Metode Analisa Data Metode Penelitian 1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

b. Data sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi dokumen, dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, hasil lapangan, dan internet untuk mendukung penelitian.

7. Tehnik Pengumpulan Data

a. Kuesioner yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada para responden terpilih. Penyebaran kuesioner dilakukan Amazone Sun Plaza Medan. b. Wawancara yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan responden terpilih dan dengan pihak-pihak terkait. c. Studi Dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data yang diperoleh dari Amazone Sun Plaza, maupun dari buku-buku literatur, jurnal, majalah, dan internet, yang berkaitan dengan penelitian ini.

8. Metode Analisa Data

a. Analisis Deskriptif Merupakan salah satu metode analisis, dengan cara penyusunan dan pengelompokkan data, kemudian dianalisis. Dengan demikian akan diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi, dan juga dipergunakan utnuk menjelaskan hasil perhitungan. Universitas Sumatera Utara b. Analisis Statistik Metoda yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Penulis melakukan analisis pengujian instrumen dengan menggunakan alat bantu aplikasi software program SPSS Statistic Product and Service Solution versi 13.0. Dalam tahap ini data yang diuji dalam beberapa tahap antara lain 1. Uji Validitas Uji Validitas dan reliabilitas ini dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak untuk dipergunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan reliabel berarti bahwa bila instrumen tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2005:109. Uji Validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Software SPSS Statistik Product and Service Solution versi 13.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. 2. Uji Reabilitas Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama Sugiono, 2005:110. Universitas Sumatera Utara Pengujian dilakukan dengan program SPSS 13.0 for Windows. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika nilai Cronbach Alpha 0,60 Ghozali dalam Situmorang et al , 2008:40, atau nilai Cronbach Alpha 0,80 Kuncoro dalam Situmorang et al, 2008:40, maka pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel. b. Jika nilai Cronbach Alpha 0,60 Ghozali dalam Situmorang et.al , 2008:40, atau nilai Cronbach Alpha 0,80 Kuncoro dalam Situmorang et al, 2008:40, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak reliabel. 3 Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efesien maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi. Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah: 1. Non-multikolinearitas. Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang idak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang Universitas Sumatera Utara biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5,maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al 2008:104 2. Non-Heterokedastisitas. Artinya varians variabel independen adalah konstan sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji koefisien Rank Spearman yaitu mengkorelasikan antara absolut residual hasil regresi dengan semua variabel bebas. Apabila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 5, maka persamaan regresi tersebut mengandung heterokedastisitas dan sebaliknya. 3. Berdistribusi normal. Model regresi regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal, metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan Kolmogrov Smirnov terhadap nilai standart residual hasil persamaan regresi. Apabila probabilitas hasil Kolmogrov Smirnov lebih besar dari 0,05 5, maka data terdistribusi normal dan sebaliknya. Selain itu deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normalitas. Tetapi jika data menyebar di setiap garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun jika data menyebar jauh dari data garis diagonal atau titik tidak mengikuti Universitas Sumatera Utara arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 4. Non-autokorelasi. Gejala auto korelasi timbul sebagai adanya korelasi antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam model analisis regresi yang digunakan, maka cara yang digunakan dengan melakukan serial korelasi dengan menggunakan metode Durbin-Watson. Pengujian dapat dilakukan dengan mengunakan program spss, dimana secara umum dapat diambil keputusan yaitu: Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada auto korelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 d dl dl ≤ d ≤ du 4–dl d 4 4-du ≤ d ≤ 4-dl du d 4-du 4. Model Regresi Berganda yang digunakan adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Sugiyono,2005:211 Keterangan : Y = Kepuasan konsumen a = Konstanta Universitas Sumatera Utara b 1-5 = Koefisien regresi X 1 = Skor dimensi sense X 2 = Skor dimensi feel X 3 = Skor dimensi think X 4 = Skor dimensi act X 5 = Skor dimensi relate e = Standar error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana H diterima. Dalam analisi regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu : 1. Uji Signifikansi Parsial uji - t Uji - t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. H : b 1 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 yaitu, berupa variabel sense, feel, think, act, dan relate terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel terikat Y . H a : b 1 ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 yaitu berupa variabel sense, Universitas Sumatera Utara feel, think, act, dan relate terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel terikat Y . Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2. Uji Signifikansi Simultan Uji - F Uji - F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel terikat. H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 yaitu berupa variabel sense, feel, think, act, dan relate terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel terikat Y . H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 yaitu berupa variabel sense, feel, think, act, dan relate terhadap kepuasan konsumen yaitu variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemapuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang Customer Experience telah dilakukan oleh Jhonatan Gea 2007, dimana tujuan untuk mencari pengaruh customer experience terhadap Kepuasan Konsumen. Penelitian tersebut dilakukan dengan didasarkan pada variabel sense, feel, think, act, dan relate. Kesimpulan penelitian tersebut adalah bahwa secara simultan variabel sense, feel, think, act dan relate tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Timezone Thamrin Plaza Medan. Namun secara parsial, variabel sense merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen.

B. Pemasaran

Peran pemasaran berubah seiring dengan kesadaran akan pentingnya pelanggan bagi suatu perusahaan. Menurut American Marketing Association : Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memuaskan tujuan pelanggan dan organisasi Kotler 2001:19. Dari defenisi tersebut terlihat bahwa proses pemasaran bertujuan untuk memuaskan konsumennya. Kunci utama untuk mencapai sasaran tersebut adalah dengan mengenali kebutuhan needs, dan keinginan wants dari pasar sasaran, Universitas Sumatera Utara