3.6.1. Aspek Pengukuran
Tabel 3.15 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian No
Variabel Hasil Ukur
Alat Ukur Skala Ukur
1
2
3 Kelelahan Kerja
Sikap Kerja Fasilitas Kerja
Normal Ringan
Sedang Berat
Aman Risiko kecil
Risiko sedang Risiko Tinggi
Reaction Timer Lembar Penilaian
Metode RULA Meteran
Interval Interval
3.7. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah : 1. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-
masing varibel. 2. Analisa bivariat dilakukan dengan uji t-dependen berpasangan untuk
mengetahui perbedaan sikap kerja dan kelelahan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah intervensi. Untuk mengetahui
pengaruh fasilitas kerja terhadap sikap kerja dan kelelahan dilakukan uji t- independent tidak berpasangan dengan rumus sebagai berikut :
a. Untuk varian yang sama
Universitas Sumatera Utara
b. Untuk varian yang berbeda
Keterangan : Xa = rata-rata kelompok a
Xb = rata-rata kelompok b Sp = Standar Deviasi gabungan
Sa = Standar deviasi kelompok a Sb = Standar deviasi kelompok b
na = banyaknya sampel di kelompok a nb = banyaknya sampel di kelompok b
DF = na + nb -2
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1.Gambaran Umum Industri Keripik Singkong
Industri keripik singkong yang ada di Kabupaten Aceh Besar terdapat di desa Jantho Baru Kecamatan Kota Jantho dan Desa Suka Damai Kecamatan Lembah
Seulawah, dimana industri tersebut merupakan salah satu industri sektor informal yang telah ada sejak ±15 tahun yang lalu. Jumlah industri keripik singkong yang ada
di desa Jantho Baru sebanyak 32 industri, dan di desa Suka Damai sebanyak 34 industri. Setiap industri keripik singkong dikelola oleh 2 - 3 orang tenaga kerja,
dimana pada bagian penggorengan pekerjaan dilakukan oleh pekerja wanita. Dibagian penggorengan, dalam sehari pekerja bekerja selama ±5 jam.
Proses pembuatan keripik singkong terdiri dari beberapa tahap yaitu 1. Pengupasan
Proses pengupasan bertujuan untuk mengupas kulit singkong hingga bersih. Pengupasan dilakukan secara manual dengan alat bantu berupa pisau.
Singkong yang telah dikupas kemudian dikumpulkan dalam suatu wadah. 2. Pencucian
Pencucian singkong dilakukan dengan menggunakan ember yang berisi air. Proses ini bertujuan untuk membersihkan singkong dari kotoran seperti tanah
dan sebagainya. Pencucian dapat dilakukan berulang –ulang sampai singkong benar- benar bersih.
Universitas Sumatera Utara
3. Perajangan Proses perajangan singkong dilakukan secara manual. Proses ini bertujuan
untuk merajang singkong yang sudah bersih menjadi tipis. 4. Penggorengan
Sebelum digoreng, singkong yang telah dirajang dipisahkan antara irisan yang satu dengan yang lain, sehingga pada saat nanti digoreng tidak ada irisan
singkong yang melekat antara satu dan lainnya. Proses ini dilakukan secara manual dengan menggunakan wajan yang diisi minyak goreng. Penggorengan
dilakukan diatas tungku api dengan menggunakan bahan bakar kayu bakar. 5. Pentirisan
Pentirisan dilakukan dengan menggunakan saringan yang terbuat dari kawat. Proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar minyak dari singkong yang telah
digoreng, agar singkong lebih renyah. 6. Pengemasan
Singkong yang telah digoreng dimasukkan kedalam plastik dan dikemas sesuai dengan pesanan konsumen. Pengemasan ada yang menggunakan plastik besar
dan ada yang menggunakan plastik kecil.
4.2. Data Antropometri Pekerja di Bagian Penggorengan 4.2.1. Pengumpulan Data Antropometri