62
menyatakan tidak layak, hal ini dapat dilihat pada Tabel 16. Alasan rumahtangga menyatakan tidak layak diantaranya adalah adanya kebisingan, pemukiman yang
padat, jalan yang sempit, kebersihan yang kurang terjaga, kecelakaan, dan kriminalitas. Hasil logit persepsi rumahtangga terhadap kondisi kelayakan
lingkungan tempat tinggal di dekat jalur KRL dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 16. Hasil Penelitian Mengenai Persepsi Rumahtangga terhadap Kondisi Kelayakan Lingkungan Tempat Tinggal di Dekat Jalur
KRL
Persepsi Jumlah Rumahtangga Presentase
Layak 91 75.83 Tidak Layak
29 24.17
Model logit yang diperoleh dari hasil olahan data adalah:
Li Layak = 1.56311 – 2.45765 PDDKN + 0.0098185 LUAS + 0.0092499 LMTG + 0.0478928 JRSB + 0.243135 SRMH
Tabel 17. Hasil Logit Persepsi Rumahtangga terhadap Kondisi Kelayakan
Lingkungan Tempat Tinggal di Dekat Jalur KRL Prediktor
Koefisien P-value
Odds Ratio
Keterangan
Constant 1.5631100
0.254
PDDKN - 2.4576500
0.020 0.09
Berpengaruh nyata
LUAS 0.0098185 0.611
1.01 Tidak berpengaruh nyata
LMTG 0.0092499 0.752
1.01 Tidak berpengaruh nyata
JRSB 0.0478928 0.045
1.05 Berpengaruh
nyata
SRMH 0.2431350 0.722
1.28 Tidak
Berpengaruh nyata
nyata pada taraf α = 0,05
Looklikelihood = -57.236 Test that all slopes are zero: G = 18.247, DF = 5, P-Value = 0.003
Goodness-of-Fit Test
Method Chi-Square
DF P
Keterangan
Pearson 209.940
114 0.000 Model Kurang Baik
Deviance 114.471 114
0.470 Model
Baik Hosmer-
Lemeshow 7.342
8 0.500 Model Baik
Keterangan : nyata pada taraf α 0.05
Hasil pengolahan data menunjukan hasil statistik G sebesar 18.247 dan P- value
sebesar 0.003 yang berarti terdapat minimal satu slope model tidak sama dengan nol atau variabel-variabel secara serentak berpengaruh terhadap peluang
63
rumahtangga menyatakan layak atau tidak layak pada taraf α = 0.05. Metode
Deviance dan Hosmer-Lemeshow digunakan pada uji kebaikan model dan
diperoleh nilai P-value yang lebih besar dari taraf α = 0.05, yang artinya tidak
cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa model tidak cukup baik. Sedangkan, pada uji Pearson P-value bernilai dibawah taraf
α = 0.05. Namun karena dalam uji menggunakan metode Deviance dan Hosmer-Lemeshow nilai P-Value lebih
dari taraf α = 0.05, maka secara keseluruhan tidak cukup bukti untuk
menyimpulkan bahwa model tidak cukup baik. Hasil pengolahan data dapat dilihat lebih jelas pada Lampiran 1.
Variabel yang memiliki pengaruh nyata pada model tersebut adalah: 1.
Tingkat Pendidikan Variabel tingkat pendidikan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95
persen. Variabel ini memiliki P-value 0.020, sedangkan nilai koefisien yang bernilai negatif - jika rumahtangga memiliki tingkat pendidikan yang
semakin tinggi maka rumahtangga menyatakan kondisi kelayakan lingkungan tempat tinggal di dekat jalur KRL tidak layak untuk ditempati. Rumahtangga
yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki pola pikir lebih baik mengenai keadaan lingkungan yang baik, sehingga tempat tinggal mereka
yang dekat dengan jalur KRL memang tidak layak menjadi pemukiman. Nilai Odds ratio
sebesar 0.09 berarti dari 100 orang yang menyatakan tidak layak, maka terdapat 9 orang yang menyatakan layak.
2. Jarak ke Sumber Bising
Variabel jarak ke sumber bising berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 persen. Variabel ini memiliki P-value 0.045, sedangkan nilai koefisien
yang bernilai positif + jika rumahtangga memiliki jarak ke sumber bising
64
yang semakin jauh maka rumahtangga menyatakan kondisi kelayakan lingkungan tempat tinggal di dekat jalur KRL adalah layak. Rumahtangga
yang jarak rumah dengan sumber bising yang semakin jauh menganggap lingkungan tempat tinggal mereka layak karena kebisingan sedikit atau sudah
tidak terdengar. Nilai Odds ratio sebesar 1.05 berarti dari 105 orang yang menyatakan layak, maka terdapat 100 orang yang menyatakan tidak layak.
Hasil pengolahan data yang menunjukkan variabel jarak ke sumber bising merupakan variabel yang signifikan, maka pengolahan data dapat lebih
spesifik yaitu pengolahan data berdasarkan strata jarak ke sumber bising. Hasil pengolahan data tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3.
Hasil analisis logit juga memperlihatkan nilai atau kondisi potensial dan aktual dari jumlah rumahtangga yang menyatakan layak atau tidak layak wilayah
pemukiman mereka menjadi tempat tinggal. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 18. Kondisi potensial ditunjukan oleh nilai harapan dan kondisi aktual
ditunjukan oleh nilai observasi. Perbedaan antara kondisi aktual dengan kondisi potensial jumlah rumahtangga yang menyatakan layak atau tidak layak terhadap
kondisi lingkungan tempat tinggal di dekat jalur KRL dapat dilihat pada Tabel 18. Seluruh rumahtangga dikelompokan menjadi 10 grup.
Tabel 18. Frekuensi Observasi dan Harapan Persepsi Rumahtangga terhadap Kondisi Kelayakan Lingkungan Tempat Tinggal di
Dekat Jalur KRL
Keterangan Grup
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai 1 Observasi
Harapan 5.0
6.1 8.0
7.1 7.0
7.6 8.0
8.1 8.0
8.7 10.0
9.2 11.0
9.8 11.0
11.0 12.0
11.5 11.0
11.8 91.0
90.9
Nilai 0 Observasi
Harapan 7.0
5.9 4.0
4.9 5.0
4.4 4.0
3.9 4.0
3.3 2.0
2.8 1.0
2.2 1.0
1.0 0.0
0.5 1.0
0.2 29.0
29.1
Total 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 120.0
65
Grup pertama dengan keadaan rumahtangga menyatakan layak pemukiman mereka menjadi tempat tinggal, terdapat lima rumahtangga secara
aktual menyatakan layak dan terdapat 6.1 rumahtangga yang menyatakan layak secara potensial. Grup pertama dengan keadaan rumahtangga menyatakan tidak
layak pemukiman mereka menjadi tempat tinggal terdapat tujuh rumahtangga secara aktual tidak layak dan terdapat 5.9 rumahtangga secara potensial tidak
layak. Selisih dari kedua keadaan ini yaitu sebesar 1.1 menunjukan terdapat 1.1 rumahtangga yang diharapkan menyatakan layak, namun pada kenyataannya
aktual tidak layak. Hal ini disebabkan karena rumahtangga menganggap banyaknya kerugian jika mereka bermukim di dekat jalur KRL sehingga mereka
menyatakan wilayah pemukiman mereka tidak layak dijadikan tempat tinggal. Secara keseluruhan, dapat diperoleh bahwa rumahtangga yang menyatakan
layak atau tidak layak secara potensial sama dengan jumlah rumahtangga secara aktual. Koreksi nilai potensial harapan dan aktual observasi dapat dilihat pada
Tabel 19. Tabel 19 memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan bias antara nilai
observasi dan harapan yaitu sebesar 0.1. Adanya bias tersebut menyebabkan nilai kebenaran rumahtangga 99.95 persen yang dapat digunakan untuk menyatakan
bahwa model yang dihasilkan sudah baik.
Tabel 19. Koreksi Nilai Observasi dan Harapan Persepsi Rumahtangga terhadap Kondisi Kelayakan Lingkungan Tempat Tinggal di
Dekat Jalur KRL
Observasi Harapan
Koreksi
Layak Tidak Total
Layak 90.90
0.10 91.00
99.89 Tidak
0.00 29.00
29.00 100.00
Total 90.10
29.10 120.00
100.00
Nilai Keseluruhan Observasi 99.95
66
VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI