Pengaruh Suhu dan pH Terhadap Pertumbuhan Isolat Terpilih Pengaruh NaCl terhadap Pertumbuhan Isolat Terpilih Uji Produksi Gas dari Glukosa

3.4.5 Uji Pembentukan H

2 S dan Fermentasi Gula Pengujian ini menggunakan media triple sugar iron agar TSIA. Uji tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam memfermentasi glukosa, laktosa atau sukrosa dan pembentukan gas dari glukosa dan produksi H 2 S. Isolat yang akan diuji diinokulasikan pada agar miring TSIA dengan cara membuat goresan pada media agar miring tersebut dan selanjutnya ditusukkan sampai ke bawah agar. Inkubasi pada suhu 37 °C selama 48 jam Lay, 1994. Reaksi-reaksi yang terjadi pada media TSIA dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Reaksi-reaksi yang dapat terlihat pada media TSIA Bagian bawah agar Bagian atas agar Keterangan Reaksi Warna Reaksi Warna Basa Asam Asam Merah Kuning Kuning - Basa Asam Oranye Merah Kuning Tidak memfermentasi glukosa Fermentasi glukosa Fermentasi laktosa atau sukrosa Bagian bawah Bagian atas Agar pecahterangkat ke atas Agar berwarna hitam - - Produksi gas Produksi H 2 S

3.4.6 Pengaruh Suhu dan pH Terhadap Pertumbuhan Isolat Terpilih

Pengaruh suhu: isolat bakteri terpilih diinokulasikan pada tabung berisi media NB dan diinkubasikan pada suhu 10, 30, 45 dan 50°C selama 3 hari. Adanya pertumbuhan ditandai dengan kekeruhan pada tabung dan diukur optical density OD pada  600 dengan spektrofotometer Lay, 1994; Wirawati, 2002 dengan modifikasi. Universitas Sumatera Utara Pengaruh pH: sebanyak 1 ml kultur ditumbuhkan pada medium NB dengan penambahan acetate buffer pH 3.5, 4, 4.5, 5, 5.5, dan phosphate buffer pH 6, 6.5, 7, 7.5, 8, diinkubasi pada suhu 37°C selama 3 hari. Adanya pertumbuhan ditandai dengan kekeruhan pada tabung dan diukur optical density OD pada  600 dengan spektrofotometer Lay, 1994; Wirawati, 2002; Santoso, 2008 dengan modifikasi.

3.4.7 Pengaruh NaCl terhadap Pertumbuhan Isolat Terpilih

Toleransi isolat terpilih terhadap NaCl dilakukan dengan menotolkan isolat yang diperoleh pada media MRSA yang sudah ditambahkan NaCl dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 2, 4, 6, 6,5, 8, dan 10. Setelah itu diinkubasi pada suhu 37°C selama 48 jam dan diamati pertumbuhannya dengan mengamati besar kecilnya koloni Bulut, 2003; Yavuzdurmaz, 2007.

3.4.8 Uji Produksi Gas dari Glukosa

Pengujian ini dilakukan untuk membedakan antara BAL homofermentatif dan BAL heterofermentatif. Sebanyak 1 ml kultur BAL yang berumur 24 jam dipipetkan ke dalam tabung reaksi berisi tabung Durham dan media NB yang ditambahkan 2 glukosa. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37°C selama 5 hari. Tabung Durham digunakan untuk melihat terbentuknya gas atau tidak. Tabung yang menghasilkan gas menunjukkan adanya produksi gas dari glukosa yang menandakan isolat tersebut bersifat heterofermentatif, tabung yang tidak terbentuk gas menandakan isolat bersifat homofermentatif Bulut, 2003; Yavuzdurmaz, 2007.

3.5 Identifikasi Isolat yang Diduga BAL Sampai Tingkat Genus