Perbedaan Tingkat Kelelahan sebelum Kerja sebelum dan sesudah Intervensi

kepercayaaan 95, tidak terdapat perbedaan sikap kerja berdiri pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah intervensi. Dari tabel 4.23 juga diketahui skor RULA posisi berdiri pada kelompok perlakuan. Skor rata-rata RULA pada posisi berdiri sebelum intervensi 5,30 sedangkan sesudah intervensi 3,18 . Skor rata-rata RULA pada posisi berdiri sebelum intervensi termasuk ke dalam kategori sikap kerja dengan risiko sedang, sedangkan sesudah intervensi skor RULA termasuk ke dalam kategori sikap kerja dengan risiko kecil. Setelah dilakukan uji statistik pada tingkat kepercayaan 95 dengan menggunakan uji t- berpasangan didapat nilai probability p sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai α 0,05 atau p α. Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaaan 95, terdapat perbedaan yang signifikan sikap kerja berdiri pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah intervensi, dimana sesudah intervensi level risiko sikap kerja berubah dari risiko sedang menjadi kecil.

4.4.3. Perbedaan Tingkat Kelelahan sebelum Kerja sebelum dan sesudah Intervensi

Dari tabel 4.24 diketahui skor kelelahan pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Skor rata-rata kelelahan pada kelompok kontrol sebelum kerja sebelum intervensi 245,58 sedangkan sesudah intervensi, skor rata-rata kelelahan sebelum kerja 248,48. Skor rata-rata kelelahan sebelum kerja sebelum dan sesudah intervensi tersebut termasuk ke dalam kategori tingkat kelelahan ringan. Perbedaan Universitas Sumatera Utara kelelahan sebelum kerja sebelum dan sesudah intervensi dapat dilihat pada tabel 4.24 di bawah ini. Tabel 4.24. Perbedaan Skor Kelelahan sebelum Kerja sebelum dan sesudah Intervensi Variabel Mean SD SE P value Tingkat Kelelahan 1. Kelompok Kontrol a. Sebelum Intervensi 245,58 46,086 8,023 0,783 b. Sesudah Intervensi 248,48 46,241 8,050 2. Kelompok Perlakuan a. Sebelum Intervensi b. Sesudah Intervensi 248,48 240,30 40,706 36,868 7,086 6,418 0,352 Setelah dilakukan uji statistik pada tingkat kepercayaan 95 dengan menggunakan uji t- berpasangan didapat nilai probability p sebesar 0,783. Nilai ini lebih besar dari nilai α 0,05 atau p α. Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaaan 95, tidak terdapat perbedaan tingkat kelelahan sebelum kerja pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah intervensi. Dari tabel 4.24 juga diketahui skor kelelahan pada kelompok perlakuan. Skor rata-rata kelelahan sebelum kerja sebelum intervensi 248,48 sedangkan sesudah intervensi, skor rata-rata kelelahan sebelum kerja 240,30. Skor rata-rata kelelahan sebelum kerja, sebelum dan sesudah intervensi tersebut termasuk ke dalam kategori tingkat kelelahan ringan. Universitas Sumatera Utara Setelah dilakukan uji statistik pada tingkat kepercayaan 95 dengan menggunakan uji t- berpasangan didapat nilai probability p sebesar 0,352. Nilai ini lebih besar dari n ilai α 0,05 atau p α. Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaaan 95, tidak terdapat perbedaan tingkat kelelahan sebelum kerja pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah intervensi 4.4.4. Perbedaan Tingkat Kelelahan sesudah Kerja sebelum dan sesudah Intervensi Dari tabel 4.25 diketahui skor kelelahan pada kelompok kontrol. Skor rata- rata kelelahan sesudah kerja sebelum intervensi 619,70 sedangkan sesudah intervensi, skor rata-rata kelelahan sesudah kerja 634,24. Skor rata-rata kelelahan sesudah kerja sebelum dan sesudah intervensi tersebut termasuk ke dalam kategori tingkat kelelahan berat. Tabel 4.25. Perbedaan Skor Kelelahan sesudah Kerja sebelum dan sesudah Intervensi Variabel Mean SD SE P value Tingkat Kelelahan 1. Kelompok Kontrol a. Sebelum Intervensi 619,70 53,992 9,387 0,359 b. Sesudah Intervensi 634,24 72,415 12,606 2. Kelompok Perlakuan a. Sebelum Intervensi b. Sesudah Intervensi 617,58 378,18 55,342 64,685 9,634 11,260 0,000 Setelah dilakukan uji statistik pada tingkat kepercayaan 95 dengan menggunakan uji t- berpasangan didapat nilai probability p sebesar 0,359. Nilai ini lebih besar dari nilai α 0,05 atau p α. Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat Universitas Sumatera Utara kepercayaaan 95, tidak terdapat perbedaan tingkat kelelahan sesudah kerja pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah intervensi. Dari tabel 4.25 diketahui skor kelelahan pada kelompok perlakuan. Skor rata- rata kelelahan sesudah kerja sebelum intervensi 617,58 sedangkan sesudah intervensi, skor rata-rata kelelahan sesudah kerja 378,18. Skor rata-rata kelelahan sesudah kerja sebelum intervensi termasuk ke dalam kategori tingkat kelelahan berat, sedangkan sesudah intervensi skor rata-rata kelelahan termasuk ke dalam kategori tingkat kelelahan ringan. Setelah dilakukan uji statistik pada tingkat kepercayaan 95 dengan menggunakan uji t- berpasangan didapat nilai probability p sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai α 0,05 atau p α. Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaaan 95, terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kelelahan sesudah kerja pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah intervensi, dimana sesudah intervensi tingkat kelelahan sesudah kerja berkurang dari berat menjadi ringan

4.4.5. Perbedaan Sikap Kerja Duduk Antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan

Dokumen yang terkait

Gambaran Perasaan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Proses Produksi di pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia (Socfindo) kebun Mata Pao tahun 2010

11 83 72

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

3 33 15

PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN PADA PEKERJA DI BAGIAN SIZING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 16

PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN PADA PEKERJA DI BAGIAN SIZING PT. ISKANDAR INDAH Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 12

PENGARUH MUSIK PENGIRING KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN BATIK TULIS DI INDUSTRI BATIK BROTOSENO SRAGEN.

0 0 13

Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Instalasi Gizi Di Rumah Sakit X Sri Suparni

0 0 68

3. Pendidikan Terakhir - Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Sikap Kerja dan Kelelahan pada Pekerja Bagian Penggorengan Industri Rumah Tangga Keripik Singkong di Kabupaten Aceh Besar

0 0 52

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelelahan Kerja 2.1.1. Pengertian Kelelahan - Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Sikap Kerja dan Kelelahan pada Pekerja Bagian Penggorengan Industri Rumah Tangga Keripik Singkong di Kabupaten Aceh Besar

0 0 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Sikap Kerja dan Kelelahan pada Pekerja Bagian Penggorengan Industri Rumah Tangga Keripik Singkong di Kabupaten Aceh Besar

0 2 8

Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Sikap Kerja dan Kelelahan pada Pekerja Bagian Penggorengan Industri Rumah Tangga Keripik Singkong di Kabupaten Aceh Besar

0 0 11