dilapisi kertas koran terlebih dahulu sebelum disusun dengan posisi vertikal pada keranjang plastik ataupun kotak kardus.
Pada penelitian ini, digunakan kemasan kotak kardus tipe Regular Slotted Container RSC double flute berukuran 50x50x40 cm seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16. Jenis kemasan
tersebut dipilih karena sudah umum digunakan pada pendistribusian produk hortikultura karena memiliki konstruksi yang lebih sederhana dan lebih ekonomis. Pemilihan dinding kardus berflute
ganda dengan tujuan agar kemasan ini dapat lebih kuat sehingga bisa menahan beban buah pepaya yang perbijinya mempunyai bobot yang cukup berat selama pendistribusian berlangsung, dapat
bertahan dalam tumpukan yang lebih banyak dalam keadaan yang lembab yang disebabkan uap air sisa transpirasi buah pepaya dalam kemasan, serta dapat dengan baik meredam goncangan yang
dihasilkan selama transportasi dibandingkan dengan kemasan kardus flute tunggal single flute.
Gambar 16. Kemasan kardus dengan tipe Regular Slotted Container RSC double fluteberukuran 50x50x40 cm
Kemasan kardus yang digunakan dikombinasikan dengan tiga jenis perlakuan bahan pengisi kemasan dan satu perlakuan tanpa bahan pengisi kemasan. Bahan pengisi kemasan yang digunakan
berupa cacahan kertas koran, kardus berpola sekat kardus, dan spons berbentuk lembaran serta cacahan. Bahan pengisi yang digunakan diharapkan dapat mengurangi benturan ketika terjadi
guncangan selama transportasi buah pepaya berlangsung. Bahan pengisi yang digunakan dapat digunakan berulangkali, tidak hanya untuk sekali pendistribusian buah pepaya, sehingga akan lebih
ekonomis. Tampilan masing-masing jenis bahan pengisi ditunjukkan pada Gambar 17, 18 dan 19..
26 Gambar 17. Bahan pengisi cacahan kertas koran
a b
Gambar 18. Bahan pengisi a lembaran spons gabus, b cacahan spons gabus
Gambar 19. Bahan pengisi kardus berpola sekat kardus Jumlah pepaya yang diisikan ke dalam masing-masing kemasan berjumlah 12 dan 16 buah
dengan berat antara ±30 kg. Berat buah pepaya pada tiap kemasan ini didasarkan atas pertimbangan keadaan di lapang pada umumnya dengan bahan pengemas kotak kardus, dimana para distributor
menggunakan kardus dengan kisaran berat ±30 kg selama distribusi buah pepaya, selain itu berat 30 kg masih dalam toleransi kemampuan seseorang dapat mengangkat kemasan.
27 Selain dikombinasikan dengan bahan pengisi kemasan, pengemasan buah pepaya pada kotak
kardus ini juga dikombinasikan dengan posisi penyusunan buah pada tiap kemasan, yaitu penyusunan buah dengan posisi vertikal dan horizontal. Cara penyusunan buah dalam kemasan berpengaruh
dalam usaha melindungi buah pepaya selama proses transportasi. Buah pepaya disusun teratur baik secara horizontal maupun vertikal terdiri dari 1 dan 2 layer tumpukan, untuk posisi vertikal hanya 1
layer tumpukan sedangkan posisi horizontal terdiri dari 2 layer Gambar 28 dan Gambar 29. Posisi penyusunan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 20. Kardus cacahan koran posisi vertikal Gambar 21. Kardus cacahan koran horizontal
Gambar 22. Kardus berspons posisi vertikal Gambar 23. Kardus berspons posisi horizontal
Gambar 24. Kardus bersekat posisi vertikal Gambar 25. Kardus bersekat posisi horizontal
28 Gambar 26. Kardus tanpa pengisi posisi vertikal Gambar 27. Kardus tanpa pengisi posisi horizontal
Gambar 28. Pola penyusunan vertikal Gambar 29. Pola penyusunan horizontal
B. Mutu Bahan Penelitian