a. Pengertian Sempit Produk adalah sekumpulan atribut fisik nyata tangible yang terkait dalam
sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. b. Pengertian Luas
Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata tangible dan tidak nyata intangible di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestive
pabrik, prestive pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan
keinginannya. Menurut Assuari 2007:202, produk yang dibeli konsumen itu dapat
dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu 1. Produk inti core product yang merupakan inti atau dasar yang
sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang konsumen dari produk tersebut.
2. Produk formal formal product yang merupakan bentuk, model, kualitas, merek atau kemasan yang menyertai produk.
3. Produk tambahan augemented product adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertai.
2.1.2 Atribut Produk
Kotler dan Armstrong 2004:347 menyatakan bahwa atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan
diberikan. Manfaat produk tersebut akan didefinisikan melalui atribut-atribut
Universitas Sumatera Utara
produk tersebut. Berikut adalah atribut-atribut pada produk dalam hal menyangkut keputusan produk yang perlu diperhatikan, antara lain Kotler,
1999 : 1. Mutu Produk
Mutu telah menjadi sangat penting bagi konsumen dan perusahaan. Mutu tidak hanya harus ditingkatkan, tetapi juga harus dikomunikasikan
secara memadai. Mutu bisa dikomunikasikan dengan cara memilih tanda- tanda dan petujuk fisik yang pada umumnya diasosiasikan orang dengan
tingkat mutu tertentu. Jadi, mutu pengemasan, pendistribusian, promosi, dan lain sebagainya harus sama-sama mengkomunikasikan dan
mendukung citra merek yang bersangkutan. Menurut Kotler dan Amstrong 2004, mutu atau kualitas produk
adalah kemampuan produk untuk menampilkan fungsinya, hal ini termasuk waktu kegunaan dari produk, keandalan, kemudahan dalam
penggunaan dan perbaikan, dan nilai-nilai lainnya. Menurut Kotler 2004:330, kebanyakan produk disediakan pada satu dia ntara empat
tingkatan kualitas, yaitu : kualitas rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik dan kualitas sangat baik. Beberapa dari atribut diatas dapat
diukur secara objektif. Mutu atau kualitas produk dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang internal dan sudut pandang eksternal.
Sesuai dengan pernyataan Kotler dan Amstrong 2001:279 : “From marketing point of view, quality should be measured in terms of buyers
perceptions”. Dari sudut pandang pemasaran, kualitas diukur dengan
Universitas Sumatera Utara
persepsi pembeli. Maka sudut pandang yang digunakan untuk melihat mutu atau kualitas produk adalah sudut pandang eksternal.
2. Ciri Produk Ciri produk bagi usaha pemasaran merupakan satu cara memenangkan
persaingan, karena hal ini adalah alat untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.
Menurut Alexander Gravin dalam buku Durianto, 2004, ciri ataupun fitur adalah ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang
merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang baik bagi pelanggan. Dapat berbentuk produk tambahan dari produk inti
yang dapat menambah nilai suatu produk. Keragaman produk biasanya diukur oleh masing-masing konsumen yang menunjukkan adanya
perbedaan ciri produk dan jasa, sehingga keberagaman ciri atau fitur dari produk merupakan inovasi dalam rangka memuaskan konsumen.
3. Disain Produk Cara lain untuk memperjelas kekhasan produk ialah lewat disain.
Disain yang bagus berkontribusi kepada manfaat dan sekaligus menjadi daya tarik produk. Disain yang bagus dapat menarik perhatian,
memperbaharui performansi, menurunkan biaya, dan mengkomunikasikan nilai produk ke dalam pasar sasaran.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Kotler dan Armstrong 2004:348 cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui disain atau rancangan produk yang berbeda
dari yang lain. Menurut Stanton 1991:285, disain produk yang baik dapat
meningkatkan pemasaran produk dalam berbagai hal, diantaranya: 1. Dapat mempermudah operasi pemasaran produk.
2. Meningkatkan nilai kualitas dan keawetan produk. 3. Menambah daya penampilan produk.
2.1.3 Merek