Pemberdayaan Kelembagaan TINJAUAN PUSTAKA

19 belenggu kemiskinan, dan keterbelakangan. Kedua, memperkuat posisi lapisan masyarakat dalam struktur ekonomi dan kekuasaan. Prijono dan Pranarka, 1996

2.4 Pemberdayaan Kelembagaan

Pada dasarnya terdapat beragam makna tentang pemberdayaan kelembagaan, namun keseluruhan pegertian tersebut mengacu pada makna dasar dari pemberdayaan itu sendiri yang berarti “Memberikan sumberdaya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan kepada warga untuk meningkatkan kemampuan merka dalam menentukan masa depannya sendiri dan berpartisipasi dalam dan mempengaruhi kehidupan dari masyarakatnya” Ife, 1995: 182. Dapat dikatakan juga bahwa pemberdayaan adalah “Perluasan aset-aset dan kemampuan-kemampuan masyarakat miskin dalam menegosiasikan dengan mempengaruhi, mengontrol, serta mengendalikan tanggung jawab lembaga- lembaga yang mempengaruhi kehidupannya” Narayan et al, 2002:11. Pemberdayaan juga berarti kemampuan individu dan komunitas untuk mengontrol lingkungannya dengan menciptkan kemampuan menganalisis masalah mereka, mengidentifikasi sebab-sebabnya, menetapkan prioritas, dan memperoleh pengetahuan baru secara mandiri conscientization Freire, 1972: 13. Menurut Ife 1995:61-64, pemberdayaan termasuk di dalamnya penguatan kelembagaan masyarakat mesti memuat dua pengertian kunci yakni kekuasaan dan kelompok lemah. Kekuasaan di sini diartikan bukan hanya menyangkut kekuatan politik namun mempunyai arti luas yang merupakan penguasaan masyarakat atas: 1 Power over personal choices and life chances. Kekuasaan atas pilihan-pilhan personal dan kesempatan-kesempatan hidup, kemampuan dalam membuat keputusan-keputusan mengenai pilihan hidup, tempat tinggal dan pekerjaan dan sebagainya. 2 Power over the definition of need. Kekuasaan atas pendefinisian kebutuhan, kemampuan menentukan kebutuhan selaras dengan aspirasi dan keinginan. 3 Power over ideas. Kekuasaan atas ide atau gagasan, kemampuan mengekspersikan dan menyumbang gagasan dalam interaksi, forum dan diskusi secara bebas dan tanpa tekanan. 4 Power over institutions. Kekuasaan atas lembaga-lembaga, kemampuan menjangkau, menggunakan dan mempengaruhi lembaga-lembaga masyarakat seperti; lembaga pendidikan, 20 kesehatan, keuangan serta lembaga-lembaga pemenuh kebutuhan hidup lainnya. 5 Power over resources. Kekuasaan atas sumber daya, kemampuan memobilisasi sumber daya formal dan informal serta kemasyarakatan dalam memenuhi kebutuhan hidup. 6 Power over economic activity. Kekuasaan atas aktivitas ekonomi kemampuan memanfaatkan dan mengelola mekanisme produksi, distribusi serta pertukaran barang dan jasa. 7 Power over reproduction. Kekuasaan atas reproduksi, kemampuan dalam kaitannya dengan proses reproduksi dalam arti luas seperti pendidikan, sosialisasi, nilai dan prilaku bahkan kelahiran dan perawatan anak. Dalam pengetian ini maka pemberdayaan dan penguatan masyarakat beserta kelembagaan yang dimilikinya dapat diartikan sebagai tujuan dan proses sekaligus. Sebagai tujuan, pemberdayaan adalah suatu keadaan yang ingin dicapai, yakni masyarakat yang memiliki kekuatan atau kekuasaan dan keberdayaan yang mengarah pada kemandirian sesuai dengan tipe- tipe kekuasaan yang disebutkan sebelumnya. Dengan demikian maksud dan tujuan Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Masyarakat adalah: 1 Untuk mewujudkan partisipasi sosial masyarakat melalui perorangan, lembaga-lembaga sosial masyarakat serta dunia usaha dalam melaksanakan usaha-usaha kesejahteraan sosial. 2 Mendelegasikan sebagian tugas kepada institusi sosial di daerah dalam menyusun rencana, melaksanakan dan mengendalikan pemberdayaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial secara terukur dan akuntabel di daerahnya masing-masing. 3 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, organisasi dan manajemen mitra-mitra kerja untuk mewujudkan pelayanan sosial yang profesional.

2.5 Ekologi Komunitas Petani perladangan