Alat Perekam Tape Recorder Pedoman Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan wawancara mendalam in depth interview dengan pedoman umum yang mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan subjek, secara utuh dan mendalam. Poerwandari 2009 menjelaskan bahwa wawancara mendalam dengan pedoman umum merupakan wawancara yang mengarahkan pembicaraan pada hal- halaspek-aspek tertentu dari kehidupanpengalaman subjek. Pedoman wawancara berisi “open ended question” yang bertujuan untuk menjaga agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan penelitian. D. ALAT BANTU PENGUMPULAN DATA Alat bantu pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan pada saat melakukan wawancara dengan responden penelitian yakni menggunakan alat bantu sebagai berikut.

1. Alat Perekam Tape Recorder

Poerwandari 2007 menyatakan sedapat mungkin wawancara perlu direkam dan dibuat transkipnya secara verbatim kata demi kata sehingga tidak bijaksana jika peneliti hanya mengandalkan ingatan saja. Untuk tujuan tersebut, perlu digunakan alat perekam agar peneliti mudah mengulang kembali rekaman wawancara dan dapat menghubungi subjek kembali apabila ada hal yang masih belum lengkap atau belum jelas. Dengan adanya alat perekam ini, hasil wawancara juga merupakan data yang utuh karena sesuai dengan yang disampingkan subjek dalam wawancara. Penggunaan alat perekam ini dilakukan dengan seizin subjek. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berupa open ended question. Pada pelaksanaannya, pedoman wawancara ini tidak digunakan secara kaku. Tidak tertutup kemungkinan untuk menanyakan hal lain yang masih berhubungan dengan topik penelitian agar wawancara tidak berjalan dengan kaku namun data yang didapatkan lebih lengkap dan akurat. E. KREDIBILITAS PENELITIAN Istilah yang pertama dan paling sering digunakan peneliti kualitatif adalah kredibilitas. Kredibilitas menjadi istilah yang paling banyak dipilih untuk mengganti konsep vadilitas, dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks Poerwandari, 2009. Adapun upaya peneliti untuk meningkatkan kredibilitas penelitian ini antara lain : 1. Memilih subjek penelitian yang sesuai dengan karakteristik. 2. Membuat pedoman wawancara berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan pada Bab II, yaitu mengenai persistensi pada pasangan infertil dalam memperoleh keturunan. Selain itu, peneliti juga menjaga standarisasi pedoman wawancara dengan melakukan professional judgment bersama dengan dosen pembimbing. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Menggunakan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang akurat. Pernyataan responden yang ambigu atau kurang jelas akan ditanyakan kembali probing saat wawancara atau pertemuan berikutnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. 4. Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses pengumpulan data dan strategi analisisnya. 5. Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali data untuk menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda

F. PROSEDUR PENELITIAN 1. Tahap Persiapan Penelitian