Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah di Tingkat Wilayah

Metode Analisis Linier Berganda merupakan metode analisis yang didasarkan pada Metode Ordinary Least Square OLS. Metode OLS memiliki beberapa sifat : 1 penaksir OLS tidak bias, 2 penaksir OLS mempunyai Varians yang minimum, 3 konsisten ; yaitu dengan meningkatnya ukuran sample secara tidak terbatas, penaksir mengarah ke nilai populasi yang sebenarnya, 4 dari sifat nomor 1 dan 2, OLS merupakan penaksir tidak bias dengan varians yang minimum sehingga OLS efisien, dan 5 Linier. Metode Regresi Linier Berganda digunakan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan sawah ke penggunaan non sawah di tingkat wilayah

4.2.7.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah di Tingkat Wilayah

Adapun faktor-faktor yang diduga mempengaruhi penurunan luas lahan sawah yang diproksi dari tingkat konversi lahan sawah ke penggunaan non pertanian di tingkat wilayah Kabupaten Tangerang adalah : 1. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk suatu daerah akan mempengaruhi permintaan terhadap lahan, seperti untuk pemukiman maupun untuk sarana dan prasarana lainnya seperti fasilitas umum, misalnya jalan raya, pasar, rumah sakit dan lain-lain. 2. Kontribusi Sektor Non pertanian dalam PDRB Kontribusi PDRB sektor non pertanian terhadap PDRB total akan menyusun prioritas untuk pengembangan masing-masing sektor. Tingginya pertumbuhan ekonomi dari selain sektor non pertanian akan menuntut konversi lahan sawah ke penggunaan non pertanian. 3. Produktivitas padi di lahan sawah diproksi dari produktivitas lahan sawah 4. Proporsi luas lahan sawah beririgasi teknis dan semiteknis terhadap luas sawah total diproksi dari kualitas lahan sawah 5. Pertambahan panjang jalan aspal diproksi dari kualitas sarana transportasi. 6. Peubah Boneka Kebijakan Pemerintah Dummy Adanya kebijakan pemerintah mengenai pengalokasian pembangunan dan pemanfaatan ruang, sebelum dan saat terjadinya otonomi daerah. Keterkaitan antara peubah-peubah di atas dapat dirumuskan oleh persamaan sebagai berikut : Y = B +B 1 X 1 + B 2 X 2 + B 3 X 3 + B 4 X 4 + B 5 X 5 + B 6 D+ ì i…………........10 Y = penurunan luas lahan sawah yang diproksi dari jumlah konversi lahan sawah hektar B = intersep B 1 dan B 2 = koefisien regrasi X 1 = laju pertumbuhan penduduk X 2 = produktivitas padi di lahan sawah tonhatahun X 3 = proporsi luas lahan sawah beririgasi teknis dan semiteknis X 4 = kontribusi PDRB sektor non pertanian terhadap PDRB total X 5 = pertumbuhan panjang jalan aspal km D = Peubah boneka kebijakan pemerintah D = 0 = kebijakan semenjak otonomi daerah D = 1 = kebijakan sebelum otonomi daerah ì i = standar error Untuk mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh peubah-peubah dalam persamaan akan mempengaruhi konversi lahan sawah akan dilakukan uji statistik. Untuk pengujian, dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Pengujian parameter secara individu 2. Pengujian parameter secara keseluruhan. Pengujiannya dilakukan sebagai berikut : 1. Pengujian parameter secara individu, dimaksudkan untuk mengetahui secara terpisah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tak bebas. Hipotesa yang digunakan : H ; b 1 = 0 H 1 ; b 1 • 0 Uji statistik yang digunakan : b 1 Sb 1 dimana : b 1 = Koefisien regresi suatu variabel bebas Sb 1 = Standar kesalahan Kaidah pengujian : Jika t hit t tabel maka terima H Jika t hit t tabel maka tolak H Jika hasil pengujian menolak H maka variabel ke- i berpengaruh nyata terhadap variabel bebas pada tingkat kepercayaan tertentu. t hit = ………………………….………………………………. 11 2. Pengujian parameter secara keseluruhan, dimaksudkan untuk melihat pengaruh bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel tak bebas secara keseluruhan. Hipotesa yang digunakan : H : b 1 = b 2 = ……= 0 H 1 : Ada yang tidak sama dengan nol Uji statistik yang digunakan : JKR k-1 JKG n-k JKR = Jumlah kuadrat regresi JKG = Jumlah kuadrat galat k = Jumlah variabel terhadap intersep n = Jumlah pengamatan sampel Kaidah pengujian : Jika t hit t tabel maka terima H Jika t hit t tabel maka tolak H Jika hasil pengujian menolak H , maka model tepat untuk meramalkan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tak bebas.

4.3 Definisi Operasional