Latar Belakang Formulasi hard candy dengan penambahan ekstrak buah pedada (Sonneratia caseolaris) sebagai flavor

1 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terbesar dan memiliki kekayaan hayati yang paling banyak. Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai 3,2 juta hektar, walaupun belakangan ini dilaporkan lebih dari 50 persen jumlah hutan itu sudah rusak. Luas hutan mangrove di Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar, merupakan mangrove yang terluas di dunia. Melebihi Brazil 1,3 juta ha, Nigeria 1,1 juta ha dan Australia 0,97 juta ha Abidin 2010. Pedada merah Sonneratia caesolaris diketahui menyebar luas, mulai dari Sri Lanka di barat, Asia Tenggara Kamboja, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, Filipina, Timor Timur, Papua Nugini, hingga ke Australia, Kepulauan Solomon dan New Hebrides, diintroduksi ke Cina selatan Glessen et al. 2006. Salah satu jenis tumbuhan yang tumbuh di perairan mangrove adalah Sonneratia caseolaris atau yang dikenal sebagai pedada. Tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan Septiadi 2010 dan obat-obatan Soeroyo 1989. Fermentasi air buah digunakan sebagai obat untuk menghentikan pendarahan, air buah yang setengah matang dapat digunakan sebagai obat batuk dan bubur buah pedada dipercaya dapat mengobati kejang-kejang atau salah urat Soeroyo 1989. Getah buah pedada dapat digunakan sebagai anti sinar ultraviolet Kusmana et al. 2008. Buah pedada dapat dimakan, demikian pula daunnya yang muda, yang kerap dilalap. Buah ini pun sering dimakan mentah atau dimasak sebagai campuran ikan. Buah rambai di daerah Kalimantan Selatan dijadikan sebagai bahan ramuan bedak dingin. Kayunya berkualitas rendah, dan kadang-kadang digunakan sebagai kayu api. Akar nafasnya relatif lunak dan banyak mengandung rongga renik di dalamnya, sehingga kerap digunakan sebagai pengganti gabus tutup botol Heyne K 1987. Beberapa masyarakat telah memanfaatkan buah pedada untuk diolah menjadi sirup dan dodol, serta kini dikembangkan dalam pembuatan permen. 2 Buah pedada masih belum dimanfaatkan secara optimal di masyarakat. Biasanya buah ini akan berjatuhan ketika matang, dan berserakan dan belum termanfaatkan dengan baik. Buah pedada sangat mudah membusuk karena mengandung kadar air yang tinggi hingga 79 Febrianti 2010, dimana air merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan bakteri penyebab kebusukan. Salah satu cara penanganan bahan baku ini harus cepat, dengan cara diambil daging buahnya kemudian disimpan pada suhu beku. Permen marupakan jenis makanan yang digemari masyarakat dari berbagai lapisan. Jenis permen yang diteliti adalah hard candy , merupakan permen yang mempunyai tekstur keras, penampakan yang jernih, dan biasanya terdiri dari komponen dasar sukrosa dan sirup glukosa serta bahan-bahan lain yang dapat ditambahkan untuk memberikan rasa yang lebih baik Lees dan Jackson 1973 dalam Hartati, 2007. Gapmi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, memperkirakan, nilai pasar permen mencapai 5 dari total nilai industri makanan dan minuman tahun 2010 yang diprediksi mencapai Rp 260 triliun .

1.2 Tujuan Penelitian