melihat pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten Tangerang yaitu berupa data PDRB Kabupaten Tangerang dan Penyerapan tenaga kerja berdasarkan
lapangan usaha selama periode 1994-2003. Hal ini dikarenakan PDRB dan tingkat penyerapan tenaga kerja merupakan indikator yang dapat digunakan
untuk melihat keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah, sedangkan data yang diperlukan untuk melihat terjadinya konversi lahan sawah ke
penggunaan non pertanian di tingkat wilayah adalah data time series tahun 1994–2003 yang meliputi data kependudukan, data perkembangan luas lahan
sawah, produktivitas padi sawah, kontribusi sektor non pertanian, pertambahan panjang jalan aspal, serta data lain yang dianggap perlu. Data primer di peroleh
melalui wawancara dengan pihak terkait dari pemerintah Kabupaten Tangerang.
Data yang dibutuhkan diperoleh antara lain dari Badan Pusat Statistik Nasional, Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang, Bapepeda Kabupaten
Tangerang, Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Tangerang, Dinas tata ruang wilayah dan dinas atau instansi pemerintah maupun non pemerintah yang
terkait lainnya.
4.2.1 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan dua metode analisis, yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif. Metode deskriptif digunakan dengan tujuan untuk
memberikan penjelasan dan interpretasi atas data dan informasi pada tabulasi data. Sedangkan penggunaan metode kuantitatif bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan sawah ke penggunaan non pertanian di tingkat wilayah dan mengidentifikasi terjadinya pergeseran
struktur ekonomi di Kabupaten Tangerang. Analisis kuantitatif menggunakan metode linear berganda, Location Quotient LQ, surplus pendapatantenaga
kerja dan elastisitas pendapatantenaga kerja
4.2.2 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini digunakan untuk menampilkan data dan informasi berdasarkan tabulasi data. Data yang diperoleh akan diolah dengan langkah-
langkah sebagai berikut : 1. Penulisan data dan informasi yang diperoleh selama penelitian dengan tujuan
untuk mengevaluasi data. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan- kesalahan yang mungkin terjadi selama pengamatan.
2. Merumuskan data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel untuk menghindari kesimpangsiuran interpretasi serta sekaligus untuk mempermudah interpretasi
data. 3. Menghubungkan hasil penelitian yang diperoleh dengan kerangka pemikiran
yang digunakan dalam penelitian, dengan tujuan mencari arti atau memberi interpretasi yang lebih luas dari data yang diperoleh.
Dengan menggunakan analisis deskriptif akan diperoleh gambaran umum mengenai pergeseran struktur ekonomi, perubahan peran sektoral dalam
perekonomian daerah dan pertumbuhan sektoral. Sedangkan untuk konversi lahan sawah ke penggunaan non pertanian akan diperoleh gambaran umum
mengenai perkembangan dan pola konversi lahan sawah di Kabupaten Tangerang.
4.2.3 Analisis Estimasi Dampak Konversi Lahan Sawah
Kerugian yang timbul dari konversi lahan sawah diantaranya berupa hilangnya peluang memperoleh produksi dan nilainya serta pendapatan usahatani yang
seharusnya dapat tercipta dari usahatani seluas lahan sawah yang terkonversi. Secara matematis dapat dihitung :
4 3
Q = • Qi, dimana Qi = Si • H m ……………………………………1
I = 1 m = 1
Q = produksi padi sawah per tahun yang hilang Qi = produksi padi sawah per tahun dari sawah dengan irigasi- i yang
terkonversi i = 1…4, dimana 1, 2, 3, 4 masing-masing menunjukkan jenis sawah
irigasi teknis, semiteknis, sederhana, dan tadah hujan yang terkonversi.
Si = luas lahan sawah dengan jenis irigasi – i yang terkonversi Hm = produktivitas usahatani pada musim tanam –m dari sawah dengan
jenis irigasi – i tersebut. M = 1, 2, 3 masing- masing menunjukkan musim tanam 1, 2, dan 3
Sedangkan nilai produksi padi sawah yang hilang dapat dirumuskan sebagai berikut :
NQ = P x Q ………………………………………………………….2
NQ = nilai produksi padi sawah yang hilang P = harga komoditi padi sawah yang ditanam
Produksi dan nilainya yang hilang adalah merupakan akumulasi dari peluang produksi yang hilang selama kurun waktu akibat konversi tersebut. Secara
kumulatif produksi yang hilang selama periode n tahun adalah :
n
Q kum = • Qt ……………………………………………………….3
t = 1
Q kum = produksi kumulatif yang hilang selama kurun waktu n t = 1, 2, 3 ………10
Pendapatan usahatani yang hilang per tahun dapat di estimasi dengan persamaan metematis sebagai berikut :
4 3
ð = • Si ð
i
, dimana ð
i
= • ðm …………………………………… 4
i = 1 i = 1
ð = pendapatan usahatani tahun yang hilang akibat konversi lahan sawah ke penggunaan lain.
ð
i
= pendapatan per hektar usahatani per tahun di lahan sawah irigasi- i. ðm = pendapatan per hektar usahatani pada musim tanam-m di lahan
sawah tersebut.
4.2.4 Metode Location Quotient LQ