Kadar Air dan Zat Menguap

20 Tabel 8. Rekapitulasi data rata-rata hasil analisis fisikokimia sabun mandi dengan NaOH 35 Konsentrasi tepung tapioka Analisis 2,5 5 7,5 Kadar air dan zat menguap 13,925 13,695 13,615 13,520 Jumlah asam lemak 78,705 78,300 78,060 77,615 Kadar fraksi tak tersabunkan 7,490 7,665 7,645 7,385 Bahan tak larut dalam alkohol 0,765 0,755 0,760 0,760 Kadar alkali bebas yang dihitung sebagai NaOH 0,045 0,025 0,045 0,020 Minyak mineral negatif negatif negatif negatif Derajat keasaman pH 9,735 9,750 9,700 9,815 Stabilitas emulsi 85,110 83,805 84,995 85,520 Stabilitas busa 86,395 85,350 88,540 85,585 Kekerasan sabun 3,665 3,520 3,310 3,135

1. Kadar Air dan Zat Menguap

Jumlah air yang terkandung dalam suatu bahan disebut kadar air. Pengukuran kadar air dan zat menguap pada suatu bahan perlu dilakukan karena air dapat mempengaruhi kualitas sabun yang dibuat. Spitz 1996 menjelaskan bahwa semakin banyak air yang terkandung dalam sabun maka akan membuat sabun menjadi semakin mudah menyusut atau habis pada saat digunakan. Ketaren 1986 menjelaskan bahwa proses oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dan minyak atau lemak. Oksidasi biasanya dimulai dengan pembentukan peroksida dan hidroperoksida. Tingkat selanjutnya ialah terurainya asam-asam lemak disertai dengan konversi hidroperoksida menjadi aldehid dan keton serta asam-asam lemak bebas. Senyawa aldehid dan keton yang dihasilkan dari lanjutan reaksi oksidasi ini memiliki sifat mudah menguap seperti alkohol. Di dalam buku SNI 1994 kadar air dan zat menguap maksimal 15 . Kadar sebesar itu akan menyebabkan sabun yang dihasilkan cukup keras sehingga akan lebih efisien dan lebih awet. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua sabun memiliki nilai kadar air dan zat 21 menguap sesuai dengan yang disyaratkan SNI, karena berkisar antara 13,470 – 14,810 . Data hasil analisis kadar air dan zat menguap dapat dilihat pada Gambar 6. Keterangan : SNI mensyaratkan bahwa kadar air dan zat menguap maksimal 15 Gambar 6. Histogram hubungan antara konsentrasi NaOH, tepung tapioka, kadar air dan zat menguap Hasil analisis keragaman pada Lampiran 4 bagian b menunjukkan bahwa konsentrasi NaOH dan tepung tapioka yang ditambahkan pada sabun berpengaruh nyata terhadap kadar air dan zat menguap sabun yang dihasilkan dengan tingkat kepercayaan 95 ✂ =0,05. Hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 4 bagian c menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi tepung tapioka menunjukkan perbedaan yang nyata. Begitu pula halnya dengan konsentrasi NaOH, hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 4 bagian d menunjukkan bahwa NaOH 30 berbeda nyata dengan konsentrasi NaOH 35 . Jika dilihat pada Gambar 6. seiring meningkatnya konsentrasi tepung tapioka maka justru menurunkan kadar air sabun yang dihasilkan. Jadi, penambahan tepung tapioka pada formulasi sabun dapat mengurangi kadar air sabun. Perbedaan penggunaan konsentrasi NaOH juga dapat KADAR AIR DAN ZAT MENGUAP 10 11 12 13 14 15 16 2,5 5 7,5 Konsentrasi Tepung Tapioka K a d a r A ir NaOH 30 NaOH 35 SNI 22 mempengaruhi kadar air, karena dari Gambar 6. itu pula dapat dilihat bahwa sabun yang dibuat dengan menggunakan konsentrasi NaOH 35 memiliki kadar air yang lebih rendah dari sabun yang menggunakan konsentrasi NaOH 30 . Jadi, makin tinggi konsentrasi NaOH yang digunakan, maka makin dapat mengurangi kadar air sabun.

2. Jumlah Asam Lemak