Aspek Finansial Kerangka Pemikiran Teoritis

18 1. Pemerintah telah membuat undang-undang dan peraturan tentang lingkungan hidup sehingga para pemilik usaha dituntut memperhatikan dampak lingkungan akibat dilaksanakannya sebuah usaha. 2. Terjadinya perubahan lingkungan secara perlahan-lahan akibat usaha manusia dalam pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kesejahteraannya dengan aktivitas-aktivitas ekonomi yang melebihi ambang batas.

3.1.3. Aspek Finansial

Analisis aspek finansial adalah suatu analisis usaha yang dilihat dari sudut pandang badan-badan atau orang-orang yang menanam modalnya pada suatu usaha. Analisis finansial memiliki arti penting dalam memperhitungkan intensif bagi orang-orang yang turut serta dalam menyukseskan pelaksanaan usaha. Analisis finansial membatasi manfaat dan pengorbanan hanya dilihat dari sudut pandang perusahaan Husnan Muhammad 2000. Bila biaya dan manfaat sudah diidentifikasi, dihitung dan dinilai, maka hasil analisis sudah dapat menentukan apakah usaha tersebut dapat diterima atau ditolak. Salah satu cara untuk melihat kelayakan dari analisis finansial adalah dengan menggunakan metode cashflow analysis Gittinger 1986. Menurut Nurmalina et al. 2010, cashflow disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan asal sumber-sumber kas dan bagaimana penggunaannya. Beberapa kriteria yang dipakai dalam penilaian kelayakan adalah Nilai Bersih Sekarang Net Present Value, Rasio Manfaat Biaya Bersih Net Benefit and Cost Ratio Tingkat Pengembalian Investasi Internal Rate of Return dan Masa Pengembalian Investasi Payback Period. 1 Net Present Value NPV Menurut Nurmalina et al. 2009, suatu usaha dinyatakan layak jika seluruh manfaat yang diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan. Selisih antara manfaat dan biaya disebut dengan manfaat bersih atau arus kas bersih. Net Present Value adalah selisih dari total present value manfaat dengan total present value biaya atau jumlah present value dari manfaat bersih tambahan selama umur bisnis. Suatu usaha dikatakan layak jika jumlah NPV lebih besar dari nol NPV0 yang 19 menunjukkan bahwa jumlah seluruh manfaat yang diterima lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Apabila NPV lebih kecil dari nol NPV0 maka bisnis tersebut tidak layak untuk dijalankan. Nilai yang dihasilkan oleh perhitugan NPV adalah dalam satuan mata uang. 2 Internal Rate of Return IRR Menurut Nurmalina et al 2009, kelayakan usaha juga dinilai dari seberapa besar pengembalian usaha terhadap investasi yang ditanamkan. Hal ini ditunjukkan dengan mengukur besaran Internal Rate of Return IRR. IRR adalah tingkat discount rate yang menghasilkan NPV sama dengan nol dan dapat menunjukkan seberapa besar pengembalian usaha terhadap investasi yang ditanamkan. Sebuah bisnis dikatakan layak jika IRR lebih besar dari opportunity cost of capital OCC atau discount rate DR. 3 Net Benefit-Cost Ratio Net benefit-cost ratio Net BC Ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Suatu usaha dapat dikatakan layak jika Net BC Ratio lebih besar dari satu dan tidak layak jika Net BC lebih kecil dari satu Nurmalina et al. 2009. 4 Payback Period Analisis payback period PP merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui berapa lama pengembalian investasi yang ditanamkan. Semakin cepat modal itu dapat kembali, semakin baik suatu usaha untuk dijalankan karena modal dapat dipakai untuk kegiatan lain Husnan Muhammad 2000. Usaha yang payback period-nya singkat atau cepat pengembaliannya kemungkinan besar akan dipilih. Usaha ini dikatakan layak jika nilai PP kurang dari umur bisnis PP umur bisnis.

3.1.4. Analisis Switching Value