Perbedaan Tingkat Kelelahan sebelum Kerja Antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan Perbedaan Tingkat Kelelahan sesudah Kerja Antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan

Sesudah dilakukan intervensi, skor rata-rata RULA posisi berdiri pada kelompok kontrol 5,36. Pada kelompok perlakuan, skor rata-rata RULA 3,18. Skor rata-rata RULA posisi berdiri pada kelompok kontrol sesudah intervensi termasuk ke dalam kategori sikap kerja dengan risiko sedang, sedangkan skor rata-rata RULA posisi berdiri pada kelompok perlakuan sesudah intervensi termasuk ke dalam kategori sikap kerja dengan risiko kecil. Dengan uji t-tidak berpasangan pada tingkat kepercayaan 95 didapat nilai p sebesar 0,000 0,05 atau p α, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95, terdapat perbedaan yang signifikan sikap kerja berdiri antara kelompok kontrol kelompok responden dengan fasilitas kerja tidak ergonomis dan kelompok perlakuan kelompok responden dengan fasilitas kerja ergonomis. Pada kelompok responden dengan fasilitas kerja ergonomis, sikap kerja berdiri dalam kategori risiko ringan, sedangkan pada kelompok reponden dengan fasilitas kerja tidak ergonomis, sikap kerja berdiri dalam kategori risiko sedang. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh fasilitas kerja terhadap sikap kerja berdiri pada pekerja bagian penggorengan industri rumah tangga keripik singkong di Kabupaten Aceh Besar.

4.4.7. Perbedaan Tingkat Kelelahan sebelum Kerja Antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan

Sebelum dilakukan intervensi, skor rata-rata kelelahan sebelum kerja pada kelompok kontrol 245,58. Pada kelompok perlakuan, skor rata-rata kelelahan Universitas Sumatera Utara sebelum kerja 248,48. Skor rata-rata kelelahan sebelum kerja pada kelompok kontrol dan perlakuan termasuk ke dalam ketagori tingkat kelelahan ringan. Dengan uji t-tidak berpasangan pada tingkat kepercayaan 95 didapat nilai p sebesar 0,787 0,05 atau p α, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95, tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kelelahan sebelum kerja antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sebelum intervensi. Tabel 4.28. Perbedaan Kelelahan sebelum Kerja Antara Kelompok Kontrol dan Perlakuan Variabel N Mean SD SE P Value Sebelum Intervensi 1. Kelompok Kontrol 33 245,58 46,086 8,023 0,787 2. Kelompok Perlakuan 33 248,48 40,706 7,086 Sesudah Intervensi 1. Kelompok Kontrol 2. Kelompok Perlakuan 33 33 248,48 240,30 46,241 36,868 8,050 6,418 0,430 Sesudah dilakukan intervensi, skor rata-rata kelelahan sebelum kerja pada kelompok kontrol 248,48. Pada kelompok perlakuan, skor rata-rata kelelahan sebelum kerja 240,30. Skor rata-rata kelelahan sebelum kerja pada kelompok kontrol dan perlakuan termasuk ke dalam kategori tingkat kelelahan ringan. Dengan uji t-tidak berpasangan pada tingkat kepercayaan 95 didapat nilai p sebesar 0,430 0,05 atau p α, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95, tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kelelahan sebelum kerja antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sesudah intervensi. Universitas Sumatera Utara

4.4.8. Perbedaan Tingkat Kelelahan sesudah Kerja Antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan

Sebelum dilakukan intervensi, skor rata-rata kelelahan sesudah kerja pada kelompok kontrol 619,70. Pada kelompok perlakuan, skor rata-rata kelelahan sesudah kerja 617,58. Skor rata-rata kelelahan sesudah kerja pada kelompok kontrol dan perlakuan termasuk ke dalam kategori tingkat kelelahan berat. Dengan uji t-tidak berpasangan pada tingkat kepercayaan 95 didapat nilai p sebesar 0,875 0,05 atau p α, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95, tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kelelahan sesudah kerja antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sebelum intervensi. Tabel 4.29. Perbedaan Kelelahan sesudah Kerja Antara Kelompok Kontrol dan Perlakuan Variabel N Mean SD SE P Value Sebelum Intervensi 1. Kelompok Kontrol 33 619,70 53,922 9,387 0,875 2. Kelompok Perlakuan 33 617,58 55,342 9,634 Sesudah Intervensi 1. Kelompok Kontrol 2. Kelompok Perlakuan 33 33 634,24 378,18 72,415 64,685 12,606 11,260 0,000 Sesudah dilakukan intervensi, skor rata-rata kelelahan sesudah kerja pada kelompok kontrol 634,24. Pada kelompok perlakuan, skor rata-rata kelelahan sesudah kerja 378,18. Skor rata-rata kelelahan sesudah kerja pada kelompok kontrol termasuk ke dalam kategori tingkat kelelahan berat, sedangkan skor rata-rata kelelahan sesudah kerja pada kelompok perlakuan termasuk ke dalam kategori tingkat kelelahan ringan. Universitas Sumatera Utara Dengan uji t-tidak berpasangan pada tingkat kepercayaan 95 didapat nilai p sebesar 0,000 0,05 atau p α, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95, terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kelelahan sesudah kerja antara kelompok kontrol kelompok responden dengan fasilitas kerja tidak ergonomis dan kelompok perlakuan kelompok responden dengan fasilitas kerja ergonomis. Pada kelompok responden dengan fasilitas kerja ergonomis, tingkat kelelahan sesudah kerja termasuk ke dalam tingkat kelelahan ringan, sedangkan pada kelompok reponden dengan fasilitas kerja tidak ergonomis, tingkat kelelahan sesudah kerja termasuk ke dalam tingkat kelelahan berat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh fasilitas kerja terhadap tingkat kelelahan sesudah kerja pada pekerja bagian penggorengan industri rumah tangga keripik singkong di Kabupaten Aceh Besar. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN

5.1.1. Pengaruh Fasilitas Kerja terhadap Sikap Kerja pada Pekerja Bagian

Dokumen yang terkait

Gambaran Perasaan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Proses Produksi di pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia (Socfindo) kebun Mata Pao tahun 2010

11 83 72

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

3 33 15

PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN PADA PEKERJA DI BAGIAN SIZING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 16

PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN PADA PEKERJA DI BAGIAN SIZING PT. ISKANDAR INDAH Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 12

PENGARUH MUSIK PENGIRING KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN BATIK TULIS DI INDUSTRI BATIK BROTOSENO SRAGEN.

0 0 13

Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Instalasi Gizi Di Rumah Sakit X Sri Suparni

0 0 68

3. Pendidikan Terakhir - Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Sikap Kerja dan Kelelahan pada Pekerja Bagian Penggorengan Industri Rumah Tangga Keripik Singkong di Kabupaten Aceh Besar

0 0 52

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelelahan Kerja 2.1.1. Pengertian Kelelahan - Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Sikap Kerja dan Kelelahan pada Pekerja Bagian Penggorengan Industri Rumah Tangga Keripik Singkong di Kabupaten Aceh Besar

0 0 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Sikap Kerja dan Kelelahan pada Pekerja Bagian Penggorengan Industri Rumah Tangga Keripik Singkong di Kabupaten Aceh Besar

0 2 8

Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Sikap Kerja dan Kelelahan pada Pekerja Bagian Penggorengan Industri Rumah Tangga Keripik Singkong di Kabupaten Aceh Besar

0 0 11