manusia ataupun organisasi. Kelima subsistem tersebut saling
berhubungan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu subsistem tidak dimiliki atau lemah, maka subsistem
lainnya akan terganggu secara signifikan.
2.5.1 Subsistem Pembelajaran Learning
Subsistem pembelajaran adalah inti dari organisasi pembelajar. Berada pada tingkat-tingkat pembelajaran, tipe dari pembelajaran yang
krusial bagi pembelajaran yang terorganisasi, dan keahlian kritis dalam pembelajaran yang terorganisasi.
Subsistem pembelajaran dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 3. Subsistem Pembelajaran Marquardt, 2002 Menurut Marquardt 2002 untuk membangun subsistem
pembelajaran dibutuhkan beberapa hal, yaitu: 1. Tingkatan Belajar
Organisasi pembelajar termanifestasi melalui tiga tingkatan pembelajar yaitu individu, tim atau kelompok, dan organisasi
sangkala, 2007. a. Pembelajaran tingkat individu, pembelajaran dimaksudkan untuk
meningkatkan keterampilan, wawasan, pengetahuan, sikap, dan Pembelajaran
Tipe: 1. Adaptive
2. Anticipaty 3. Action
Tingkatan: 1. Individual
2. Grup 3. Organisasi
Keahlian: 1. System Thingking
2. Mental Models 3. Personal Mastery
4. Team Learning 5. Shared vision
6. Dialogue
nilai-nilai yang diperoleh pembelajaran yang mandiri, petunjuk berbasis teknologi dan observasi. Menurut Senge 1990, organisasi
dapat belajar melalui individu yang memiliki kemampuan untuk belajar, namun jika individunya tidak ingin belajar belum tentu
tercipta organisasi pembelajar. Sebaliknya, apabila individu memiliki keinginan untuk belajar maka akan tercipta organisasi
pembelajar. Hal ini membuktikan bahwa peranan pembelajaran individu sangat penting bagi pembentukan organisasi pembelajar.
Karena itu organisasi pembelajar sebaiknya senantiasa memberikan ruang inovasi dan kreatifitas melalui berbagai percakapan dan
pengambilan tindakan nyata. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Marquard dan Kaipa dikutip dari Sangkala, 2007, bahwa
kreativitas akan muncul jika karyawan diberikan ruang “kebebasan” untuk berpikir, menantang “wisdom”, dan berpikir
dengan cara baru. b. Pembelajaran tingkat kelompok atau tim, mencakup usaha untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi- kompetensi yang dicapai oleh dan didalam kelompok itu sendiri.
Pembelajaran tim dapat terlaksana melalui berbagai upaya penyelesaian konflik dengan menyatukan sudut pandang yang
berbeda kedalam pemahaman yang dapat diterima tanpa kompromi. c. Pembelajaran tingkat organisasi, mewakili upaya peningkatan
intelektual dan prokduktivitas melalui komitmen dan peluang untuk upaya perbaikan yang berkesinambungan diseluruh organisasi.
Pembelajaran tingkat organisasi juga merupakan keseluruhan dari pembelajaran individu dan organisasi, sehingga menghasilkan
pengetahuan keseluruhan dalam organisasi. 2. Tipe Pembelajaran
Ada tiga pendekatan untuk proses pembelajaran yang bernilai dan signifikan bagi organisasi pembelajar. Walaupun masing-masing
tipe pembelajaran tersebut berbeda-beda namun seringkali tumpang tindih dan saling melengkapi. Tipe pembelajaran tersebut yaitu:
a. Pembelajaran adaptif, terjadi ketika organisasi merefleksikan pengalaman masa lalu dan mengubah tindakan di masa depan. Bagi
tipe pembelajaran ini, masa lalu dapat dijadikan pembelajaran untuk dapat menentukan langkah-langkah yang lebih baik di masa
depan. b. Pembelajaran
antisipatif, merupakan
proses memperoleh
pengetahuan dari cara pandang kedepan melalui pendekatan yang merubah pandangan menjadi tindakan dan untuk refleksi.
c. Pembelajaran tindakan, merupakan pembelajaran yang melibatkan pemecahan permasalahan yang nyata dan fokus kepada perolehan
pengetahuan dan benar-benar menerapkan solusi. 3. Keahlian Pembelajaran
Senge 1990 menjelaskan bahwa dimensi organisasi pembelajar adalah visi bersama, model mental, tim pembelajaran, individu yang
ahli dibidangnya, berpikir sistem. Marquardt 2002 menambahkan satu dimensi lagi yaitu dialog untuk membentuk subsistem
pembelajaran yang membentuk organisasi pembelajar. a. Berpikir Sistem
Berpikir sistem mencakup pengujian dan refleksi atas seluruh aspek kehidupan organsiasi seperti misi dan strategi, struktur, kultur dan
praktik manajerial. Berpikir sistem merupakan bagian dari pemimpin, manajer, dan karyawan yang diharapkan mampu
meningkatkan pemahaman dan tindakannya lebih fokus pada pengintegrasian bagian atau divisi yang berbeda kearah
memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, serta meningkatkan seluruh operasionalisasi organisasi.
b. Model Mental Keahlian ini mencakup nilai-nilai, kepercayaan, sikap, dan asumsi
yang membentuk cara pandang seseorang. Struktur, pengalaman, kultur, dan sistem kepercayaan mendukung model mental, dimana
member pedoman kepada seseorang dan bertindak sebagai
penyaring selama keputusan dibuat. Model mental berperan mendukung organisasi pembelajaran dengan membantu setiap
karyawan memahami setiap peristiwa yang tampak acak. c. Individual yang Ahli dibidangnya
Hal ini menjadi pra syarat yang penting sebagai bagian dari asset organisasi yang sangat strategis. Keahlian dan keterampilan
individu dapat diperoleh dari pendidikan, aktivitas pembelajaran formal, informal, dan pengalaman kerja.
d. Pembelajaran Tim Pembelajaran tim ini membantu proses komunikasi dan kerja sama,
menggiring kearah sinergi dan rasa saling menghormati diantara anggota. Anggota tim akan dapat memperluas wawasannya.
Pembelajaran tim ini dipandang sebagai interaksi dan sekaligus refleksi dari suatu tindakan.
e. Visi Bersama Merupakan landasan untama organisasi pembelajar karena
menggambarkan perspektif bersama anggota organisasi termasuk pemahaman mereka terhadap misi dan sasaran organisasinya.
Pimpinan, manajer, dan karyawan memiliki persepsi yang sama mengenai pentingnya pembelajaran, bagi karyawan maupun
organisasi. f. Dialog
Merupakan intensitas, komunikasi tingkat tinggi yang berdasar pada kebebasan, kreatifitas, eksplorasi timbal balik, saling
mendengarkan satu sama lain, dan menanggukan pandangan diri. Dengan menerapkan disiplin dialog ini, dapat dipelajari pola-pola
interaksi tim yang dapat menguatkan atau melemahkan pembelajaran.
2.5.2 Subsistem Transformasi Organisasi Organization