2.1.3 Adopsi Inovasi
Satria 2009 menyebutkan beberapa strategi mata pencaharian yang dapat dilakukan untuk memutus rantai kemiskinan nelayan. Pertama, mengembangkan
strategi nafkah ganda. Tujuannya agar nelayan tidak bergantung pada hasil penangkapan saja. Pengembangan dan penguatan strategi ganda ini perlu
dilakukan terutama pada nelayan lapisan bawah. Salah satu aspek yang diperlukan untuk mendukung strategi ini adalah kebijakan permodalan. Kedua, mendorong
ke arah laut lepas. Kendalanya tidak hanya teknologi, tapi juga modal dan budaya. Menangkap ikan di laut lepas sangatlah kompleks, mencakup manajemen usaha,
organisasi produksi, perbekalan, ketahanan fisik, pemahaman perilaku ikan, pengoperasian kapal, jaring dan lainnya. Sehingga selain dibutuhkan teknologi,
para nelayan ini juga membutuhkan pelatihan magang untuk menggali pengalaman dan pengetahuan di usaha penangkapan skala menengah dan besar.
Ketiga, mengembangkan diversifikasi alat tangkap untuk mengantisipasi variasi musim. Dengan diversifikasi alat tangkap ini memungkinkan nelayan bisa melaut
sepanjang tahun. Diversifikasi alat tangkap dalam penerapannya melalui proses adopsi
inovasi. Inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau objek yang dipandang baru oleh individu yang mencakup dua komponen, ide dan objek Rogers dan
Shoemaker, 1971 dalam Mugniesyah, 2006. Namun faktanya inovasi tidaklah harus berbentuk fisik. Proses adopsi terjadi apabila individu belajar mengenai
suatu inovasi teknologi baru dan mengalami perkembangan pada mentalnya. Menurut komite yang terdiri dari ahli sosiologi pedesaan, The North-Central
Rural Sociology Subcommittee for The Study of Farm Practise, ada lima tahapan dalam proses adopsi inovasi. Adapun kelima tahapan tersebut adalah:
1. Awareness tahap menjadi sadar
Pada tahap ini seseorang menyadari bahwa adanya inovasi namun masih belum memperoleh informasi mengenai hal tersebut
selengkapnya. 2.
Interest tahap menaruh minat Individu mengembangkan minat terhadap inovasi dan mencari dengan
aktif informasi tambahan atau yang lebih lengkap mengenai inovasi.
Tahap ini berfungsi meningkatkan pengetahuan individu tentang inovasi.
3. Evaluation tahap menilai
Tahap ini disebut juga sebagai tahap uji mental. Merupakan tahap awal dari pembuatan keputusan untuk mencoba. Individu menerapkan
inovasi secara mental dan mendapatkan bukti-bukti internal dari dalam pikirannya sendiri tentang kemungkinan menggunakan inovasi
itu, dengan membandingkannya dengan keadaan masa kini dan antisipasi keadaan masa depan.
4. Trial tahap mencoba
Individu mulai mencoba menerapkan inovasi dalam skala yang kecil, dalam usaha untuk mendapatkan bukti-bukti eksternal dari lapangan,
dari luar pikirannya sendiri untuk menentukan kegunaan dan keuntungan inovasi dalam keadaan yang mendekati nyata.
5. Adoption tahap mengadopsi
Pada tahap ini individu menerapkan inovasi secara kontinyu dalam skala yang lebih besar, dengan kata lain individu telah menerapkan
inovasi. Proses adopsi inovasi inilah yang kemudian menetukan proses partisipasi
individu nelayan dalam PRL.
2.1.4 Partisipasi