Definisi Konseptual Definisi Operasional

2.2 Definisi Konseptual

1. Kerusakan lingkungan di laut merupakan akibat dari aktivitas perikanan yang tidak ramah lingkungan dengan menggunakan alat atau bahan yang merusak, dapat berupa rusaknya terumbu karang. 2. Perikanan ramah lingkungan merupakan aktivitas perikanan yang menerapkan prinsip tidak merusak lingkungan yang dalam penerapannya perikanan ini tidak menggunakan alat-alat atau bahan yang merusak destructive fishing. PRL perikanan merupakan sistem penangkapan ikan yang memiliki sertifikasi ramah lingkungan yang diakui di dunia, sehingga produk perikanan ini dapat menembus pasar internasional untuk diperdagangkan. 3. Dampak sosial merupakan akibat yang terjadi pada masyarakat dalam bentuk hubungan-hubungan sosial yang terjadi karena dilaksanaannya program PRL perikanan ini. 4. Jaringan sosial social networking adalah bentuk hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain antar pemangku kepentingan dalam memenuhi kebutuhan masing–masing pihak. 5. Stratifikasi sosial adalah pergeseran verikal status dan peran dalam pekerjaan, dapat naik atau pun turun. 6. Dampak ekonomi merupakan akibat yang terjadi dalam masyarakat nelayan yang berhubungan dengan ekonomi karena dilaksanakannya PRL perikanan ini. 7. Ragam sumber pendapatan maksudnya adalah berbagai bidang pekerjaan lain selain pekerjaan utama responden yang turut menyumbang pemasukan pendapatan keluarga responden. 8. Strategi nafkah nelayan merupakan aktivitas yang dilakukan nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. 9. Sumber pendapatan merupakan sumber penghasilan nelayan baik dari hasil menangkap ikan maupun dari hasil pekerjaan lainnya.

2.3 Definisi Operasional

1. Karakteristik nelayan adalah ciri-ciri yang melekat pada individu nelayan meliputi umur, tingkat pengalaman menekuni pekerjaan, tingkat pendidikan, dan pengetahuan mengenai perikanan yang ramah lingkungan. a. Umur adalah usia responden pada tahun dilaksanakannya penelitian. Namun, dibagi kedalam tiga kategori oleh Havighurts dan Acherman dalam Sugiyah 2008: i. Muda 18-30 tahun ii. Dewasa 31-50 tahun iii.Tua 50 tahun b. Pendidikan adalah jenjang atau tingkat pendidikan formal yang telah ditempuh oleh individu pada saat penelitian ini berlangsung, yang dibedakan sebagai berikut: i. Rendah tidak tamat SD, tamat SDsederajat, tidak sekolah ii. Sedang tamat SMPsederajat iii.Tinggi Tamat SMAsederajat c. Tingkat pengalaman menekuni pekerjaan diukur dari selang waktu yang telah ditempuh oleh individu dengan pekerjaan utama sebagai nelayan ikan hias, dihitung dalam satuan waktu tahun. Oleh karena praktek perikanan ikan hias berjalan sejak tahuan 1986 dan dihitung pada tahun 2011, maka selang periodenya adalah 25 tahun. Sehingga, range yang digunakan adalah: i. Rendah 0-5 tahun ii. Sedang 5-15 tahun iii. Tinggi diatas 15 tahun d. Pengetahuan mengenai perikanan yang ramah lingkungan adalah kumpulan pengetahuan yang dimiliki nelayan dalam bidang dan praktek perikanan yang ramah lingkungan. i. Rendah jika jawaban kurang benar ii. Sedang jika jawaban benar tetapi kurang menyakinkan iii. Tinggi jika jawaban mendekati benar 2. Tingkat pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh oleh responden secara keseluruhan tidak hanya dari hasil bekerja sebagai nelayan ikan hias dalam satuan waktu bulan. i. Rendah jika penghasilan individu dibawah penghasilan rata-rata keseluruhan responden ii. Sedang jika penghasilan individu berada ditengah pengahasilan rata-rata keseluruhan responden iii. Tinggi jika penghasilan individu berada diatas penghasilan rata-rata keseluruhan responden 3. Tingkat keikutsertaan dalam kelompok adalah seberapa banyak kehadiran individu dalam acara atau pertemuan-pertemuan rutin kelompok nelayan ikan hias dalam satu tahun. Oleh karena pertemuan rutin diadakan setiap bulan hitungan kalender Bali, yakni setiap 35 hari yang bertepatan dengan upacara agama Hindu, tumpek, maka satuan yang digunakan adalah berapa kali pertemuan. Satu tahun berarti berkisar ada 10 kali pertemuan. i. Rendah jika kehadiran individu kurang dari 5 kali dalam kurun waktu satu tahun ii. Sedang jika kehadiran individu antara 5 sampai 8 kali dalam kurun waktu satu tahun iii. Tinggi jika kehadiran individu lebih dari 8 kali dalam kurun waktu satu tahun

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. Sejalan dengan judul serta tujuan dari penelitian ini, melihat praktek pelabelan ramah lingkungan ecolabelling berlangsung dan bagaimana pengaruhnya bagi nelayan ikan hias. Lokasi ini dipilih secara sengaja karena latar belakang praktek perikanan ikan hias yang ramah lingkungan yang telah dilaksanakan di desa ini. Juga karena para nelayan Desa Les ini telah pernah tersertifikasi oleh lembaga sertifikasi Marine Aquarium Council. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Juni hingga Juli 2011. Tabel 5. Perencanaan Waktu Penelitian No. Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengambilan data lapangan 2. Pengolahan dan analisis data 3. 3 . Penulisan draft skripsi 4. Sidang skripsi 5. Perbaikan laporan penelitian

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung oleh pendekatan kuantitatif. Dalam metode penelitian kualitatif digunakan observasi, pengamatan, dan wawancara. Sedangkan pada pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian dengan mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya menggambarkan berbagai aspek dari populasi Fraenkel dan Wallen sebagaimana dikutip Wahyuni dan Muljono 2009. Penelitian survei yang dilakukan antara lain untuk melihat hubungan antara tingkat pendidikan nelayan dengan tingkat pendapatan dan tingkat keikutsertaannya dalam kelompok nelayan. Lalu melihat hubungan tingkat