Minyak Mineral Derajat Keasaman pH

27 Semua nilai tersebut masuk dalam syarat SNI, karena SNI mensyaratkan bahwa kadar alkali bebas yang dihitung sebagai kadar NaOH maksimal 0,1 . Data hasil analisis kadar alkali bebas yang dihitung sebagai kadar NaOH dapat dilihat pada Gambar 10. Hasil analisis keragaman dengan tingkat kepercayaan 95 ☎ =0,05 menunjukkan bahwa baik konsentrasi NaOH maupun tepung tapioka tidak mempengaruhi secara nyata kadar alkali bebas yang dihitung sebagai kadar NaOH yang terkandung dalam sabun. Hasil analisis keragaman ini dapat dilihat pada Lampiran 8 bagian b. Keterangan : SNI mensyaratkan bahwa kadar alkali bebas yang dihitung sebagai NaOH maksimal 0,1 Gambar 10. Histogram hubungan antara konsentrasi NaOH, tepung tapioka dan kadar alkali bebas yang dihitung sebagai kadar NaOH

6. Minyak Mineral

Di dalam situs http:www.britannica.com, 2004 dijelaskan bahwa minyak mineral merupakan cairan minyak yang jernih, tidak berwarna dan merupakan hasil samping dari destilasi minyak bumi. Minyak mineral ialah zat yang tetap sebagai minyak dan pada penambahan air akan terjadi emulsi antara air dan minyak yang ditandai KADAR ALKALI BEBAS YANG DIHITUNG SEBAGAI NaOH 0,05 0,1 2,5 5 7,5 Konsentrasi Tepung Tapioka A lk a li B e b a s y a n g D ih it u n g S e b a g a i N a O H NaOH 30 NaOH 35 SNI 28 dengan kekeruhan. Mineral merupakan senyawa yang mengandung unsur logam. Minyak mineral berarti minyak yang mengandung unsur logam. SNI 1994 mensyaratkan kadar minyak mineral haruslah negatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua sabun yang dihasilkan memberikan hasil negatif yang menyatakan bahwa tiap-tiap sabun tersebut tidak mengandung minyak mineral dan masuk dalam syarat SNI.

7. Derajat Keasaman pH

Cavitch 1997 menjelaskan bahwa derajat keasaman atau pH mengukur tingkat keasaman dari suatu substansi dalam sebuah larutan. Sebuah substansi yang terurai di dalam air dan dapat meningkatkan konsentrasi ion hidrogen H + suatu larutan disebut zat asam memiliki nilai di bawah 7 pada skala pH. Sebuah substansi yang terurai di dalam air dan dapat meningkatkan ion hidroksilhidroksida OH - suatu larutan disebut zat basa memiliki nilai di atas 7 pada skala pH. Makin tinggi nilai pH, makin rendah konsentrasi ion hidrogen dan artinya makin sedikit substansi yang bersifat asam. Wasitaatmadja 1997 menjelaskan bahwa derajat keasaman pH merupakan paramater yang sangat penting dalam suatu produk kosmetik karena pH dari kosmetik yang dipakai mempengaruhi daya absorbsi kulit. Kosmetik dengan pH yang sangat tinggi atau sangat rendah dapat meningkatkan daya absorbsi kulit sehingga kulit menjadi teriritasi. Jellinek 1970 menjelaskan bahwa pH sabun umumnya berkisar antara 9,5 – 10,8. Kulit normal memiliki pH sekitar 5. Mencuci dengan sabun akan meningkatkan nilai pH kulit untuk sementara, akan tetapi kenaikan tersebut tidak akan melebihi nilai 7. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua sabun memiliki nilai pH berkisar antara 9,375 – 9,815. Data hasil analisis derajat keasaman pH dapat dilihat pada Gambar 11. Hasil analisis keragaman dengan tingkat kepercayaan 95 ✆ =0,05 pada Lampiran 10 bagian b menunjukkan bahwa tepung tapioka tidak mempengaruhi secara nyata derajat keasaman pH yang 29 terkandung dalam sabun, namun konsentrasi NaOH berpengaruh. Hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 10 bagian c menunjukkan bahwa konsentrasi NaOH 30 dan 35 memberikan pengaruh yang nyata pada pH sabun. Gambar 11. Histogram hubungan antara konsentrasi NaOH, tepung tapioka dan derajat keasaman pH Pada Gambar 11. dapat dilihat bahwa konsentrasi NaOH memang berpengaruh nyata terhadap pH sabun. Semakin tinggi konsentrasi NaOH yang digunakan, maka semakin tinggi pH sabunnya. Walaupun dengan komposisi NaOH yang sama, namun jika konsentrasinya berbeda tentu saja akan membedakan pH sabunnya. Sabun yang dibuat dengan konsentrasi NaOH yang tinggi, maka sabun yang dihasilkan akan memiliki pH yang tinggi pula. Artinya sabun tersebut semakin bersifat basa.

8. Stabilitas Emulsi