34
VI ANALISIS ASPEK NONFINANSIAL
6.1. Aspek Pasar
Aspek pasar merupakan aspek yang paling penting dalam memutuskan untuk membuka suatu usaha. Hal yang mengindikasikan apakah suatu usaha
dikatakan layak atau tidak untuk dijalankan adalah adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan, harga, dan strategi yang digunakan. Terjadinya
ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran dapat menciptakan peluang pasar yaitu pada saat jumlah permintaan lebih tinggi daripada penawaran.
Permintaan ikan lele konsumsi di Belitung Timur berasal dari pedagang kaki lima pecal lele lamongan dan restoran-restoran yang menyajikan hidangan pecal lele,
serta rumah tangga. Data permintaan terhadap ikan lele konsumsi Kabupaten Belitung Timur dapat dilihat dari seberapa banyak penjualan hasil olahan ikan lele
di Kabupaten Belitung Timur. Namun, data tersebut belum ada pada dinas terkait karena ikan lele ini merupakan komoditas yang baru sehingga dibutuhkan survei
langsung berupa wawancara terhadap pelaku usaha yang terkait untuk menentukan jumlah proyeksi permintaan ikan lele. Berdasarkan wawancara
dengan beberapa pedagang warung pecal lele dan pembudidaya ikan lele yang tersebar di Kabupaten Belitung Timur, jumlah total permintaan ikan ukuran
konsumsi berkisar 250 kg per hari pada tahun 2010 dan 2011
4
atau 91.250 kg per tahunnya. Jumlah penawaran ikan lele di Kabupaten Belitung Timur baru
terpenuhi 5.490 kg pada tahun 2010 dan 8.400 kg pada tahun 2011 DKP 2012. Permintaan tersebut baru terpenuhi 6,0-9,2 persen dari jumlah total permintaan
yang ada atau masih terdapat kekosongan penawaran sebesar 90,8-94,0 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa pengusahaan ikan lele dumbo ini layak
dilaksanakan. Anggota Kelompok Tani Pembudidaya Ikan Lele Desa Lenggang menjual
hasil panennya langsung ke restoran atau pedagang warung pecal lele tanpa melalui perantara lain atau pengumpul. Biasanya ikan lele yang dibeli langsung
diambil di tempat pengusahaan oleh pedagang warung pecal lele dan restoran. Kelompok tani tersebut memasarkan produknya, menggunakan strategi yang
4
Data didapat dari hasil wawancara dengan beberapa pembudidaya ikan lele yang memasok ke berbagai rumah makan dan warung pecal lele di Kabupaten Belitung Timur pada April 2012
35 sederhana yaitu dari mulut ke mulut. Strategi yang sederhana tersebut tidak
menghambat sampainya produk ke konsumen sehingga dapat dikatakan layak. Harga jual ikan lele ukuran konsumsi adalah harga yang telah ditetapkan
oleh pengusaha ikan lele dan disepakati oleh pembeli yang terdiri dari warung pecal lele dan restoran yaitu Rp25.000,00 per kg. Harga jual tersebut lebih tinggi
dibandingkan dengan harga yang berlaku di Pulau Jawa yaitu berkisar Rp10.000,00-Rp13.000,00. Namun, harga jual yang tinggi tersebut tetap diterima
oleh konsumen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pengusahaan ikan lele tersebut layak.
Berdasarkan kondisi jumlah permintaan yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah penawaran, strategi sederhana yang tidak menghambat sampainya
produk ke konsumen, dan harga jual yang berlaku dapat diterima oleh konsumen, maka pengusahaan ikan lele dumbo yang dilakukan oleh Kelompok Tani
Pembudidaya Ikan Lele Desa Lenggang ditinjau dari aspek pasar layak untuk dilaksanakan.
6.2. Aspek Teknis