Analisis Aspek Pasar Analisis Aspek teknis Analisis Aspek Manajemen dan Hukum Analisis Aspek Sosial, Budaya dan Ekonomi Analisis Aspek Lingkungan Analisis Switching Value

24 komputer Microsoft Excel dan disajikan dalam bentuk tabel yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani yang mencakup biaya investasi dan biaya operasional serta penerimaan dari hasil penjualan ikan lele. Data kualitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk deskriptif. Data kualitatif meliputi hasil analisis terhadap aspek pasar, aspek teknis, aspek manejemen dan hukum, aspek sosial, budaya dan ekonomi serta aspek lingkungan.

4.3.1. Analisis Aspek Pasar

Analisis aspek pasar yaitu bagaimana permintaan ikan lele dumbo di pasar, harga output yang dihasilkan yaitu ikan lele ukuran konsumsi serta strategi pemasaran yang dilakukan oleh kelompok tani Pembudidaya Ikan Lele Desa Lenggang.

4.3.2. Analisis Aspek teknis

Analisis aspek teknis yaitu bagaimana teknis proses produksi yang dilaksanakan pada kegiatan pembesaran ikan lele dumbo, gambaran umum pengusahaan pembesaran ikan lele, lokasi pengusahaan pembesaran ikan lele dumbo, ketersediaan input dan output serta kapasitas produksi dan teknologi yang dipakai oleh Kelompok Tani Pembudidaya Ikan Lele Desa Lenggang.

4.3.3. Analisis Aspek Manajemen dan Hukum

Pengkajian aspek manajemen dan hukum didasarkan pada struktur pengelola usaha, spesifikasi keahlian dan tanggung jawab pihak yang terlibat dalam usaha dan pelaksanaan pengusahaan pembesaran ikan lele dumbo di lapangan. Aspek hukum yang dikaji adalah bagaimana jaminan-jaminan yang bisa disediakan bila menggunakan sumber dana berupa pinjaman, berbagai akta, sertifikat dan izin.

4.3.4. Analisis Aspek Sosial, Budaya dan Ekonomi

Analisis aspek sosial, budaya dan ekonomi dapat dilakukan dengan menganalisis perkiraan dampak yang ditimbulkan oleh berjalannya kegiatan 25 pengusahaan pembesaran ikan lele dumbo Kelompok Tani Pembudidaya Ikan Lele Desa Lenggang terhadap masyarakat sekitar maupun kelompok tani itu sendiri.

4.3.5. Analisis Aspek Lingkungan

Analisis aspek lingkungan yaitu menganalisis dampak lingkungan yang terjadi akibat berjalannya pengusahaan ikan lele dumbo yang dilakukan oleh Kelompok Tani Pembudidaya Ikan Lele Desa Lenggang.

4.3.6. Analisis Aspek Finanasial

Analisis yang diperhitungkan dalam aspek finansial meliputi biaya-biaya yang harus dikeluarkan serta keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan produk berdasarkan skala usaha dan teknologi yang digunakan. Analisis finansial bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan selama satu periode. Menurut Kadariah et al. 1999, salah satu metode yang dipakai dalam melihat kelayakan dari sisi finansial adalah dengan metode cashflow. Beberapa kriteria yang dipakai adalah nilai bersih sekarang Net Present Value, rasio manfaat biaya bersih Net Benefit and Cost Ratio, tingkat pengembalian investasi Internal Rate of Return dan masa pengembalian investasi Payback Period.

4.3.6.1. Net Present Value NPV

Net Present Value merupakan selisih antara total present value manfaat dengan total present value biaya, atau jumlah present value dari manfaat bersih tambahan selama umur bisnis. Nilai yang dihasilkan yang dihasilkan oleh perhitungan NPV secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: 1 Keterangan: B t = Manfaat pada periode ke-t C t = Biaya pada periode ke-t 26 t = Periode kegiatan bisnis t = 0, 1, 2, 3, …. n i = Tingkat suku bunga Discount Rate = Discount Factor DF pada periode ke-t Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu: • NPV 0, artinya suatu proyek sudah dinyatakan layak dan dapat dilaksanakan. • NPV 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan atau merugi dan proyek sebaiknya tidak dilaksanakan. • NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial Opportunity Cost faktor produksi normal atau proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi.

4.3.6.2. Net Benefit and Cost Ratio Net BC Ratio

Net Benefit and Cost Ratio Net BC Ratio merupakan perbandingan antara jumlah nilai kini dari keuntungan bersih pada tahunperiode keuntungan bersih positif dengan keuntungan bersih bernilai negatif Nurmalina et al. 2009. Net BC Ratio menyatakan besarnya pengembalian terhadap setiap tahunperiode biaya yang telah dikeluarkan selama umur usaha. Rumus untuk menghitung Net BC Ratio adalah sebagai berikut: Net BC = ∑ ∑ Keterangan: B t = Manfaat pada periode ke-t C t = Biaya pada periode ke-t t = Periode i = Tingkat suku bunga Discount Rate = Discount Factor DF pada periode ke-t Untuk Bt – Ct 0 Untuk Bt – Ct 0 27 Kriteria yang berlaku: ƒ Net BC 1, artinya usaha layak untuk dilaksanakan. ƒ Net BC 1, artinya usaha tidak layak untuk dilaksanakan.

4.3.6.3. Internal Rate of Return IRR

Kelayakan bisnis juga dinilai dari seberapa besar pengembalian bisnis terhadap investasi yang ditanamkan yang ditunjukkan dengan mengukur Internal Rate of Return IRR Nurmalina et al. 2009. IRR merupakan tingkat discount rate DR yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Suatu bisnis dikatakan layak apabila IRR-nya lebih besar dari opportunity cost of capital yang umumnya dihitung dengan menggunakan metode interpolasi di antara tingkat discount rate yang lebih rendah menghasilkan NPV positif dengan tingkat discount rate yang lebih tinggi yang menghasilkan NPV negatif Nurmalina et al. 2009. Rumus untuk menghitung IRR adalah: Keterangan: i’ = Tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai NPV 0 i’’ = Tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai NPV 0 NPV + = NPV positif = NPV negatif Kriteria yang berlaku: IRR i, maka usaha layak untuk dilaksanakan. IRR i, maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan.

4.3.6.4. Payback Period PP

Analisis Payback Period PP merupakan analisis suatu jangka waktu periode kembalinya seluruh investasi kapital yang ditanamkan mulai dari permulaan usaha sampai dengan arus nilai netto produksi tambahan sehingga 28 mencapai jumlah keseluruhan investasi kapital yang ditanamkan dengan menggunakan aliran kas Gittinger 1986. Rumus untuk menghitung Payback Period adalah sebagai berikut: 1 Dimana: I = Besarnya biaya investasi yang diperlukan Ab = Manfaat bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya

4.3.7. Analisis Switching Value

Analisis switching value nilai pengganti yaitu perhitungan untuk mengukur perubahan maksimum dari perubahan suatu komponen inflow penurunan harga output atau penurunan produksi atau perubahan komponen outflow peningkatan harga input atau penigkatan biaya produksi yang masih dapat ditoleransi agar bisnis tetap layak Nurmalina et al. 2009. Perhitungan ini didasarkan pada besar perubahan yang terjadi sampai dengan NPV sama dengan nol NPV = 0. 29 V GAMBARAN UMUM USAHA

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

5.1.1. Letak dan Keadaan Alam

Kabupaten Belitung Timur merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Belitung yang dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 5 tahun 2004 dengan Kota Manggar sebagai Ibu kotanya. Kabupaten Belitung Timur terletak antara 107°45’ BT sampai 108°18’ BT dan 02°30’ LS sampai 03°15’ LS serta masih terletak satu daratan dengan Kabupaten Belitung yaitu di pulau Belitung. Adapun batas-batas Administrasi Wilayah Kabupaten Belitung Timur adalah sebagai berikut: 1 Batas Utara : Laut Cina Selatan, 2 Batas Timur : Selat Karimata, 3 Batas Selatan : Laut Jawa, 4 Batas Barat : Kabupaten Belitung. Kabupaten Belitung Timur terdiri dari tujuh kecamatan dan 30 desa dengan luas seluruh mencapai 250.691 ha atau 2.506,91 km 2 . Kabupaten Belitung Timur memiliki iklim topis dan basah yang dengan variasi hujan bulanan pada tahun 2004 antara 0 mm sampai 867,5 mm, dengan jumlah hari hujan antara 0 sampai 27 hari setiap bulannya dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember dan temperatur udara antara 21,5°C sampai 32,9°C, kelembaban udara antara 77 persen sampai 93 persen, dan tekanan udara antara 1009,4 mb sampai 1011,5 mb. Kecamatan Gantung merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Belitung Timur yang terletak di sebelah selatan dan berbatasan langsung dengan Kota Manggar, Ibu Kota Kabupaten Belitung Timur serta memiliki luas 54.630 ha atau 21,79 persen dari luas keseluruhan wilayah Kabupaten Belitung Timur. Secara geografis Kecamatan Gantung merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 0-500 meter di atas permukaan laut. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kelapa Kampit dan Kota Manggar, sebelah barat berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Badau dan Kecamatan Dendang, serta sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Dendang dan Laut Jawa. Kecamatan