ALAT-ALAT RANCANGAN PERCOBAAN METODOLOGI

11

III. METODOLOGI

A. BAHAN-BAHAN

1. Bahan Baku

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sabun antara lain minyak jarak pagar, larutan NaOH 30 , larutan NaOH 35 , air destilasi, tepung tapioka.

2. Bahan Kimia

Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis sabun antara lain HCl 10 , KOH beralkohol 0,5 N, HCl 0,5 N, alkohol netral etanol 95 , indikator phenolphtalein, BaCl 20 , H 2 SO 4 1 N dan air destilasi.

B. ALAT-ALAT

Alat-alat yang digunakan untuk membuat sabun antara lain gelas piala 500 ml, pengaduk, pipet, sudip, gelas ukur berbagai ukuran, timbangan digital, cetakan, pisau, thermometer, magnetic stirrer, hot plate with stirrer. Alat-alat yang digunakan untuk analisis sabun antara lain cawan keramik, tabung reaksi, gelas piala, gelas ukur, pipet, penangas air, penangas uap, timbangan digital, labu cassia, thermometer, erlenmeyer, krus Gooch, oven, hot plate with stirrer , desicator, pH meter.

C. METODE PENELITIAN

Ada beberapa tahap dalam melakukan penelitian yaitu 1 analisis proksimat biji jarak pagar, 2 pembuatan sabun, 3 karakterisasi sabun.

1. Analisis Proksimat Biji Jarak Pagar

Tujuan dilakukannya tahap ini ialah untuk mengetahui secara kuantitatif kandungan zat dari biji jarak pagar yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat dan derajat keasaman pH. 12

2. Proses Pembuatan Sabun

Formula untuk membuat sabun di sini berdasarkan bilangan penyabunan yang dimiliki oleh minyak jarak pagar. Sabun mandi dibedakan berdasarkan penambahan tepung tapioka yaitu 0 , 2,5 dan 5 dan 7,5 , dan konsentrasi pelarut NaOH yang digunakan yaitu 30 dan 35 lihat Tabel. 4 Tabel 3. Formulasi pembuatan sabun mandi tanpa tepung tapioka Bahan Baku gram Minyak jarak pagar 68,34 68,34 NaOH 30 atau 35 31,66 31,66 Total 100 100 Tabel 4. Formulasi pembuatan sabun mandi opaque Formula I II III IV Minyak jarak pagar + NaOH 100 92,5 90 87,5 Tepung tapioka 2,5 5 7,5 Air destilasi 5 5 5 Jumlah 100 100 100 100 Proses pembuatan sabun dimulai dengan menaikkan suhu minyak jarak pagar hingga mencapai 70°C, kemudian ditambahkan pelarut NaOH sambil diaduk dan tunggu hingga mengental seperti pasta kekuningan. Setelah itu ditambahkan tepung tapioka baru kemudian air destilasi hingga homogen dan tercampur sempurna. Selama proses tersebut, suhu dijaga pada suhu 70 – 80 °C. Setelah itu sabun bisa dicetak dan ditunggu hingga sabun mengeras. Untuk sabun yang tanpa tapioka sebelum dicetak dikeringkan dahulu sampai dengan kadar air 15 baru dicetak. Diagram alir pembuatan sabun bisa dilihat pada Lampiran 1. 13

3. Karakterisasi Sabun

Analisis yang dilakukan pada sabun yang dihasilkan mengacu pada SNI 1994 yang lengkapnya bisa dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Syarat mutu sabun mandi Jenis Uji Syarat Mutu Kadar air dan zat menguap pada 105° C, bb Maks 15 Jumlah asam lemak, bb Min 70 Kadar fraksi tak tersabunkan, bb Maks 2,5 Kadar bagian tak larut dalam alkohol, bb Maks 2,5 Kadar alkali bebas dihitung sebagai kadar NaOH, bb Maks 0,1 Kadar minyak mineral, bb Negatif Sumber : SNI 1994 Uji kesukaan oleh panelis dilakukan melalui uji organoleptik terhadap konsentrasi NaOH dan tepung tapioka pada sabun-sabun yang dihasilkan. Uji organoleptik di sini meliputi uji penerimaan panelis terhadap tekstur, penampakan, dan pembusaan sabun, serta kesan lembut dan kesan kesat pada kulit. Panelis yang dipilih termasuk kategori panelis tidak terlatih dan kesemuanya merupakan anggota masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan sabun mandi khususnya sabun mandi opaque.

4. Penentuan Sabun Terbaik

Sabun mandi terbaik mengacu pada hasil analisis fisiko kimia dan uji organoneptik, kemudian dilanjutkan dengan metode pembobotan.

D. RANCANGAN PERCOBAAN

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini ialah rancangan acak lengkap dengan dua faktor. Adapun faktor yang dikaji ialah konsentrasi pelarut NaOH yakni 30 dan 35 dan konsentrasi tepung tapioka yakni 0, 2,5, 5 dan 7,5 yang dihitung dari jumlah gram sabun yang dihasilkan. 14 Model matematisnya ialah sebagai berikut : Y ijk = µ +A i + B j + İ k ij Y ijk = variabel tanggapan hasil observasi ke-k yang terjadi karena pengaruh taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B µ = nilai tengah populasi rata-rata yang sebenarnya A i = pengaruh konsentrasi pelarut NaOH taraf ke-i i=1,2 B j = pengaruh konsentrasi tepung tapioka taraf ke-j j=1,2,3,4 İ k ij = galat eksperimen 15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL ANALISIS PROKSIMAT BIJI JARAK PAGAR

Biji jarak pagar yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari laboratorium Biologi IPB Baranangsiang, yang bibitnya berasal dari provinsi Nusa Tenggara Barat. Biji jarak pagar yang dipilih ialah biji jarak pagar dengan kualitas menengahgrade B. Biji jarak pagar sebelum diekstrak minyaknya untuk kemudian dijadikan sabun mandi, terlebih dahulu dianalisis kandungan kimianya. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kandungan kimia biji jarak pagar No. Jenis Zat Jumlah rata-rata 1. Kadar Air bb 5,54 2. Kadar Abu bb 0,36 3. Kadar Lemak bb 47,25 4. Kadar Protein bb 24,60 5. Kadar Karbohidrat bb 12,13 6. pH 7,4 Biji jarak pagar mempunyai khasiat yang baik untuk kesehatan kulit, sehingga akan bagus sekali jika minyaknya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun mandi. Pengkonversian dari biji jarak pagar menjadi sabun mandi tentunya akan meningkatkan nilai tambah dari tanaman jarak pagar itu sendiri, karena selama ini tanaman tersebut masih jarang digunakan dan kebanyakan hanya sebatas sebagai tanaman pemagar suatu lahan. Gambar 3. Biji Jarak Pagar Jatropha curcas seed