Kadar kalsium Apriantono, et al. 1988

19

3.4.9 Kadar kalsium Apriantono, et al. 1988

Prinsip pengujian kadar kalsium adalah dengan pembuatan larutan standar dan larutan preparasi. Larutan stok standar 1000µgml diencerkan menjadi stok standar 50 µgml. Larutan stok standar 50 µgml dipipetkan sebanyak 0, 1, 2, 3, 4, 5 ml, masing-masing ke dalam labu ukur 50 ml dan diencerkan dengan HCl 0,3 N sampai tanda tera. Sebelumnya ke dalam masing-masing labu ukur ditambahkan 2,5 ml lantanum klorida 0,5. Masing-masing larutan menjadi larutan standar dengan konsentrasi 1, 2, 3, 4, 5, µgml. Kemudian dibuat kurva standar untuk masing-masing logam nilai absorpsi emisi vs konsentrasi logam dalam µgml. Larutan standar diukur absorpsi emisi dengan AAS pada panjang gelombang nm. Pembuatan preparasi Sampel yang telah diabukan dalam cawan porselen ditambahkan 5-6 ml HCN 6 N dan dipanaskan di atas pemanas hingga kering. Selanjutnya ke dalam cawan porselen ditambahkan 15 ml HCL 3 N dan dipanaskan di atas pemanas hingga mulai mendidih. Filtrat didinginkan dan disaring melalui kertas saring dan dimasukkan ke dalam abu takar 100 ml. Pada cawan porselen awal ditambahkan lagi 10 ml HCl 3 N, kemudian dipanaskan hingga larutan mulai mendidih. Filtrat didinginkan dan disaring, kemudian dimasukkan dalam labu takar. Cawan dan kertas saring dicuci dengan aquades dan air cucian dimasukkan dalam labu takar. Pada labu takar ditambahkan 5 ml lantanum klorida 10. Filtrat dalam labu takar didinginkan dan diencerkan dengan aquades sampai tanda tera. Labu takar didinginkan dan diencerkan dengan uquades sampai tanda tera blanko disiapkan dengan menggunakan sejumlah pereaksi yang sama. Larutan sampel dan blanko diukur absorpsi emisi dengan AAS pada panjang gelombang 422,7 nm dan dibandingkan dengan standar Ca yang telah diketahui konsentrasinya. Kadar Ca , bb = FP x konsentrasi sampel-konsentrasi blanko x 100 1000 x berat sampel mg Kadar Ca , bk = Kadar Ca bb x 100 100 - kadar air 20

3.4.10 Kadar iodium Slamet et al. 1990