42
Tabel 4.2 Jumlah Kecamatan, Desa dan Nama Ibu Kota Kecamatan
di Kabupaten Halmahera Barat
No. Kecamatan
Jumlah Desa Letak Ibu Kota
Kecamatan
1 Jailolo 29
Gufasa 2
Jailolo Timur 6
Akelamo Raya 3
Jailolo Selatan 18
Sidangoli 4 Sahu
16 Susupu
5 Sahu Timur
16 Akelamo
6 Ibu 13
Tongute Sungi
7 Ibu Selatan
13 Talaga
8 Ibu Utara
13 Duono
9 Loloda 22
Kedi
TOTAL 146
Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Halmahera Barat, 2007.
Kecamatan Jailolo Selatan adalah Kecamatan yang dibentuk setelah dikeluarkannya Undang-Undang No. 1 Tahun 2003 pada Tanggal 25 Februari
2003 tentang Pembentukan 4 empat Kabupaten dan Kota merupakan pemekaran dari Kecamatan Jailolo. Kecamatan Jailolo Selatan memiliki Luas Wilayah
33,372.3 Ha dengan Ibu Kota Kecamatan Sidangoli, yang meliputi 18 desaanak desa. Yaitu; 1 Sidangoli Gam, 2 Sidangoli Dehe, 3 Akelaha, 4 Akeara, 5
Domato, 6 Bangkit Rahmat, 7 Moiso, 8 Dodinga, 9 Gamlenge, 10 Tewe, 11 Tataleka, 12 Braha, 13 Ake Jailolo, 14 Tabadamai, 15 Biamahi, 16 Toniku,
17 Tuguraci, dan 18 Rioribati. Geografis Kecamatan Jailolo Selatan berada antara 100
sampai 3 Lintang
Utara dan 125 sampai 128
Bujur Timur. Berbatasan dengan: a Sebelah Utara dibatasi Kecamatan Jailolo, b Sebelah Selatan dibatasi Kota Tidore Kepulauan, c
Sebelah Timur dibatasi Kecamatan Jailolo Timur, dan sebelah Sebelah Barat dibatasi dengan Laut Maluku.
4.2 Kondisi Demografi
Kabupaten Halmahera Barat adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Kabupaten ini berpenduduk sebanyak 105.110 jiwa dengan
kepadatan penduduk 44.58 jiwakm² 2006. Sejumlah tersebut laki-laki 54.071 jiwa dan perempuan 51.039 jiwa. Jumlah penduduk di Kabupaten ini 10.34 dari
jumlah penduduk Maluku Utara yang 910.656. Sumber: Badan Pusat Statistik Maluku Utara. Adapun perincian jumlah penduduk tersebut ditampilkan pada
tabel berikut:
43
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten
Halmahera Barat Tahun 2007
No. Kecamatan
Laki-Laki Perempuan
Jumlah
1 Jailolo 12.322
51,16 11.761
48,84 24.083
100 2 Jailolo
Timur 2.435
51,72 2.273
48,28 4.708
100 3
Jailolo Selatan 9.415
52,15 8.638
47,85 18.053
100 4 Sahu
4.903 50,41
4.824 49,59
9.727 100
5 Sahu Timur
3.931 50,65
3.830 49,35
7.761 100
6 Ibu 5.156
51,04 4.946
48,95 10.102
100 7 Ibu
Selatan 5.578
51,45 5.263
48,55 10.841
100 8 Ibu
Utara 4.118
52,15 3.779
47,85 7.897
100 9 Loloda
6.213 52,04
5.725 47,96
11.938 100
TOTAL 54.071 51,
51.039 48,56
105.110 100
Sumber: BPS Kabupaten Halmahera Barat, 2007.
Aspek kependudukan merupakan faktor penting dalam perkembangan wilayah karena penduduk dan kegiatannya akan membawa pengaruh yang sangat
besar terhadap perkembangan suatu wilayah karena suatu rencana tata ruang disusun berdasarkan potensi penduduk tingkat kebutuhan dan kepentingan
penduduk. Jumlah Penduduk Kecamatan Jailolo Selatan sebanyak 18.053 Jiwa yang terdiri dari wanita 8.638 47,85 dan pria 9.415 5215, jiwa. Sedangkan
tingkat kepadatan penduduk untuk Kecamatan Jailolo Selatan adalah sebesar 1 satu Jiwa Ha dengan Distribusi penduduk sebesar 21,9 .
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Perdesaan di Kecamatan Jailolo selatan Kabupaten Halmahera Barat
Tahun 2007
No Nama Desa
Jumlah
1. Sio Gam
4.100 26,53
2. Sio Dehe
1.098 7,10
3. Domato 289
1,87 4. Moiso
775 5,01
5. Gamlenge 684
4,43 6. Tataleka
646 4,18
7. Ake Jailolo
198 1,28
8. Biamaahi 851
5,5 9. Tuguraci
584 3,78
10. Akeara 1.368
8,85 11. Akelaha
429 2,77
12. Bangkit Rahmat
689 4,46
13. Dodinga 904
5,85 14. Tewe
347 2,24
15. Braha 504
3,26 16. T.
Damai 578
3,74 17. Toniku
856 5,54
18. Rioribati 577
3,73
Total 15.449
100
Sumber: BPS Kabupaten Halmahera Barat, 2007
44 Kabupaten Halmahera Barat memiliki komposisi penduduk usia produktif
15-65 Tahun, sebesar 60 dari total penduduk di Kabupaten Halmahera Barat. Persentase tersebut merupakan potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan bagi
kemajuan Kabupaten Halmahera Barat. Sedangkan perbandingan antara jumlah penduduk tidak produktif di bawah 15 Tahun dan di atas 65 Tahun ke atas
dengan jumlah penduduk usia produktif 15-64 Tahun di Kabupaten Halmahera Barat sebesar 66. Hal ini berarti tiap 100 penduduk usia produktif menanggung 66
penduduk usia tidak produktif. Adapun penduduk yang berusia 10 Tahun ke atas menurut jenis kegiatan
utama dan jenis kelamin pada Tahun 2006, sebagai berikut:
Tabel 4.5 Penduduk yang Berusia 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2007 No.
Kegiatan Utama Laki-Laki
Perempuan Jumlah
1 Angkatan
Kerja Bekerja 27.875 15.669 43.544
2 Mencari
Pekerjaan 1.774 2.622 4.396
TOTAL 29.649 18.291
47.940
3 Bukan
Angkatan Kerja
Sekolah 9.425 7.460 16.885 4
Mengurus Rumah
Tangga 326 11.798
12.124 5 Lainnya
2.321 1.477
3.798
TOTAL 12.072 20.735
32.807
Sumber: BPS Kabupaten Halmahera Barat, 2007
Jumlah penduduk di Kabupaten Halmahera Barat yang besar belum tentu menjamin SDM yang dimiliki. Selain jumlah penduduk kuantitas, diperlukan
juga tingkat pendidikan yang tinggi kualitas dari manusianya. Pendidikan adalah sektor yang memegang peranan sangat penting dalam pembangunan. Pendidikan
yang bermutu merupakan jaminan terbentuknya kualitas generasi mendatang yang handal, untuk mensukseskan pembangunan nasional pada umumnya dan
pembangunan Kabupaten Halmahera Barat pada khususnya. Kabupaten Halmahera Barat pada Tahun 2006 diperkirakan memiliki
jumlah penduduk usia Sekolah Dasar 7-12 Tahun sebanyak 13.691 jiwa, di mana Kecamatan Jailolo merupakan kecamatan dengan penduduk usia sekolah
dasar paling banyak, yaitu 3.137 jiwa, dan kecamatan dengan jumlah penduduk usia sekolah dasar paling sedikit adalah Kecamatan Jailolo Timur dengan jumlah
45 613 jiwa. Angka Partisipasi Kasar SDMI paling banyak dijumpai di Kecamatan
Loloda, yaitu sebanyak 98.966 dan yang paling sedikit adalah di Kecamatan Jailolo Timur dengan jumlah 58.678.
Tabel 4.6 Proyeksi Penduduk Usia 7-12 Tahun Menurut Kecamatan
di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2007 No.
Kecamatan 2005
2006 2007
1 Jailolo 3.093 3.137 3.180
2 Jailolo
Timur 605 613 622
3 Jailolo Selatan
2.319 2.351
2.384 4
Sahu 1.249 1.267 1.284 5 Sahu
Timur 997 1.011
1.025 6
Ibu 1.298 1.316 1.334 7
Ibu Selatan
1.392 1.412 1.431 8
Ibu Utara
1.014 1.029 1.043 9
Loloda 1.533 1.555 1.576
TOTAL 13.500 13.691 13.879
Sumber: Dinas Pendidikan dan Pariwisata Kabupaten Halmahera, 2007
Jumlah guru sekolah dasar di Kabupaten Halmahera Barat ada sebanyak 1.537 orang, dengan rincian Kecamatan Jailolo memiliki 419 orang, Kecamatan
Jailolo Timur 14 orang, Kecamatan Jailolo Selatan 521 orang, Kecamatan Sahu 98 orang, Kecamatan Sahu Timur 116 orang, Kecamatan Ibu 87 orang, Kecamatan
Ibu Selatan 81 orang, Kecamatan Ibu Utara 77 orang dan Kecamatan Loloda mempunyai 124 orang guru. Total keseluruhan guru mulai dari sekolah dasar
sampai dengan sekolah menengah umum adalah sebanyak 2.370 orang.
Tabel 4.7 Jumlah Guru Menurut Sekolah dan Kecamatan di Kabupaten
Halmahera Barat Tahun 2007 No.
Kecamatan SD
MI SLTP
MTs SMU
MA SMK
1 Jailolo 419 9 152 24 60 22 20
2 Jailolo Timur
14 12 0 3
Jailolo Selatan 521
17 51
34 14
14 4 Sahu
98 0 91 42 0 62
5 Sahu Timur
116 0 6 Ibu
87 0 88 45 0
7 Ibu Selatan
81 0 8 Ibu
Utara 77 0
9 Loloda 124 0 38
TOTAL 1.537 38
458 58
161 36
82
Sumber: Dinas Pendidikan dan Pariwisata Kabupaten Halmahera, 2007
Program Keluarga Berencana KB selama ini gencar dikumandangkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk mengontrol atau mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama
46 ibu dan balita. Dengan adanya program KB memungkinkan seorang ibu untuk
mengatur jarak kelahiran dan jumlah anak yang diinginkan. Kecamatan Jailolo merupakan kecamatan dengan jumlah akseptor aktif dan
akseptor baru paling banyak, yaitu 3.127 akseptor dan 175 akseptor. Kecamatan yang memiliki akseptor aktif paling sedikit adalah Kecamatan Jailolo Selatan
dengan jumlah akseptor aktif sebanyak 847 akseptor. Sedangkan Kecamatan Ibu Selatan dan Kecamatan Ibu Utara merupakan kecamatan dengan jumlah akseptor
baru paling sedikit, yaitu sebanyak 94 akseptor. Salah satu program pelayanan masyarakat yang penting adalah pelayanan
kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan penduduk dan tingkat kesejahteraan penduduk suatu wilayah. Produktivitas
manusia akan maksimal jika tidak mengalami keluhan kesehatan. Di Halmahera Barat terdapat 8 puskesmas dan 20 puskesmas pembantu. Baik puskesmas
maupun puskesmas pembantu telah disediakan di tiap-tiap kecamatan. Jumlah puskesmas di tiap-tiap kecamatan berjumlah 1 satu unit, kecuali untuk
Kecamatan Ibu Utara tidak memiliki puskesmas maupun puskesmas pembantu. Untuk puskesmas pembantu jumlahnya berbeda antar kecamatan. Kecamatan
yang memiliki puskesmas pembantu paling banyak adalah Kecamatan Loloda, yaitu sebanyak 5 unit. Kecamatan Jailolo Timur, Kecamatan Sahu dan Kecamatan
Ibu Selatan hanya memiliki satu puskesmas pembantu. 1.3
Kondisi Ekonomi
Sumber mata pencaharian utama masyarakat di Kecamatan Jailolo Selatan selaras dengan potensi sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut yakni,
mayoritas mengandalakan hasil pertanian-perladangan, pemanfaatan hasil hutan, pemanfaatan hasil laut nelayan, dan sebagian yang lain adalah peternak, berburu
serta pemanfaatan dan pengarapan lahan hutan lainnya. Sebagian kecil masyarakat lainnya adalah berdagang, Pegawai Negeri Sipil PNS, guru dan militer dan
polisi. Ketergantungan masyarakat pada dunia pertanian dan pemanfaatan hutan dan laut adalah yang paling tinggi. Hal ini menjadi corak dan karakteristik
tersendiri bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Jailolo Selatan Halmahera Barat.
47 Potensi sumber daya pertanian yang ada di Kabupaten Halmahera Barat,
terdiri dari: 1 Potensi lahan pertanian, dan 2 Potensi sumber daya manusia pertanian. Potensi lahan pertanian lahan basah, lahan kering dan lahan tidur yang
cukup besar, diperkirakan mencapai 156.663 Ha, sementara yang baru diusahakan kurang lebih 23.249 Ha atau hanya 18,84. Potensi sumber daya manusia
pertanian, terdiri dari: 1 Kelompok tani yang berjumlah kurang lebih 199 KT, dan 2 Petugas teknis, terdiri dari PPL dan petugas kecamatan PPK.
Di atas lahan tersebut telah diusahakan untuk pengembangan tanaman pangan, terdiri dari padi sawah Kec. Jailolo, Sahu Timur dan Ibu Selatan, padi
lading sembilan Kecamatan, jagung Kec. Jailolo, Jailolo Selatan, Jailolo Timur, Sahu, Sahu Timur, Ibu Selatan dan Ibu, Kedelai Kec. Jailolo, Jailolo Selatan dan
Sahu Timur, kacang tanah Kec. Jailolo, Jailolo Timur, Sahu, Sahu Timur, Ibu dan Ibu Utara dan umbi-umbian Kec. Ibu, Ibu Utara dan Loloda dengan total
keseluruhan seluas 2.846 Ha. Pola pertanian bagi petani peladagan di Kecamatan Jailolo Selatan
umumnya dilakukan secara tradisional dan hanya pada musim hujan. Hal ini disebabkan oleh faktor sumberdaya alam iklim, tanah, air, topografi, dan lain-
lain, dan sumberdaya manusia yang kurang mendukung, sehingga lahan kering belum terkelola dengan baik yang mengakibatkan produktivitasnya tetap rendah.
Keterbatasan agroekosistem lahan kering di Kecamatan Jailolo Selatan tercermin dari topografi dataran rendah, relatif rendahnya kesuburan tanah, struktur lempung
berpasir dengan hanya 3-4 bulan basah dan curah hujan yang termasuk rendah 1200-1600tahun.
Untuk mengatasi paceklik beras, petani umumnya mengusahakan tanaman jagung, kacang tanah, atau singkong. Produksi jagung yang mereka hasilkan
relatif rendah 2 tonHa, kacang tanah sekitar 650 kgHa karena tanpa pemeliharan intensif, menggunakan varietas lokal serta marjinalnya lahan kering yang mereka
usahakan. Sementara Farm Record Keeping FRK menunjukkan pendapatan petani masih sangat rendah, sekitar Rp. 2 jutaKKtahun BPS Halmahera Barat,
2010. Pengembangan buah-buahan, terdiri dari jeruk Kec. Sahu dan Sahu Timur,
rambutan Kec. Jailolo, Sahu, Sahu Timur, durian Kec. Jailolo, Sahu, Sahu
48 Timur, pisang 9 kecamatan, langsat Kec. Jailolo, Sahu, Sahu Timur, Ibu, salak
Kec. Ibu dengan total keseluruhan seluas + 655 Ha. Pengembangan sayur- sayuran, terdiri dari cabe keriting, bawang, tomat, ketimun, dll. Terkonsentrasi di
Kec. Jailolo, Jailolo Selatan, Sahu, Sahu Timur, Ibu, dengan total keseluruhan seluas 461 Ha. Pengembangan ternak; populasi ternak sapi telah mencapai 6.709
ekor, serta kambing 7.189 ekor. Jumlah tersebut, khususnya sapi dirasakan masih kurang seiring 15.000 ekor ternak sapi untuk mengembalikan kejayaan Halmahera
Barat sebagai daerah lumbung ternak di Kabupaten Halmahera Barat. Potensi kehutanan di Kabupaten Halmahera Barat, dengan luas kawasan hutan +
246.500 Hektar, yang terdiri dari: 1 Hutan Lindung: + 79.500 Hektar, 2 Hutan Produksi: + 4.250 Hektar, 3 Hutan Produksi Terbatas: + 27.250 Hektar, 4 Areal
Penggunaan Lain: + 39.250 Hektar, dan 5 Hutan Produksi Konsaliran Daservasi: + 96.250 Hektar. Daerah Aliran Sungai DAS terdiri atas 3 tiga aliran DAS
besar, yaitu: Sungai Akelamo, Sungai Ngibut dan Sungai Sidangoli dan sejumlah sub-sub DAS lainnya. Beberapa kawasan hutan di Kabupaten Halmahera Barat
yang tergolong kritis dan terbuka yang luasnya + 10.000 Hektar. Perbenihan tanaman hutan dapat dilihat dari terdapat beberapa kelompok
tani dan usahawan golongan menengah yang telah membangun usaha perbenihan tanaman hutan. Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam di Kabupaten
Halmahera Barat, sebagai berikut: 1 Perlindungan hutan dan pengendalian kebakaran hutan, 2 Keanekaragaman hayati yang teridir dari; a Flora tanaman:
anggrek, kulit kayu dan jenis-jenis tanaman lokal lainnya dan b Fauna hewan: burung bidadari jailolo selatan dan hutan talaga rano dan wallet loloda; 3
Wisata alam, terdiri atas: a Wisata pantai: hutan bakau, dan b Wisata hutan: air terjun dan telaga.
Pengembangan ternak ayam ras petelur yang pada tahun-tahun sebelumnya belum diusahakan, maka pada Tahun 2006 telah diusahakan dengan jumlah
populasi 7.504 ekor menjadi 15.500 ekor pada Tahun 2007 yang berlokasi di Kec. Jailolo. Namun dirasakan saat ini produksi telur di Kabupaten Halmahera Barat
masih kurang dan belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga masih dipasok dari luar daerah. Untuk itu masih dibutuhkan penambahan
49 sebanyak kurang lebih 20.000 – 30.000 ekor ternak ayam ras petelur lagi dengan
perhitungan produksi telur sebanyak 35.500 – 45.500 butirTahun. Karakteristik iklim di Kecamatan Jailolo Selatan pada umumnya beriklim
tropis dengan curah hujan rata-rata 1500-3500 mmtahun dan memiliki 2 musim yaitu: 1 Musim Utara yaitu pada bulan Oktober dan musim pancaroba pada bulan
April, dan 2 Musim Selatan yaitu pada Bulan April-September yang diselingi dengan angin timur dan pancaroba pada bulan September. Kondisi tanah yang
terdapat pada wilayah Kecamatan Jailolo Selatan terdiri dari: 1 Jenis Tanah Andosol: - Ha, 2 Jenis Tanah Latosol: 33170.51 Ha, 3 Jenis Tanah Podsolik
Merah Kuning: 201,78 Ha, dan 4 Jenis Tanah Regosol: - Ha. Penggunaan lahan di Kecamatan Jailolo Selatan pada umumnya didominasi
oleh hutan lindung dengan luas areal 14586.21 Ha hutan produksi terbatas adalah 2942.66 Ha dan hutan produksi yang dapat dikonversi adalah; 1 Hutan produksi
yang dikonversi seluas 1126.48; 2 Hutan lindung seluas 14586.21 Ha sedangkan hutan produksi terbatas adalah 2942.66 Ha.
Tingkat perekonomian suatu daerah dapat diketahui dari pendapatan domestik bruto daerah tersebut. Besarnya pendapatan daerah tersebut menandakan
juga besarnya tingkat kesejahteraan penduduk. Untuk melihat jumlah pendapatan Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat melalui PDRB-nya. Pada Tahun 2006
tercatat PDRB Kabupaten Halmahera Barat sebesar 219.621,06 juta untuk semua sektor meliputi Pertanian; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan;
Listrik, gas dan Air Minum; Bangunan; Perdagangan, Hotel Restoran; Angkutan dan Komunikasi; Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; dan Jasa-
Jasa. Jumlah ini meningkat dari Tahun 2005 yang sebesar 205.954,22 juta. Upaya meningkatnya jumlah PDRB Kabupaten Halmahera Barat
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Sektor yang memberikan sumbangan terbesar adalah sektor pertanian. Sektor ini merupakan
sektor yang menyerap tenaga kerja cukup banyak dibanding sektor lainnya. Keadaan usaha industri di Kabupaten Halmahera Barat sampai Tahun 2007,
sebagai berikut:
50
Tabel 4.8 Usaha Industri di Kabupaten Halmahera Barat Sampai Tahun 2007
No. Jenis Industri
Jumlah Perusahaan
Jumlah TK Orang
Jumlah Investasi Rp
1 Industri BesarSedang
3 2.073
11.300.000.000 2 Industri
Kecil 730
3.650 36.500.000.000
3 Industri Rumah Tangga
1.460 7.300
43.800.000.000 JUMLAH
2.193 13.023
91.600.000.000
Sumber: BPS Kabupaten Halmahera Barat, 2007.
Keadaan Usaha perdagangan di Kabupaten Halmahera Barat sampai Tahun 2007, sebagai berikut:
Tabel 4.9 Usaha Industri di Kabupaten Halmahera Barat Sampai Tahun 2007
No Jenis Industri
Jumlah Perusahaan
Jumlah TK Orang
Jumlah Investasi Rp
1 Perdagangan Besar
28 280
280.000.000.000 2 Perdagangan
Sedang 90
3.650 45.000.000.000
3 Perdagangan Kecil
1.460 7.300
73.000.000 JUMLAH
1.578 11.230 325.073.000.000
Sumber: BPS Kabupaten Halmahera Barat, 2007
4.4 Kondisi Budaya