Pertumbuhan BAL Terpilih pada MRSA + NaCl dengan Konsentrasi Berbeda
Suriawiria 2003 dan Waluyo 2004 menyatakan, batas pH untuk pertumbuhan mikroba merupakan suatu gambaran dari batas pH untuk kegiatan enzim. Setiap mikroba
memiliki kisaran pH minimum, optimum, dan maksimum. Berdasarkan hal tersebut, mikroba dikelompokkan menjadi mikroba asidofilik, mesofilik netrofilik dan
alkalifilik. Mikroba yang tergolong ke dalam asidofilik ialah mikroba mikroba yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0-5,0, sedangkan mikroba mesofilik ialah mikroba yang
dapat tumbuh pada pH antara 5,5-8,0 dan mikroba alkalifilik ialah mikroba yang dapat tumbuh pada pH 8,4-9,5.
4.7 Pertumbuhan BAL Terpilih pada MRSA + NaCl dengan Konsentrasi Berbeda
Pengujian isolat NQ1, NQ2, NQ3, NQ4, dan NQ5 pada MRSA + konsentrasi NaCl yang berbeda bertujuan untuk mengetahui toleransi kelima isolat tersebut terhadap
kadar garam yang berbeda. Hal ini berhubungan dengan pengaruh tekanan osmotik pada pertumbuhan kelima isolat tersebut. Kelima isolat ditumbuhkan pada media MRSA
dengan penambahan NaCl dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 2, 4, 6, 6,5, 8, dan 10 Gambar 4.8. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa kelima
isolat mampu tumbuh dengan baik pada media MRSA dengan konsentrasi 2, 4, 6, dan 6,5, hal ini ditandai dengan besarnya koloni yang terbentuk setelah 48 jam
inkubasi. Pada konsentrasi NaCl 8 dan 10, kelima isolat masih dapat mentoleransinya, yang ditandai adanya pertumbuhan namun dengan ukuran koloni yang
kecil. Selain itu pengujian ini juga untuk melengkapi data karakterisasi kelima isolat, karena diketahui bahwa bakteri-bakteri yang tergolong BAL mampu hidup pada medium
MRS dengan konsentrasi NaCl berbeda-beda, diantaranya yaitu 2, 4, dan 6,5. Menurut Waluyo 2004, pada umumnya lingkungan hipertonik menghambat
pertumbuhan mikroba karena dapat menyebabkan plasmolisis. Medium yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri ialah medium yang isotonik terhadap sel mikroba tersebut.
Konsentrasi garam ataupun gula yang pekat dapat menyebabkan plasmolisis sel.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa mikroba dapat menyesuaikan diri terhadap kadar garam atau kadar gula tinggi. Lay 1994 menambahkan, sel mikroba yang hidup pada lingkungan yang
isotonik, konsentrasi cairan lingkungan setara dengan sel mikroba. Dalam lingkungan ini, cairan dalam sel tidak mengalir keluar, demikian juga cairan yang dari lingkungan
tidak mengalir ke dalam sel.
Gambar 4.8 Pertumbuhan 5 isolat BAL terpilih pada MRSA+NaCl 4