II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Organisasi
Menurut Dimock dan Koening Sutarto, 2006 organisasi adalah menghimpun secara teratur bagian-bagian yang saling bergantungan untuk
mewujudkan suatu keseluruhan yang bersatu padu dengan mana wewenang, koordinasi, dan kontrol dapat dilaksanakan untuk mencapai maksud tertentu.
Pengertian lain dikemukakan oleh Allen Sutarto, 2006 organisasi formal merupakan sesuatu sistem dari pekerjaan-pekerjaan yang dirumuskan
dengan baik, masing-masing pekerjaan itu mengandung sejumlah wewenang, tugas dan tanggung jawab tertentu, keseluruhannya disusun
secara sadar untuk memungkinkan orang-orang dari badan usaha itu bekerja sama secara paling efektif dalam mencapai tujuan mereka.
2.2 Pengertian Pembelajaran Learning
Learning merupakan satu proses fundamental yang relevan bagi banyak aspek dari perilaku organisasi. Learning merupakan satu perubahan
perilaku yang relatif permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Pembelajaran menurut Argyris Utami, 2009 adalah suatu lingkaran
aktivitas di mana seseorang menemukan suatu masalah discovery, mencoba menemukan solusi atasnya invention, menghasilkan atau
melaksanakan solusi itu production, dan mengevaluasi hasil yang diperoleh yang mengantarnya pada masalah-masalah baru evaluation.
Aktivitas-aktivitas ini disebut sebagai lingkaran pembelajaran.
Gambar 1
. Learning Cycle Argyris, 1982 Discovery
Invention Production
Evaluation
2.3 Pengertian Organisasi Pembelajar Learning Organization
Sejak publikasi buku “the fifth discipline” oleh Senge 1990, konsep Learning
Organization dipromosikan
sebagai cara
untuk mentransformasikan organisasi menjadi organisasi pembelajar dalam
menghadapi tantangan masa depan. Beberapa organisasi modern telah maju dalam peningkatan kinerjanya melalui organisasi pembelajaran Learning
organization. Berbagai definisi dari learning organization, di antaranya adalah Pedler et al., dalam Dale mendefinisikan organisasi pembelajaran
sebagai sebuah organisasi yang memfasilitasi pembelajaran dari seluruh anggotanya dan secara terus menerus mentransformasikan diri, sedangkan
Lundberg dalam Dale menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan bertujuan yang diarahkan pada pemerolehan dan pengembangan
keterampilan dan pengetahuan serta aplikasinya. Menurut Pedler et al. suatu organisasi pembelajaran adalah
organisasi yang: 1. Mempunyai suasana di mana anggota-anggotanya secara individu
terdorong untuk belajar dan mengembangkan potensi penuh mereka 2. Memperluas budaya belajar ini sampai pada pelanggan, pemasok, dan
stakeholder lain yang signifikan 3. Menjadikan strategi pengembangan sumber daya manusia sebagai pusat
kebijakan bisnis 4. Berada dalam proses transformasi organisasi secara terus menerus
Watkins dan Marsick Anggraeni, 2006 mendefinisikan Learning Organization sebagai organisasi yang bercirikan pembelajaran berkelanjutan
untuk pengembangan yang berkesinambungan dan dengan kapasitasnya untuk berubah.
Hal lain diungkapkan oleh Sangkala 2007 yang mendefinisikan organisasi pembelajar sebagai perusahaan yang terus-menerus mengubah
dirinya agar lebih baik dalam mengelola pengetahuan, memanfaatkan teknologi, memberdayakan karyawan, dan memperluas pembelajaran agar
lebih baik beradaptasi dan berhasil didalam lingkungan yang senantiasa berubah.
Menurut Marquardt 2002, organisasi pembelajar terkini adalah yang bisa memanfaatkan pengumpulan kepintaran sumber daya manusia di
tingkat individu, kelompok dan level sistem. Kemampuan tersebut disertai dengan peningkatan status organisasi, teknologi, pengelolaan pengetahuan,
dan pemberdayaan orngmanusia. Secara umum, organsasi pembelajaran dapat diartikan sebagai
kemampuan suatu organisasi memfasilitasi untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran self learning sehingga organisasi tersebut memiliki
kecepatan berpikir dan bertindak serta pengembangan pengetahuan sehingga dapat merespon beragam perubahan yang muncul.
2.4 Karakteristik Learning Organization