53 Kecamatan Jailolo Selatan mayoritas adalah beragama Islam dan sebagian lainya
adalah Nasrani Kristen dan Katolik.
4.5. Iktisar
Dengan penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa secara geografis,
kecamatan Jailolo berada di wilayah administratif Kabupaten Halmahera Barat. Kabupaten Halmahera Barat merupakan sebuah kabupaten baru hasil pemekaran
dari Kabupaten Maluku Utara yang terletak di Pulau Halmahera. Kabupaten Halmahera Barat berbatasan dengan: 1 Sebelah Utara dibatasi oleh Kabupaten
Halmahera Utara dan Samudera Pasifik, 2 Sebelah Selatan dibatasi oleh Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Timur, 3 Sebelah Timur dibatasi
oleh Kabupaten Halmahera Utara, dan 4 Sebelah Barat dibatasi oleh Laut Maluku. Secara administratif Kabupaten Halmahera Barat dibagi atas 9
sembilan kecamatan dan 146 seratus empat puluh enam desa. Kondisi demografi Kabupaten Halmahera Barat menunjukkan bahwa
jumlah penduduk yang hidup di wilayah ini sebanyak 105.110 jiwa dengan kepadatan penduduk 44.58 jiwakm² 2006. Sejumlah tersebut laki-laki 54.071
jiwa dan perempuan 51.039 jiwa. Jumlah penduduk di Kabupaten ini adalah 10.34 dari jumlah penduduk Maluku Utara yang berjumlah 910.656 jiwa.
Kabupaten Halmahera Barat memiliki komposisi penduduk usia produktif 15-65 Tahun, sebesar 60 dari total penduduk di Kabupaten Halmahera Barat.
Persentase tersebut merupakan potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan bagi kemajuan Kabupaten Halmahera Barat. Sedangkan perbandingan antara jumlah
penduduk tidak produktif di bawah 15 Tahun dan di atas 65 Tahun ke atas dengan jumlah penduduk usia produktif 15-64 Tahun di Kabupaten Halmahera
Barat sebesar 66. Hal ini berarti tiap 100 penduduk usia produktif menanggung 66 penduduk usia tidak produktif. Sedangkan jumlah penduduk yang ada di
Kecamatan Jailolo Selatan sebanyak 18.053 Jiwa yang terdiri dari wanita 8.638 47,85 dan pria 9.415 5215, jiwa. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk
untuk Kecamatan Jailolo Selatan adalah sebesar 1 satu Jiwa Ha dengan distribusi penduduk sebesar 21,9 .
54 Secara ekonomi kondisi masyarakat di Kecamatan Jailolo Selatan bermata-
pencaharian yang selaras dengan potensi sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut yakni, mayoritas mengandalakan hasil pertanian-perladangan,
pemanfaatan hasil hutan, pemanfaatan hasil laut nelayan, dan sebagian yang lain adalah peternak, berburu dan serta pemanfaatan dan pengarapan lahan hutan
lainnya. Sebagian kecil masyarakat lainnya adalah berdagang, pegawai pemerintah PNS, Guru dan militer dan polisi. Ketergantungan masyarakat pada
dunia pertanian dan pemanfaatan hutan dan laut adalah yang paling tinggi. Hal ini menjadi corak dan karakteristik tersendiri bagi masyarakat yang ada di Kecamatan
Jailolo Selatan Halmahera Barat. Secara budaya sejarah masyarakat yang ada di Kecamatan Jailolo Selatan
bersumber pada sejarah lokal Maluku Utara tercatat bahwa pada tahun 1257 telah berdirì sebuah kerajaan di Ternate. Wílayah kekuasaan raja atau kolano yang
pertama dikatakan meliputi kesatuan darì empat kelompok masyarakat yang telah ada sebelumnya. Kelompok suku yang hidup di kecamatan Jailolo Selatan terdiri
dari suku Pagu, Madole dan Tobaru, namun suku-suku yang ada sebagian besar di dominasi oleh suku pendatang misalnya migrasinya suku lokal antar pulau ke
Jailolo selatan yaitu suku Makian, Ternate, Tidore, Sanana, Weda, Patani, dan Bacan, adapun suku pendatang yang datang dari luar daerah Kecamatan Jailolo
Selatan, yaitu; suku Bugis, Buton, Gorontalo, Sangir, Manado, Ambon, dan Jawa. Sedangkan keyakinan agama atau kepercayaan yang dipeluk masyarakat
Kecamatan Jailolo Selatan mayoritas adalah beragama Islam dan sebagian lainya adalah Nasrani Kristen Protestan dan Katolik.
55
BAB V PENERAPAN NILAI-NILAI