Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

95 35 26 27 28 96 35 24 27 29 97 37 27 27 29 98 34 25 29 28 99 34 28 30 30 100 35 24 25 29 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2014

4.4 Analisis Data

4.4.1 Uji Asumsi Klasik

Regresi liner berganda harus harus memenuhi syarat asumsi klasik sebelum data tersebut dianalisis, yaitu sebagai berikut :

4.4.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel bebas Atribut Produk X, yaitu Mutu Produk X 1 , Ciri Produk X 2 , Disain Produk X 3 , dan variabel terikat Citra Merek Brand Image Y memiliki distribusi yang normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data dalam penelitian ini dapat dilihat dengan menggunakan cara memperhatikan titik pada Normal P- Plot of Regression Standardized Residual. Jika titik-titik menyebar secara teratur di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model asumsi memenuhi asumsi normalitas, sehingga data dalam model regresi dari penelitian ini merupakan data normal atau mendekati distribusi normal. Pengujian ini dilakukan Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan bantuan software SPSS Statistic Package and Social Scince versi 16.0. Gambar 4.4 Normal Plot Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.0 2014 Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara teratur secara diagonal, sehingga dapat dinyatakan data yang digunakan adalah normal. Artinya data layak untuk memprediksi Citra Merek Brand Image berdasarkan variabel Mutu Produk X 1 , Ciri Produk X 2 , dan Disain Produk X 3 . 4.4.1.2 Uji Multikolinearitas Universitas Sumatera Utara Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel bebas yaitu Mutu Produk X 1 , Ciri Produk X 2 , dan Disain Produk X 3 . Model multikolinearitas yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebasnya. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat faktor inflasi varian Variance Inflasi Vactor VIF yang tidak melebihi 5. Tabel 4.19 Uji Mutlikolinearitas Model Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant Mutu Produk .137 .079 .070 .975 1.026 Ciri produk .417 .284 .261 .761 1.314 Disain Produk .384 .217 .196 .750 1.333 Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.0 2014 Berdasarkan Tabel 4.19 diatas dapat dilihat bawha nilai Variance Inflasi Vactor VIF untuk masing-masing variabel bebas tidak melebihi 5, yaitu Mutu Produk X 1 dengan nilai VIF 1.026, Ciri Produk X 2 dengan nilai VIF 1.314, dan Disain Produk X 3 dengan nilai VIF 1.333. Hal ini memperlihatkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas antar variabel bebas. 4.4.1.3 Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan Universitas Sumatera Utara yang lain. jika variasi residual dari suatu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, makan disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk melihat apakah ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar Scatterplot. Gambar 4.6 Scatterplot Uji Heterokedastisitas Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.0 2014 Berdasarkan Gambar 4.6 scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak diatas maupun dibawah titik sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu, sehingga dapat dinyatakan regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Artinya, model regresi layak untuk Universitas Sumatera Utara memprediksi Citra Merek Brand Image Y berdasarkan variabel Mutu Produk X 1 , Ciri Produk X 2 , dan Disain Produk X 3 .

4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda