Tabel 4 Kriteria penilaian lingkungan ekologis ternak sapi gembala
Karakteristik Kesesuaian Lingkungan Sapi Gembala
Sesuai S Tidak Sesuai N
Rejim Temperatur t
Suhu rata-rata °C 18-37
18,37 Kelembaban
60-90 60,90
Ketersediaan Air
Bulan kering 100 mm ≤ 8
8 Curah HujanTahun mm
750-4000 750,4000
Keberadaan Sumber Air Ada
Tidak Ada
Kualitas Air q
pH Air 6,5-9,0
6,5, 9,0
Terrain s
Lereng ≤ 40
40 Elevasi
≤ 1.250 1.250
Batuan ≤ 50
50 Modifikasi dari kriteria tidak sesuai
3.3.3. Identifikasi Tingkat Ketersediaan Hijauan Makanan Ternak
Identifikasi tingkat ketersediaan Hijauan Makanan Ternak HMT dapat ditentukan dengan menghitung Daya Dukung DD dan Indeks Daya Dukung dari
lahan yang ada. Perhitungan dilakukan untuk keadaan kesesuaian lahan aktual dan potensial. Daya dukung hijauan makanan ternak adalah kemampuan suatu wilayah
untuk menghasilkan pakan terutama berupa hijauan yang dapat menampung bagi kebutuhan sejumlah populasi sapi potong dalam bentuk segar maupun kering,
tanpa melalui pengolahan dan diasumsikan penggunaan hanya untuk sapi potong. Daya dukung hijauan dihitung berdasarkan produksi bahan kering cerna BCK
terhadap kebutuhan satu satuan ternak 1 ST dalam satu satuan tahun, dimana total kebutuhan pakan = populasi ternak ST x 1,14 ton Berat kering cerna
BCKtahun. Umumnya ST dewasa 250 kg, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut Sumanto dan Juarini 2006 :
Daya dukung ST =
Produksi bahan kering cerna Kg Kebutuhan bahan kering cerna sapi dewasa
KgST Indeks Daya Dukung IDD adalah angka yang menunjukan status nilai daya
dukung pada suatu wilayah, indeks daya dukung hijauan makanan ternak dihitung
dari total produksi hijauan makanan ternak yang tersedia terhadap kebutuhan hijauan bagi setiap populasi ternak ruminansia di suatu wilayah. Indeks daya
dukung dihitung berdasarkan BKC dengan persamaan sebagai berikut Sumanto dan Juarini 2006 :
Indeks daya dukung hijauan = Total produksi bahan kering cerna K .
∑ populasi ruminansia ST x kebutuhan BKC sapi dewasa KgST
Berdasarkan indeks daya dukung hijauan makanan ternak maka diperoleh kriteria status daya dukung hijauan, yang dapat di lihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Kriteria status daya dukung hijauan makanan ternak berdasarkan indeks daya dukung
No Indeks Daya
Dukung Kriteria
Keterangan 1.
2. 3.
4. ≤ 1
1 – 1,5 1,5 – 2
2 Sangat kritis
Kritis Rawan
Aman
- Ternak tidak mempunyai pilihan dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia. -
Terjadi pengurasan dalam agro-ekosistemnya. -
Tidak ada hijauan alami maupun limbah yang kembali melakukan siklus haranya.
- Ternak
telah mempunyai
pilihan untuk
memanfaatkan sumber daya tetapi belum terpenuhi aspek konservasi;
- Pengembalian bahan organik ke alam pas-
pasan; -
Ketersediaan sumberdaya
pakan secara
fungsional mencukupi kebutuhan lingkungan secara efisien.
Sumber : Sumanto dan Juarini 2006 Produksi hijauan merupakan produksi relatif untuk masing-masing kelas
kesesuaian, dimana untuk kelas : S1 = 80 – 100 , S2 = 60 – 80 dan S3 = 40 – 60 dari produksi rata-rata masing-masing hijauan atau daya dukung lahan,
sedangkan kelas N tidak diperhitungkan Hardjowigeno dan Widiatmaka 2001. Perhitungan ini menggunakan asumsi nilai produksi rata-rata dari setiap
kesesuaian lahan. Karakterisasi pakan limbah tanaman pangan dan potensi pakan hijauan pada setiap penggunaan lahan seperti ditunjukkan Tabel 6.
Tabel 6 Karakterisasi pakan dari hijauan makanan ternak
No Jenis Hijauan
Luas Produksi BKC
Tonhath Daya
Cerna Total Produksi
BKC Ton a
b c
d e
f 1.
2. 3.
4. Rumput Lapangan
Rumput Gajah Leguminosa
Jerami Padi -
- -
- 2
40 12,16
9 0,5
0,5 0,5
0,140 c x d x e
c x d x e c x d x e
c x d x e
Sumber : Sumanto dan Juarini 2006 dan data diolah dari AAK 1983 Untuk mengetahui daya tampung suatu kawasan perkebunan kelapa sawit
dan karet dalam setahun maka perhitungannya adalah : total produksi dalam kg BK : konsumsi 1ST kg : hari dalam 1 tahun. Asumsi 1 ST setara dengan 250
kg; konsumsi setara dengan 2,5 Bobot Hidup BH, 1 tahun setara dengan 365 hari.
Tabel 7 Karakterisasi potensi pakan hijauan pada setiap penggunaan lahan
No Penggunaan Lahan
Luas Ha
Produktivitas pakan hijauan TonHath
Produksi BKCHath
a b
c d
e 1.
2.
3. 4.
5. Lahan Sawah
- galengan
agroklimat kering -
bera masa tanam 2X setahun
Perkebunan -
Karet -
Sawit Tegalankebun
Hutan Rakyat semak
Lain-lain -
- -
- -
- 1, 250
0,500
2,000 2,000
2,875 0,300
1,000 0,750
c x d x 0,5 c x d x 0,5
c x d x 0,5 c x d x 0,5
c x d x 0,5 c x d x 0,5
c x d x 0,5 c x d x 0,5
Sumber : Sumanto dan Juarini 2006; Tingkat kecernaan diperhitungkan 50 BCK
Perhitungan jumlah populasi ternak ruminansia dalam satuan ternak ST didasarkan pada data nilai ST ternak ruminansia utama Kabupaten Sijunjung
seperti ditunjukkan pada Tabel 8.
Tabel 8 Nilai Satuan Ternak ST ruminansia utama di Kabupaten Sijunjung tahun 2008
No Jenis Ternak
Jumlah ekor Faktor konversi
Jumlah ST 1
2 3
4 Sapi Potong
Kerbau Kambing
Domba 16.205
18.460 11.177
1.851 0,7
0,8 0,055
0,055 11.344
14,768 615
102 Total
47.693 26.828
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung 2008, data diolah; Sumanto dan Juwarni 2006. data diolah
3.3.4. Analisis Finansial