Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Oryza sativa

5.3.5. Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Oryza sativa

Berdasarkan hasil penilaian diperoleh luasan tiap kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah seperti pada Gambar 17 dan Gambar 18. Hasil analisis menunjukan bahwa sebagian besar kesesuaian lahan aktual untuk tanaman padi adalah sesuai marginal S3 dengan persentase 19,64 , seperti tersaji pada Tabel 22. Tabel 22 Kesesuaian lahan tanaman Padi Sawah No Kesesuaian lahan Aktual Kelas Kesesuaian Faktor pembatas Luas ha 1 S1 - 2.157 0,69 2 S2 Lereng, bulan kering, PH, KTK 15.148 4,84 3 S3 Lereng, kedalaman efektif, singkapan batuan, drainase, PH dan KTK 61.482 19,64 4 N Lereng 47.321 15,11 5 Tidak Dinilai - 186.972 59,72 No Kesesuaian Lahan Potensial Kelas Kesesuaian Faktor pembatas Luas ha 1 S1 - 14.230 4,55 2 S2 Lereng, bulan kering 9.145 2,92 3 S3 Lereng, kedalaman efektif dan singkapan batuan 55.412 17,70 4 N Lereng 47.321 15,11 5 Tidak Dinilai - 186.972 59,72 Hasil perhitungan pada keadaan aktual menunjukkan bahwa kesesuaian lahan aktual S1 sangat sesuai untuk tanaman padi hanya seluas 2.156 ha atau 0,69 dari luas wilayah penelitian yang berada pada kebun campuran 1.207 ha dan sawah 950 ha, kelas kesesuaian S2 cukup sesuai dengan luas 15.148 ha atau 4,84 terdapat pada kebun campuran 11.388 ha, sawah 2.103 ha, semak 857 ha dan lahan terbuka 800 ha, kelas kesesuaian S3 sesuai marginal terdapat sebanyak 61.481 ha atau 19,64 yang terdapat pada kebun campuran 51.972 ha, sawah 6.709 ha, semak 1.621 ha dan lahan terbuka 1.178 ha, sedangkan lahan yang tidak sesuai untuk tanaman padi 15,11 47.321 ha yang berada pada kebun campuran 41.133 ha, semak 3.465 ha, sawah 1.327 ha dan lahan terbuka 1.395 ha. Faktor penghambat lahan yang tidak sesuai N sangat dipengaruhi faktor kemiringan lereng, sedangkan faktor pembatas kelas kesesuaian lahan juga disebabkan oleh kemiringan lereng, drainase cepat, bahaya erosi, retensi hara, ketersedian air dan potensi mekanisasi. Banyaknya lahan-lahan yang tidak sesuai untuk pengembangan tanaman padi disebabkan oleh kemiringan lereng mulai dari agak terjal, terjal sampai curam dengan topografi lahan yang berbukit, sehingga sulit untuk dilakukan perbaikan lahan dengan pengolahan tingkat sedang yang biasa dilakukan oleh petani. Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesesuaian lahan tersebut adalah, pengapuran dan penambahan bahan organik, pembuatan irigasipengairan, perbaikan sistem drainase. Dari kesesuaian lahan potensial tanaman padi, masih didominasi oleh kesesuaian lahan S3 sesuai marginal yaitu seluas 55.412 ha atau 17,70 yang terdiri dari kebun campuran 46.277 ha, sawah 6.521 ha, semak 1.506 ha dan lahan terbuka 1.106 ha. Kelas kesesuaian lahan S1 Sangat Sesuai adalah 14.230 ha atau 4,55 dari luas wilayah penelitian, berupa kebun campuran 10.555 ha, sawah 2.511 ha, semak 464 ha dan lahan terbuka 699 ha. Kelas kesesuaian lahan potensial S2 yaitu seluas 9.145 ha atau 2,92 , terdiri dari kebun campuran 7.734 ha, sawah 730 ha, semak 509 ha dan lahan terbuka 173 ha. Lahan yang tidak sesuai untuk pengembangan tanaman padi adalah 15, 11 47.321 ha berupa kebun campuran 41.134 ha, sawah 1.327, semak 3.465 ha dan lahan terbuka 1.395 ha. Berdasarkan kesesuaian lahan di atas, maka pengembangan sapi potong berpeluang untuk dikembangkan dengan sistem integrasi sapi potong dengan tanaman padi. Kendala yang dihadapi adalah kontinuitas ketersedian jerami padi dan kualitas yang masih rendah, sehingga diperlukan sebuah tempat penyimpanan dan teknologi pengolahan jerami padi. Gambar 17 Peta kesesuaian lahan aktual tanaman Padi Sawah. Gambar 18 Peta kesesuaian potensial tanaman Padi Sawah.

5.4. Ketersedian Hijauan Makanan Ternak